top of page

Sejarah Indonesia

Alibi Kapal Bocor Ala Inggris

Alibi Kapal Bocor Ala Inggris

Demi bisa mendaratkan kapalnya di Surabaya, Inggris menggunakan siasat “kapal bocor”.

14 Mei 2023

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

...

SETELAH tentara Jepang menyerah kalah pada 15 Agustus 1945, kawasan pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya dikuasai para pendukung Republik Indonesia. Sekitar 25 Oktober 1945, terlihatlah kapal AL Inggris selaku wakil Sekutu di perairan Surabaya.


Pemerintah pusat yang masih di Jakarta menyetujui pendaratan tentara Sekutu. Menurut Moehkardi dalam Peran Surabaya dalam Revolusi Nasional 1945, pemerintah pusat meminta pemerintah RI di Surabaya membantu tugas-tugas tentara Sekutu dalam melucuti tentara Jepang, memulangkan tentara Jepang ke negeri, dan menjaga keamanan dan ketertiban.



Meski pemerintah pusat berharap orang-orang Indonesia mau bekerjasama dengan tentara Sekutu yang sangat kuat itu, rasa tidak suka “arek-arek” Surabaya kepada tentara Sekutu terlihat jelas. Jika di Jakarta tentara Inggris masih merasakan keramahan, di Surabaya tidak. Mereka tampak tak ingin berurusan dengan penguasa asing.


“Sikap penduduk Indonesia yang acuh tak acuh namun penuh kewaspadaan,” aku Kapten PRS Mani dalam Jejak Revolusi 1945: Sebuah Kesaksian Sejarah.


Sebagai pemenang Perang Dunia II yang ingin melucuti tentara Jepang dan menegakan kekuasaan negara-negara sekutunya, militer Inggris keukeuh untuk mendarat di Surabaya. Semakin cepat pasukan mereka berada di daratan, keadaan Surabaya dengan cepat bisa mereka kuasai. Angkatan Darat Inggris yang hendak memasuki Surabaya itu adalah brigade tempur yang personelnya orang-orang India. Komandan mereka Brigadir AWS Mallaby.



“Sebelum pendaratan dilakukan dua pembesar Inggris (militer) datang ke kantor dok memberitahukan bahwa sebuah kapalnya mengalami kebocoran, untuk perbaikan kapalnya ia minta izin untuk dokking,” aku Kaderi Kandhi Koyohardjo dalam Bunga Rampai Perjuangan dan Pengorbanan II.


Meskipun militer Inggris ingin kapalnya naik dermaga untuk perawatan dan perbaikan, pengelola dok yang ikut republik tak berani sembarangan memberi izin. Mereka berkonsultasi dulu dengan Gubernur Jawa Timur Raden Panji Suryo, Walikota Surabaya Doel Arnowo, dan pemimpin Marine Keamanan Rakyat Laksamana Atmadji. Setelah diadakan rapat, akhirnya kapal Inggris itu disetujui masuk dok dengan catatan harus membayar ongkos perbaikan.



Kapal Inggris yang bocor itu ternyata muatannya cukup berat. Muatan kapal Inggris itu ternyata mengejutkan pihak Indonesia. Sebelum naik ke dok, kapal itu menurutkan muatannya: panser, tank, meriam dan, truk-truk pengangkut personel.


Dengan mendaratkan alat-alat perang berikut operator dan personel pendukungnya itu, tentara Inggris mulai menusuk masuk ke Surabaya. Panser dan tank mereka tentu saja bisa memblokir kawasan pelabuhan sehingga mereka tidak terganggu oleh orang-orang Indonesia yang tidak menginginkan mereka.



Setelah pelabuhan mereka kuasai pada 26 Oktober 1945, kapal-kapal Inggris yang lain bisa merapat dan menurutkan muatan. Personel, peralatan, dan logistik. Kekuatan Inggris di Surabaya pun bertambah. Setelah pendaratan itu, pada 27 Oktober 1945, pertempuran meletus antara tentara Inggris –yang ingin menduduki bangunan-bangunan vital di Surabaya– dengan orang-orang Indonesia. Sejak Inggris memakai “alibi kapal bocor” hingga 10 November 1945, antara pemuda Indonesia dengan tentara Sekutu sudah tegang.


“Sungguh kita tertipu dengan siasat militer Inggris dalam usaha mendaratkan tentaranya pertama kali di daerah Pelabuhan Tanjung Perak,” aku Kaderi.*

Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Belum ada penilaian

Tambahkan penilaian
Pesta Panen dengan Ulos Sadum dan Tumtuman

Pesta Panen dengan Ulos Sadum dan Tumtuman

Kedua jenis ulos ini biasa digunakan dalam pesta sukacita orang Batak. Sadum untuk perempuan dan Tumtuman bagi laki-laki.
Hind Rajab dan Keheningan yang Memekakkan Telinga

Hind Rajab dan Keheningan yang Memekakkan Telinga

Film “The Voice of Hind Rajab” jadi antidot amnesia kisah bocah Gaza yang dibantai Israel dengan 335 peluru. PBB menyertakan tragedinya sebagai bagian dari genosida.
S.K. Trimurti Murid Politik Bung Karno

S.K. Trimurti Murid Politik Bung Karno

Sebagai murid, S.K. Trimurti tak selalu sejalan dengan guru politiknya. Dia menentang Sukarno kawin lagi dan menolak tawaran menteri. Namun, Sukarno tetap memujinya dan memberinya penghargaan.
Orde Baru “Memfitnah” Orang Dayak

Orde Baru “Memfitnah” Orang Dayak

Dulu, orang Dayak dituduh pembakar hutan yang lebih berbahaya dari industri. Padahal, tidak banyak lahan hutan alam Kalimantan yang mereka gunduli.
Arsip Korupsi Sejak Zaman Kompeni

Arsip Korupsi Sejak Zaman Kompeni

Korupsi sejak masa VOC hingga kolonial Belanda terekam dalam arsip. Korupsi akan terus ada karena berkaitan dengan kekuasaan, kewenangan, dan keserakahan manusia.
bottom of page