top of page

Sejarah Indonesia

Asal Usul Istilah Perang

Asal-Usul Istilah Perang Dingin

Mengapa ketegangan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet setelah Perang Dunia II disebut Perang Dingin?

25 Maret 2017

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

...

PADA 16 April 1947, istilah perang dingin (cold war) pertama kali diusulkan untuk menyebut konflik antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. 


Kamus Besar Bahasa Indonesia daring mengartikan “perang dingin”: 1. perang tanpa mengangkat senjata, hanya saling menggertak 2. suasana internasional yang sangat tegang dan bermusuhan yang diakibatkan oleh konflik ideologi antara Blok Barat (liberal kapitalis) dan Blok Timur (sosial komunis) yang berkembang setelah Perang Dunia Kedua. 


Pada akhir Perang Dunia II, penulis Inggris George Orwell telah menggunakan “perang dingin” sebagai istilah umum dalam esainya “You and the Atomic Bomb” di surat kabar Inggris, Tribune, 19 Oktober 1945, tentang hidup dalam ancaman perang nuklir dan dunia yang terpolarisasi. 


Orwell kembali menyebut istilah “perang dingin” dalam tulisannya di The Observer, 10 Maret 1946: “setelah konferensi Moskow pada Desember lalu, Rusia mulai melakukan ‘perang dingin’ terhadap Inggris dan Kerajaan Inggris.” 


Istilah “perang dingin” pertama kali digunakan secara spesifik untuk menggambarkan konfrontasi geopolitik antara Uni Soviet dan Amerika Serikat dalam pidato Bernard Mannes Baruch, penasihat Presiden Amerika Harry Truman, tanggal 16 April 1947. Pidato tersebut ditulis oleh jurnalis Herbert Bayard Swope. 


Dalam The Age of Containment, David Rees menyebut kala berdiri di hadapan House of Representatives di South Carolina, Amerika, Baruch berkata: “Hari ini kita berada di tengah Perang Dingin. Musuh kita (Soviet-Komunisme) bisa ditemukan baik di luar maupun di dalam negeri.”  


Koran New York Herald Tribune lantas mempopulerkan istilah “perang dingin” pada September 1947. Istilah “perang dingin” semakin terkenal setelah kolumnis Walter Lippmann (1889–1974) menerbitkan buku The Cold War: A Study in U.S. Foreign Policy (1947).  


Ketika ditanya pada 1947 tentang sumber istilah “perang dingin”, Lippmann menelusurinya ke istilah Perancis dari tahun 1930-an, la guerre froide (perang dingin). 


Bagaimana bisa terjadi Perang Dingin Amerika Serikat dan Uni Soviet? Selepas Perang Dunia II berakhir pada 1945, hubungan Amerika dan Uni Soviet merenggang. Mereka tak lagi bersekutu karena perbedaan kepentingan.  


Amerika mencoba membangun kembali negeri-negeri yang hancur akibat perang dengan ideologi dan ekonomi liberal-kapitalistik. Sedangkan Uni Soviet berusaha meluaskan pengaruh komunisme ke seluruh dunia. Amerika dan Uni Soviet pun terlibat konflik meski tak secara terbuka.  


Beragam cara ditempuh Amerika dan Uni Soviet, antara lain menggelontorkan bantuan ekonomi dan propaganda politik. Tujuan mereka jelas untuk memperoleh kekuatan dari banyak negara guna mengukuhkan keadikuasaannya.*

Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Belum ada penilaian

Tambahkan penilaian
Hind Rajab dan Keheningan yang Memekakkan Telinga

Hind Rajab dan Keheningan yang Memekakkan Telinga

Film “The Voice of Hind Rajab” jadi antidot amnesia kisah bocah Gaza yang dibantai Israel dengan 335 peluru. PBB menyertakan tragedinya sebagai bagian dari genosida.
Orde Baru “Memfitnah” Orang Dayak

Orde Baru “Memfitnah” Orang Dayak

Dulu, orang Dayak dituduh pembakar hutan yang lebih berbahaya dari industri. Padahal, tidak banyak lahan hutan alam Kalimantan yang mereka gunduli.
Arsip Korupsi Sejak Zaman Kompeni

Arsip Korupsi Sejak Zaman Kompeni

Korupsi sejak masa VOC hingga kolonial Belanda terekam dalam arsip. Korupsi akan terus ada karena berkaitan dengan kekuasaan, kewenangan, dan keserakahan manusia.
Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Dari pelatih sepakbola Timnas Indonesia Toni Pogacnik hingga pembalap Hengky Iriawan. Sejumlah pahlawan olahraga yang mewarnai sejarah Indonesia dimakamkan di TPU Petamburan.
Foto "Gadis Napalm" yang Kontroversial

Foto "Gadis Napalm" yang Kontroversial

Cerita di balik potret bocah-bocah yang menangis histeris saat terjadi serangan napalm di Perang Vietnam. Kini atribusi fotonya jadi polemik.
bottom of page