- Taufiq Hakim
- 4 Feb 2024
- 9 menit membaca
ADA dua peristiwa pada bulan Desember yang membuat saya terkesan. Sayangnya bukan kesan gembira, melainkan kehilangan. Pertama adalah wafatnya Pangeran Samber Nyawa alias Mangkunegara I pada 23 Desember 1795. Setelah bertahun-tahun berjuang menggedor hegemoni kolonial, Sang Pangeran menduduki takhta selama 40 tahun. Selama itu pula, ia tetap melakukan perlawanan untuk membela kedaulatan bangsa Jawa. Riwayat sang pangeran ditulis oleh sejarawan Merle Calvin Ricklefs dalam bukunya, Soul Catcher: Java’s Fiery Prince Mangkunagara I, 1726–1795.
Ingin membaca lebih lanjut?
Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.











