top of page

Sejarah Indonesia

Advertisement

Proyek Tol Pandaan-Malang dan Kerajaan Bawahan Majapahit

Temuan bangunan di proyek tol Pandaan-Malang memperkuat keberadaan kerajaan bawahan Majapahit di Malang.

14 Mar 2019

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Tumpukan fragmen bata kuno di Situs Sekaran. (Dok. Komunitas Jelajah Jejak Malang).

STRUKTUR bata merah kuno tersingkap di tengah pengerjaan proyek jalan tol Malang-Pandaan di Dusun Sekaran, Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, akhir Februari 2019. Situs Sekaran itu diduga memiliki korelasi dengan wilayah kuno Kabalan dari masa Mataram sampai Majapahit.


“Temuan Situs Sekaran lokasinya hanya sekitar 1 km dari wilayah Dusun Kebalon, dapat dikatakan temuan di Situs Sekaran memperkuat keberadaan wilayah kuno yang bernama Kabalan memang berada di Malang sekarang,” demikian “Laporan Tinjauan Awal Situs Sekaran” yang disusun Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang dan Komunitas Jelajah Jejak Malang.


Nama Kebalon mengingatkan pada wilayah kuno Kabalan. Kitab Pararaton menyebut semasa awal Singhasari (Tumapel) pada abad ke-8 M, Kabalan merupakan tempat panepen (menyepi) sekaligus sentra perajin emas yang tersohor pada zamannya.


Pada masa Majapahit, Kabalan merupakan satu di antara dua kerajaan bawahan (vasal) di kawasan Malangraya pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk dan Wikramawarddhana (abad 14-15). Wilayah ini antara lain diperintah oleh putri mahkota Hayam Wuruk, Kusumawarddhani sebagai Bhre Kabalan.


Kabalan disebut di dalam beberapa prasasti dan naskah-naskah sastra kuno. Prasasti yang menyebut Kabalan yaitu Dinoyo II dari 773 Saka dan 820 Saka (851 M dan 898 M), Prasasti Pamotoh dari 1120 Saka (1198 M), Prasasti Waringin Pitu dari 1369 Saka (1447 M), dan Prasasti Pamintihan dari 1395 Saka (1473 M). Adapun dalam naskah, Kabalan disebut dalam Kitab Nagarakṛtagama (ditulis tahun 1350 M) dan Serat Pararaton.


Khususnya pada akhir abad ke-15 M, menurut Prasasti Pamintihan (1478 M), Desa (Thani) Pamintihan, yang berlokasi di sebelah utara Tugaran dan di barat Kabalan, dianugerahi status desa sima (perdikan). Anugerah itu diberikan pada Aryya Surung. Melihat gelarnya, aryya, Surung pastilah seorang pejabat daerah.


Menurut Dwi Cahyono, arkeolog dan pengajar sejarah di Universitas Negeri Malang,disebutkan di dalam prasasti itu, Kabalan merupakan batas daerah perdikan Pamintihan di utara dan timur. “Konon wilayah thani Pamintihan bisa jadi meliputi wilayah Madyopuro, Ngadipuro, Sekarpuro dan Ampeldenta sekarang,” kata Dwi.*

Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Belum ada penilaian

Tambahkan penilaian

Advertisement

Tedy Jusuf Jenderal Tionghoa

Tedy Jusuf Jenderal Tionghoa

Tedy masuk militer karena pamannya yang mantan militer Belanda. Karier Tedy di TNI terus menanjak.
Alex Kawilarang Menolak Disebut Pahlawan

Alex Kawilarang Menolak Disebut Pahlawan

Alex Kawilarang turut berjuang dalam Perang Kemerdekaan dan mendirikan pasukan khusus TNI AD. Mantan atasan Soeharto ini menolak disebut pahlawan karena gelar pahlawan disalahgunakan untuk kepentingan dan pencitraan.
Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Tan Malaka pertama kali menggagas konsep negara Indonesia dalam risalah Naar de Republik Indonesia. Sejarawan mengusulkan agar negara memformalkan gelar Bapak Republik Indonesia kepada Tan Malaka.
Prajurit Keraton Ikut PKI

Prajurit Keraton Ikut PKI

Dua anggota legiun Mangkunegaran ikut serta gerakan anti-Belanda. Berujung pembuangan.
Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Hubungan diplomatik Indonesia dan Belgia secara resmi sudah terjalin sejak 75 tahun silam. Namun, siapa nyana, kemerdekaan Belgia dari Belanda dipicu oleh Perang Jawa.
bottom of page