top of page



Pemikiran Soendari Darmobroto dalam Pendidikan dan Perkawinan
Soendari Darmobroto, pendiri Wanito Sworo, amat lantang menyuarakan akses pendidikan perempuan dan keadilan dalam perkawinan.


Empat Siti Soendari dalam Sejarah Kaum Putri*
Dalam sejarah Indonesia ada empat Siti Soendari. Ada yang menjadi anggota Dewan Kota Surabaya pertama, pendiri terbitan perempuan, dan pembicara kongres perempuan.


Chailan Si Peliput Kongres Perempuan Pertama
Chailan aktif sebagai penentang perkawinan anak sembari memperjuangkan hak pilih perempuan pribumi.


Para Ibu di Lapangan Hijau
Menjadi ibu tak menghalangi seseorang untuk tetap berkarier di sepakbola. Tujuh perempuan tangguh ini contohnya.


Mula Kaum Ibu Membincang Masalah Politik
Kongres Perempuan Indonesia IV tak semata jadi pertemuan terakhir sebelum seluruh organisasi perempuan dibekukan Jepang. Kongres itu menandai bersatunya perempuan memperjuangkan hak politik.


Khazanah Arsip Lima Tokoh Indonesia
ANRI menambah koleksi lima arsip perorangan dan sejarah lisan. Tokoh tersebut ialah Emma Poeradiredja, Ir. Djuanda Kartawidjaja, Ir. Suharto, dr. Rusmono, dan Rajab Leasa.


Rela Mati Demi Dirikan Perwari
Di tengah situasi perang, para perempuan berkumpul di Klaten. Menghasilkan Perwari, organisasi perempuan pertama pasca-kemerdekaan.


Perjuangan Ani Idrus untuk Perempuan Sumatera
Pengalaman masa kecil Ani Idrus jadi pemantik untuk memperbaiki nasib perempuan.


Ani Idrus, Wartawan Perempuan Lintas Zaman
Gemar menulis sejak belia, hingga menjadi tokoh pers Indonesia.


Perjuangan Rohana dalam Pendidikan Kaumnya
Kepeduliannya pada pendidikan perempuan sudah ada sejak Rohana masih belia. Landasan baginya untuk terus mengajar dan memajukan kaum perempuan.


Mengenal Rohana Kudus, Wartawan Perempuan Pertama yang Jadi Pahlawan Nasional
Demi mewadahi pemikiran perempuan dan memperjuangkan nasib kaumnya, ia mendirikan Soenting Melajoe.


Ketika None Jakarta Bercerita
Mereka datang dari berbagai latar belakang. Tampil sebagai ikon primadona ibu kota.


Dari Pengungsian ke Pengungsian
Setelah Bandung lautan api, Emma Poeradiredja mengungsi ke timur. Terus berjuang bersama pegawai Djawatan Kereta Api. Ditangkap di Yogyakarta.


Peliknya Menjalin Komunikasi dengan Tapol
Ketika suasana pasca-G30S masih mencekam penangkapan masih berjalan, banyak keluarga memilih lepas kontak dengan anggota keluarga yang jadi tapol. Berubah setelah situasi membaik.


Olga Melawan Nazi
Emak-emak muda pemberani. Dipancung karena terlibat dalam gerakan bawah tanah.

Ads
Ads
Ads
bottom of page













