Hasil pencarian
9580 hasil ditemukan dengan pencarian kosong
- Sukarno dan Gerakan Makan Jagung
MEJA makan di Istana Bogor penuh dengan beragam sajian untuk para tetamu Presiden Sukarno. Semua serba jagung. Tak ada sebutir beras pun di meja. Ini sajian tak biasa. Malam itu, 12 Juli 1964, Sukarno mencanangkan revolusi menu makan orang Indonesia. Beras bukan lagi satu-satunya sumber karbohidrat dalam menu makan orang Indonesia.
- Sukarno, Romusha, dan Pendudukan Jepang di Indonesia
NARASI yang menyebut Presiden Sukarno sebagai mandor romusha ramai diperbincangkan di media sosial. Hal ini karena Sukarno terlibat dalam propaganda pengerahan romusha sebagai konsekuensi berkerja sama dengan Jepang. Membahas peran Sukarno di masa pendudukan Jepang tidak bisa dilepaskan dari dinamika politik yang terjadi ketika itu. Pendudukan Jepang di Indonesia merupakan peristiwa besar bagi Sukarno maupun gerakan nasionalis.
- Sukarno, Pasar Ikan, dan Rumah Pegangsaan
KAPAL motor itu berukuran kecil saja. Panjangnya delapan meter, sedangkan lebarnya sekira satu setengah meter. Di dalam kapal itulah Sukarno dan Inggit, istrinya, beserta lima orang lainnya berangkat dari Palembang menuju Jakarta pada Juli 1942. Mereka terombang-ambing di laut selama empat hari, empat malam.
- Bung Karno Kemalingan di Padang
KOTA Padang chaos ketika Bung Karno dan keluarganya tiba di sana pada 26 Februari 1942 setelah melalui perjalanan panjang dari Bengkulu. Penjarahan terjadi di toko-toko yang ditinggalkan pemiliknya. Sebagian penduduk pilih mengungsi. Aparat keamanan kolonial sibuk menyelamatkan diri masing-masing. Pun para serdadu KNIL yang lari pontang-panting alih-alih mempersiapkan perlawanan terhadap pasukan Jepang yang akan datang.
- Lima Bulan Sukarno di Padang
PERTENGAHAN Februari 1942, Belanda terdesak oleh Jepang. Belanda ingin membawa Sukarno yang diasingkan di Bengkulu ke Australia dengan kapal yang disiapkan di Padang. Dikirimlah utusan menjemput Sukarno di Bengkulu. Untuk mengakses Padang, mereka menempuh jalur darat dari Bengkulu. Melewati kampung hingga rimba raya agar tidak diketahui Jepang. Namun, Belanda mendapat informasi Jepang telah menguasai Padang. Sehingga Sukarno dan keluarga tidak jadi dibawa sebab pejabat dan tentara Belanda menyelamatkan diri masing-masing.
- Mengintip Kelamin Hitler
ADOLF Hitler, pentolan Nazi Jerman, sejak lama jadi sosok yang paling banyak diteliti. Mulai dari pemikiran politik dan militernya hingga urusan isi celana dalamnya. Terbaru, sebuah penelitian DNA meyakini Hitler punya kelainan alat kelamin yang membuat penisnya tak tumbuh normal. Hasil penelitian itu sempat bikin geger dan menimbulkan perbincangan hangat setelah divisualisasikan lewat dokumenter bertajuk Hitler’s DNA: Blueprint of a Dictator. Stasiun TV Inggris, Channel 4 , menayangkannya dalam dua episode pada 15 dan 22 November 2025.
- Ketika Media Amerika Memberitakan Sukarno dan Dukun
SEJAK Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, negara ini tak pernah lepas dari sorotan berbagai media asing. Selain memberitakan beragam kebijakan di dalam maupun luar negeri, aktivitas para pejabat negara juga tak luput dari sorotan. Pemberitaan media asing terhadap para pemimpin Indonesia beraneka rupa, terkadang memberi pujian tetapi kerap pula berisi kritik yang mengarah pada kehidupan personal kepala negara.
- Adu Kuat Iran dan Amerika di Lapangan Hijau
SELEMBAR “tiket” lolos ke Piala Dunia 2026 sudah direbut Tim Nasional (timnas) Iran sejak Maret 2025 sebagai juara Grup A di ronde ketiga kualifikasi zona Asia (AFC). Namun, Amerika Serikat sebagai tuan rumah utama sudah sejak awal Juni silam mengeluarkan larangan masuk bagi semua warga Iran. Mengutip pernyataan Gedung Putih pada 4 Juni 2025 di laman resminya , “Restricting the Entry of Foreign Nationals to Protect The United States from Foreign Terrorists and Other National Security and Public Safety Threats,” Presiden Donald Trump melarang masuk warga asing dari 12 negara, baik berstatus imigran maupun non-imigran, ke wilayah Amerika Serikat. Selain Iran, 11 negara lainnya adalah Afghanistan, Myanmar, Chad, Republik Kongo, Guinea Khatulistiwa, Eritrea, Haiti, Libya, Somalia, Sudan, dan Yaman.
- Di Balik Lima Wapres Termuda Amerika Serikat
LAIN dulu, lain sekarang. Dulu berseberangan, kini James David Vance (JD Vance) dianggap jadi sosok terbaik sebagai penerus gerakan “Make America Great Again” (MAGA) yang selalu didengungkan Donald Trump. JD Vance mulai Senin (20/1/2025) waktu setempat resmi menjabat wakil presiden (wapres) Amerika Serikat (AS) ke-50 sekaligus jadi termuda ketiga dalam catatan sejarah politik AS.
- Bom Bakar Amerika Menjadikan Tokyo seperti Neraka
SHIZUKO Nishio belum lama terlelap tengah malam 9 Maret 1945 itu. Gadis berusia 6 tahun itu antusias untuk sekolah keesokannya karena berbarengan dengan hari ulang tahunnya. Namun tetapi ketika tanggal baru berganti beberapa menit, Nishio dibangunkan suara sirine peringatan serangan udara.
- Aktivis Afro-Amerika Dilarang Hadir di Konferensi Asia-Afrika
KONFERENSI Asia-Afrika di Bandung pada 18–24 April 1955 membuat gerah Amerika Serikat. Selain mensponsori penyelenggaraan SEATO, pakta negara-negara Asia Tenggara, pemerintah Amerika juga menghalangi dua aktivis Afro-Amerika, William Edward Burghardt Du Bois dan Paul Robeson, untuk menghadiri KAA.
- Prajurit Keraton Ikut PKI
WOENTOE dan Tombeng merupakan dua pemuda asal Minahasa yang menjadi tentara kolonial Koninklijk Nederlandsch Indisch Leger (KNIL). Keduanya bertugas di Batalyon Infanteri ke-15 di Cimahi, Bandung. Pada pertengahan 1927, keduanya berada di Semarang entah karena sedang bertugas atau ada kegiatan lain non-tugas. Ketika di Semarang itu lah pada 13 Juli 1927 Woentoe dan Tombeng bertemu seorang Kopral Wakidi alias Prawirosoengoto dari Legiun Mangkunegara. Ketiganya lalu membicarakan politik. Algemeen Dagblad tanggal 26 Juli 1927 menyebut, selain membicarakan tentang Rusia dan Tiongkok yang bergolak, mereka bicara soal “pemerintahan asing dan kaum kapitalis.”





















