top of page

Sejarah Indonesia

Advertisement

Cerita dari Gedung Bioskop Elite Metropole

Sempat dilanda berbagai masalah hingga nyaris dijual, namun nyatanya Metropole mampu berdiri hingga kini

27 Mar 2021

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Bioskop Metropole, salah satu bioskop tua yang masih berdiri di Jakarta. (Fernando Randy/Historia.id).

Banyak bioskop tua di kota besar. Tak terkecuali di Jakarta. Salah satunya bioskop Metropole yang berada di kawasan Cikini, Jakarta Pusat. Gedung berkapasitas 1.000 penonton ini dirancang oleh Liauw Goan Sing dan mulai dibangun pada 1932. Peresmiannya berlangsung pada 1949 dan dihadiri oleh Wakil Presiden Indonesia Mohammad Hatta. Nama awalnya Metropool.


Metropole tempo dulu. (Wikimedia Commons).
Metropole tempo dulu. (Wikimedia Commons).

Layaknya bangunan bersejarah lainnya di kota besar, Metropole juga dihinggapi oleh berbagai dinamika sepanjang berdirinya. Dari gonta-ganti nama karena kebijakan anti-Barat oleh Presiden Sukarno, sulitnya film-film nasional diputar di sana karena dirasa beda kelas dari film-film Barat yang memang menjadi langganan Metropole, terancam dijual pada 2007, hingga berujung pada merebaknya pandemi virus corona yang melanda hampir seluruh Indonesia sampai saat ini.


Bioskop Metropole yang sudah berusia puluhan tahun. (Fernando Randy/Historia.id).
Bioskop Metropole yang sudah berusia puluhan tahun. (Fernando Randy/Historia.id).
Seorang anak bermain bola di sekitar bioskop Metropole. (Fernando Randy/Historia.id).
Seorang anak bermain bola di sekitar bioskop Metropole. (Fernando Randy/Historia.id).
Suasana di dalam restoran yang terletak di komplek bioskop. (Fernando Randy/Historia.id).
Suasana di dalam restoran yang terletak di komplek bioskop. (Fernando Randy/Historia.id).
Para pengunjung di kawasan Metropole. (Fernando Randy/Historia.id).
Para pengunjung di kawasan Metropole. (Fernando Randy/Historia.id).

Karena sisi arsitekturalnya yang menarik dan khas, Metropole acapkali dijadikan lokasi syuting berbagai film nasional. Saat ini, Metropole terasa berbeda. Sebelum pandemi, Metropole ramai dikunjungi muda-mudi. Sekarang mereka seolah menghilang. Orang menghindari berbagai tempat keramaian seperti gedung bioskop.


Lorong yang menjadi ciri khas bioskop Metropole. (Fernando Randy/Historia.id).
Lorong yang menjadi ciri khas bioskop Metropole. (Fernando Randy/Historia.id).
Suasana di dalam gedung bioskop Metropole. (Fernando Randy/Historia.id).
Suasana di dalam gedung bioskop Metropole. (Fernando Randy/Historia.id).

Walau begitu pengelola Metropole tidak tinggal diam. Untuk melawan pandemi, mereka terus berinovasi. Dari membatasi jumlah pengunjung sampai membuat jarak satu kursi antarpenonton.


Semua usaha tersebut tentu saja bermuara pada satu tujuan: membuat Metropole terus ada dan menjadi tempat untuk mengusir penat dengan menyaksikan berbagai jenis film. Selain itu tentu saja kita terus berharap pandemi ini cepat berlalu sehingga semua bagian dari industri perfilman bisa bangkit kembali.


Kursi penonton yang diberi jeda agar menjaga jarak. (Fernando Randy/Historia.id).
Kursi penonton yang diberi jeda agar menjaga jarak. (Fernando Randy/Historia.id).
Seorang pengunjung melintas di kawasan bioskop Metropole. (Fernando Randy/Historia.id).
Seorang pengunjung melintas di kawasan bioskop Metropole. (Fernando Randy/Historia.id).
Seorang pengunjung usai menyaksikan film di Metropole. (Fernando Randy/Historia.id).
Seorang pengunjung usai menyaksikan film di Metropole. (Fernando Randy/Historia.id).
Metropole salah satu bioskop tertua di Jakarta. (Fernando Randy/Historia.id).
Metropole salah satu bioskop tertua di Jakarta. (Fernando Randy/Historia.id).

Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Belum ada penilaian

Tambahkan penilaian

Advertisement

Tedy Jusuf Jenderal Tionghoa

Tedy Jusuf Jenderal Tionghoa

Tedy masuk militer karena pamannya yang mantan militer Belanda. Karier Tedy di TNI terus menanjak.
Alex Kawilarang Menolak Disebut Pahlawan

Alex Kawilarang Menolak Disebut Pahlawan

Alex Kawilarang turut berjuang dalam Perang Kemerdekaan dan mendirikan pasukan khusus TNI AD. Mantan atasan Soeharto ini menolak disebut pahlawan karena gelar pahlawan disalahgunakan untuk kepentingan dan pencitraan.
Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Tan Malaka pertama kali menggagas konsep negara Indonesia dalam risalah Naar de Republik Indonesia. Sejarawan mengusulkan agar negara memformalkan gelar Bapak Republik Indonesia kepada Tan Malaka.
Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Hubungan diplomatik Indonesia dan Belgia secara resmi sudah terjalin sejak 75 tahun silam. Namun, siapa nyana, kemerdekaan Belgia dari Belanda dipicu oleh Perang Jawa.
Prajurit Keraton Ikut PKI

Prajurit Keraton Ikut PKI

Dua anggota legiun Mangkunegaran ikut serta gerakan anti-Belanda. Berujung pembuangan.
bottom of page