top of page

Sejarah Indonesia

Hitam Tak Hanya

Hitam Tak Hanya Duka

Awalnya kebiasaan berbusana hitam hanya di kalangan bangsawan dalam perkabungan. Gaun hitam kemudian melewati batas kelas dan menjadi pilihan banyak perempuan.

21 Juni 2024
bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Gaya busana perempuan zaman Victoria. (Wikimedia Commons).

HITAM dan dukacita sejak lampau tak terpisahkan. Kebiasaan berbusana hitam dalam perkabungan, menurut Françoise Piponnier dan Perrine Mane dalam Dress in the Middle Ages, berawal dari Spanyol pada abad pertengahan yang kemudian ditiru oleh para bangsawan Prancis dan Inggris. Salah seorang di antaranya Phillip the Good (Duke of Burgundy) yang bersikeras mengenakan hitam sejak terbunuhnya sang ayah, John the Fearless, pada 1419 hingga akhir masa pemerintahannya pada 1467. Tak hanya itu, kereta kuda, rombongan pengawal, dan kediamannya juga berornamen hitam.

Ingin membaca lebih lanjut?

Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.

Melawan Lupa Peristiwa Kekerasan Seksual dalam Kerusuhan Mei 1998

Melawan Lupa Peristiwa Kekerasan Seksual dalam Kerusuhan Mei 1998

Selain melakukan upaya melawan lupa terhadap kekerasan seksual dalam kerusuhan Mei 1998, masyarakat juga perlu memastikan bahwa narasi sejarah tidak dijadikan alat untuk melegitimasi kekuasaan.
WR Supratman Tutup Usia di Rumah Kakaknya

WR Supratman Tutup Usia di Rumah Kakaknya

Rumah antik di Jalan Mangga Surabaya ini saksi bisu mangkatnya W.R. Supratman sang penggubah "Indonesia Raya".
Kisah Manis Gula Aren

Kisah Manis Gula Aren

Gula aren digunakan sebagai bahan baku berbagai masakan, kudapan, ataupun bahan pendamping makanan. Produksi dan konsumsinya melekat sebagai tradisi khas Nusantara.
Benteng Pendem Van Den Bosch

Benteng Pendem Van Den Bosch

Penggagas tanam paksa, Johannes Graaf van den Bosch diabadikan namanya dalam sebuah benteng di Ngawi, Jawa Timur. Benteng ini dijadikan pusat pertahanan Belanda pada masa kolonial.
Pemain Hindia Belanda di Piala Dunia Tenggelam di Samudra Hindia

Pemain Hindia Belanda di Piala Dunia Tenggelam di Samudra Hindia

Penampilan Frans Meeng di Piala Dunia 1938 dipuji media Belanda. Perang membuat dia dan kakaknya yang bermain di klub yang sama harus menderita di Samudera Hindia dengan akhir berbeda.
bottom of page