top of page

Sejarah Indonesia

Kolonel Gadungan Terlibat Kasus Tanah

Kolonel Gadungan Terlibat Kasus Tanah

Seorang kolonel gadungan ditahan karena kasus tanah. Backing-nya perwira tinggi TNI saudara Ibu Negara.

16 Juli 2022

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Kapolda Metro Jaya Mayor Jenderal Polisi Sudarmadji melantik Letkol Suroyo Bimantoro (kanan) sebagai Kapolres Metro Jakarta Utara. (Repro Bermula dari Dukuh Pendorekan).

KEPOLISIAN Daerah (Polda) Metro Jaya menetapkan 27 tersangka dalam empat kasus dugaan mafia tanah di wilayah Jakarta dan Bekasi pada 13 Juli 2022. Sepuluh tersangka yang ditahan merupakan pejabat dan pegawai tidak tetap di Badan Pertanahan Nasional (BPN) wilayah Jakarta dan Bekasi.


Mafia tanah beroperasi dengan melibatkan banyak pihak. Bahkan, mungkin saja ada backing yang kuat dan tidak terjerat hukum. Seperti kasus tanah yang pernah ditangani oleh Letkol Suroyo Bimantoro, Kapolres Metro Jakarta Utara, pada 1985.


Dalam otobiografinya, Bermula dari Dukuh Pendorekan, Suroyo Bimantoro menceritakan kasus tanah yang ditangani Polres Jakarta Utara. Tersangkanya yang mengaku-ngaku Kolonel TNI ditahan. Ternyata, dia kolonel gadungan.


Pada suatu hari, pengacara tahanan itu menghadap Suroyo Bimantoro. Dia membawa surat dari seorang Mayor Jenderal TNI dengan kop surat di amplop dan di kertas berlambang salah satu angkatan dengan dua bintang.


“Sang Pati TNI adalah sepupu Ibu Tien Soeharto dan menjabat Wantanas Mayor Jenderal I.H. Intinya minta tersangka dibebaskan dari tahanan. Tentu saya tolak,” kata Suroyo Bimantoro.


Perwira tinggi TNI berinisial I.H. itu kemungkinan besar adalah Mayor Jenderal TNI Ibnu Hartomo, adik kandung Ibu Tien Soeharto, yang menjabat Deputi IV Wanhankamnas (Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional) Bidang Pengembangan. Sebelumnya dia menjabat Inspektur Jenderal Departemen Sosial.


Ibnu Hartomo pernah terlibat kasus pemalsuan tanda tangan Sekretaris Jenderal Wanhankamnas Letnan Jenderal TNI Achmad Wiranatakusumah untuk promes (surat utang). Kasus besar yang menggegerkan ini terbongkar di Amerika Serikat pada 1990-an.


Besok paginya, pengacara tersangka kolonel gadungan itu datang lagi membawa nota baru yang isinya meminta Suroyo Bimantoro menghadap Mayor Jenderal I.H.


“Saya jawab bahwa saya memiliki atasan yaitu Kapolda dan Kapolri. Jadi, saya tidak akan menghadap kecuali diperintahkan Kapolda atau Kapolri, karena masalahnya adalah pelaksanaan tugas kepolisian,” kata Suroyo Bimantoro.


Suroyo Bimantoro kemudian melaporkan kejadian itu kepada Kapolda Mayor Jenderal Polisi Sudarmadji dan Kapolri Letnan Jenderal Polisi Anton Sujarwo.


Kapolda membenarkan sikap Kapolresnya itu. Bahkan, Kapolri melalui telepon memberi semangat, “Yen ono opo-opo ben aku sing ngadepi.” (Kalau ada apa-apa biar saya yang hadapi).


“Benar-benar komandan beliau-beliau itu,” kata Suroyo Bimantoro yang kemudian menjadi Kapolri pada 2000–2001.*

Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Belum ada penilaian

Tambahkan penilaian
Hind Rajab dan Keheningan yang Memekakkan Telinga

Hind Rajab dan Keheningan yang Memekakkan Telinga

Film “The Voice of Hind Rajab” jadi antidot amnesia kisah bocah Gaza yang dibantai Israel dengan 335 peluru. PBB menyertakan tragedinya sebagai bagian dari genosida.
Orde Baru “Memfitnah” Orang Dayak

Orde Baru “Memfitnah” Orang Dayak

Dulu, orang Dayak dituduh pembakar hutan yang lebih berbahaya dari industri. Padahal, tidak banyak lahan hutan alam Kalimantan yang mereka gunduli.
Arsip Korupsi Sejak Zaman Kompeni

Arsip Korupsi Sejak Zaman Kompeni

Korupsi sejak masa VOC hingga kolonial Belanda terekam dalam arsip. Korupsi akan terus ada karena berkaitan dengan kekuasaan, kewenangan, dan keserakahan manusia.
Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Dari pelatih sepakbola Timnas Indonesia Toni Pogacnik hingga pembalap Hengky Iriawan. Sejumlah pahlawan olahraga yang mewarnai sejarah Indonesia dimakamkan di TPU Petamburan.
Foto "Gadis Napalm" yang Kontroversial

Foto "Gadis Napalm" yang Kontroversial

Cerita di balik potret bocah-bocah yang menangis histeris saat terjadi serangan napalm di Perang Vietnam. Kini atribusi fotonya jadi polemik.
bottom of page