- Fahri Salam
- 22 Apr 2010
- 3 menit membaca
Diperbarui: 4 hari yang lalu
PADA dekade pertama Orde Baru, ihwal rambut gondrong rupanya menjadi anasir serius dalam pemberitaan media-media Jakarta. Rambut gondrong dianggap tak mencerminkan “kepribadian bangsa.” Militer pun merasa perlu membikin kebijakan khusus untuk perkara ini. Terjadi razia di jalan-jalan. Bukan senjata yang ditenteng –modal utama saat membungkam komunisme sepuluh tahun sebelumnya, melainkan gunting! Otoritarianisme, dengan logika rust en orde ala ekonomi pembangunan, menjalar ke batas paling personal dari hak individu menentukan idealisasinya.
Ingin membaca lebih lanjut?
Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.










