top of page

Sejarah Indonesia

Lima Aktor Pemeran Soeharto

Lima Aktor Pemeran Soeharto

Ada banyak aktor yang memerankan Soeharto. Amoroso Katamsi paling populer.

17 April 2018
bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Soeharto (tengah) dan para pemeran sosoknya di berbagai film. Kiri-kanan: Tio Pakusadewo, Kaharuddin Syah, Marcell Siahaan, Antonius Yacobus, dan Amoroso Katamsi. (Gun Gun Gunadi/Historia.ID).

AKTOR legendaris Amoroso Katamsi menghembuskan nafas terakhir hari ini, Selasa (17/4/2018), di RSAL Dr. Mintohardjo, Jakarta dalam usia 79 tahun. Jenazah dimakamkan di TPU Pondok Labu, Jakarta Selatan.


Almarhum dikenal lewat perannya sebagai Soeharto di film Pengkhianatan G30S/PKI karya Arifin C. Noer. Namun, Amoroso bukan satu-satunya aktor yang pernah memerankan Soeharto. Ada empat aktor lain yang juga pernah memerankan The Smiling General. Berikut ini “Soeharto-Soeharto” tersebut:


Amoroso Katamsi

Sebagai pemeran Pangkostrad Mayjen Soeharto dalam PengkhianatanG30S/PKI, nama Amoroso ikut melambung. Film produksi tahun 1982 itu jadi tontonan wajib bagi pelajar tiap 30 September semasa pemerintahan Orde Baru. Tak sedikit yang memuji penampilan Amoroso. Tak jarang pula yang menganggap film diproduksi dengan apik meski kontroversial secara konten.


Amoroso mengakui, secara konten film itu memang mesti digarap menyesuaikan kehendak penguasa Orde Baru. Jelas, ketokohan Soeharto paling ditonjolkan. “Dilebih-lebihkan sih tidak, cuma porsinya lebih banyak dibanding yang lain,” cetus Amoroso, dikutip Panji Masyarakat, 1998.


Amoroso kembali memerankan Letjen Soeharto pada 1988 di film Djakarta 66 dan Presiden Suharto lewat film garapan Lukman Sardi produksi 2015, Di Balik 98.


Kaharuddin Syah

Jauh sebelum pensiun sebagai letnan kolonel Angkatan Laut, Kaharuddin Syah terjun ke dunia film memerankan Letkol Soeharto dalam Janur Kuning, 1979. Di film garapan Alam Rengga Surawidjaja ini, Kaharuddin memerankan Soeharto sebagai komandan Brigade X Mataram, yang bertugas mengamankan Ibukota Yogyakarta semasa Perang Kemerdekaan.


Soeharto berperan dalam gerak mundur TNI akibat Agresi Militer II Belanda (19 Desember 1948) dan membalas serangan itu dengan Serangan Oemoem 1 Maret (1949). Peran Soeharto kembali ditonjolkan dalam upaya membujuk Panglima Besar Jenderal Soedirman keluar dari kantong gerilya untuk kembali bertemu Sukarno di Yogyakarta.


Antonius Yacobus

Sebagaimana Janur Kuning dan Pengkhianatan G30S/PKI, film Serangan Fajar (1983) yang juga garapan Arifin C. Noer, menjadi film wajib bagi para pelajar di masa Orde Baru. “Film mengenai revolusi semakin menjadi medium buat ideologi militer,” tulis Katherine McGregor dalam Ketika Sejarah Berseragam.


Pemeran (pemuda) Soeharto di film ini adalah Antonius Yacobus. Meski fokus film mengisahkan seorang bocah bernama Temon, sosok Soeharto tetap dideskripsikan sebagai pahlawan besar.


“Kepahlawanan” Soeharto yang digambarkan film ini terkait dengan perannya dalam perebutan senjata ke markas Jepang dan Serangan Umum 1 Maret 1949. Soeharto tak hanya digambarkan sebagai orang yang berjasa memimpin pasukan yang mempertahankan eksistensi republik lewat serangan itu, tapi juga sebagai penggagasnya. Padahal, penggagas Serangan Umum sebenarnya adalah Sultan Hamengkubuwono IX.


Marcell Siahaan

Ada kebanggaan tersendiri bagi Marcell Siahaan kala dipercaya memerankan Letkol Soeharto dalam film komedi-perjuangan Laskar Pemimpi (2010) garapan Monti Tiwa. Dalam premier-nya, September 2010, Marcell menyatakan Soeharto merupakan idolanya sejak kecil.


Laskar Pemimpi menggambarkan petualangan sekumpulan pejuang (Project Pop) dengan beragam tingkah kocak. Di tengah petualangan masa revolusi itu, mereka bertemu Letkol Soeharto yang sedang merencanakan Serangan Oemoem 1 Maret. Mereka kemudian turut berjuang dalam serangan yang dipimpin Soeharto itu.


Genre komedi dipilih dengan harapan para penonton muda bisa mengambil esensi dan spirit perjuangan dari para tokoh, termasuk Soeharto, di film itu. “Film ini adalah tentang bagaimana kita menghargai perjuangan para pendahulu kita,” cetus Marcell di situs 21cineplex.com.


Tio Pakusadewo

Sebagaimana di Laskar Pemimpi, di film Habibie & Ainun produksi 2012 tokoh Soeharto tak menjadi tokoh sentral. Presiden Soeharto yang diperankan Tio Pakusadewo bahkan hanya muncul dalam satu scene.


Setelah Soeharto memanggil pulang Habibie dari Jerman, Soeharto mengundang Habibie ke Cendana dan menyerahkan sebuah dokumen tentang industri pesawat terbang nasional. “Jadi kapan saya bisa menyaksikan penerbangan pertama pesawatmu?” cetus Soeharto pada Habibie di film itu.*

Commentaires

Noté 0 étoile sur 5.
Pas encore de note

Ajouter une note
Handala, Simbol Perlawanan Palestina dalam Seni Jalanan

Handala, Simbol Perlawanan Palestina dalam Seni Jalanan

Kapal bantuan kemanusiaan “Handala” yang menembus blokade Israel dinamai dari karakter kartun ikonik karya seniman Palestina korban Peristiwa Nakba.
Coklat Sebagai Ransum Tentara di Medan Perang

Coklat Sebagai Ransum Tentara di Medan Perang

Telah sejak lama coklat menjadi bekal para tentara di medan perang. Di masa Perang Dunia II, coklat pernah dijuluki sebagai senjata rahasia Hitler.
Gus Dur Sosok "Nyeleneh" Lagi Pemurah

Gus Dur Sosok "Nyeleneh" Lagi Pemurah

Gus Dur pernah diamplopi ibu-ibu yang menganggapnya wali kesepuluh. Menyantuni janda Flores hingga mengamanahkan koper uang miliaran untuk anak yatim.
Maknyus Bersama Saus

Maknyus Bersama Saus

Selain kecap, kuliner Nusantara bersentuhan dengan beragam saus sebagai penyedap masakan.
Umah Budaya Kaujon

Umah Budaya Kaujon

Sebuah rumah punya cerita. Umah Kaujon pernah menjadi saksi bisu sejarah di daerah Serang, Banten.
bottom of page