top of page

Sejarah Indonesia

Maeda Merana Di Masa

Maeda Merana di Masa Tua

Setelah Jepang kalah, Laksamana Muda Tadashi Maeda memimpin kamp tentara Jepang. Ia kemudian menjalani penahanan dan pemeriksaan. Di masa tua, usahanya bangkrut dan hidupnya susah.

26 Agustus 2023

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Tadashi Maeda bersama anggota pengurus Dewan Harian Angkatan 45, Chalik, Masjkur dan Aziz diterima Menteri Sekretaris Negara Sudharmono, 18 September 1974. (Perpusnas RI).

Diperbarui: 7 Agu

PADA 15 September 1945, Kepala Staf Angkatan Darat Mayjen Moichiro Yamamoto, Kepala Staf Urusan Umum Mayjen Otoshi Nishimura, dan Laksamana Muda Tadashi Maeda menandatangani penyerahan Jepang kepada Sekutu di kapal HMS Cumberland di bawah pimpinan Laksamana Madya Sir Wilfred R. Patterson, yang merapat di Tanjung Priok, Jakarta.

Ingin membaca lebih lanjut?

Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.

Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Dari pelatih sepakbola Timnas Indonesia Toni Pogacnik hingga pembalap Hengky Iriawan. Sejumlah pahlawan olahraga yang mewarnai sejarah Indonesia dimakamkan di TPU Petamburan.
S.K. Trimurti di Tengah Tokoh Kiri

S.K. Trimurti di Tengah Tokoh Kiri

Sikap politik S.K. Trimurti bersinggungan dengan tiga tokoh kiri terkemuka Republik: Tan Malaka, Amir Sjarifoeddin, dan Musso.
Bukan Sekadar Gaya Hidup

Bukan Sekadar Gaya Hidup

Jaringan gas untuk rumah tangga sudah tersambung di beberapa kota di Indonesia. Umumnya dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memasak. Dulu jaringan gas hanya menjangkau orang-orang kaya. Kini, siapa saja bisa memanfaatkannya.
Kiprah Menteri Bersandal

Kiprah Menteri Bersandal

Pada masa S.K. Trimurti menjabat menteri perburuhan lahir undang-undang perburuhan yang berpihak pada perempuan dan anak-anak sekaligus dianggap tonggak bagi perjuangan buruh di Indonesia.
Cerita di Balik “Sowan” ke Wisma Yaso

Cerita di Balik “Sowan” ke Wisma Yaso

Di balik koleksi diorama hingga alutsistanya, Museum Satria Mandala ketika masih Wisma Yaso jadi saksi bisu kegetiran hari-hari terakhir Sukarno.
bottom of page