top of page

Sejarah Indonesia

Advertisement

Menakar Sejarah Timbangan

Keseimbangan adalah kunci dalam dunia perdagangan dan ilmu pengetahuan.

Oleh :
4 Mei 2022

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Mitologi Mesir kuno timbangan jiwa manusia. (quora.com).

  • Aryono
  • 4 Mei 2022
  • 3 menit membaca

Menurut kepercayaan Mesir kuno, setelah mati, manusia akan ditimbang hatinya untuk menentukan masuk surga atau neraka. Dalam papirus Hunefer di era Mesir kuno, sekira 1275 SM, dilukiskan jantung seorang manusia ditimbang di hadapan dewi keadilan Maat yang membawa bulu kebenaran. Jika berat jantung lebih ringan atau sama berat dengan bulu Maat, pertanda almarhum menjalani kehidupan yang saleh dan berhak masuk surga. Papirus itu juga menggambarkan sebuah timbangan dengan dua lengan beban dan sebuah titik tumpu di tengahnya.


Seiring perkembangan peradaban, sukatan atau timbangan menjadi bagian tak terpisahkan dalam aktivitas ekonomi. Setiap wilayah memiliki model timbangan masing-masing; begitu pula satuan ukurannya. Ia mengalami perubahan seiring waktu.


Struktur Timbangan


Ada dua model yang dominan dalam perkembangan timbangan: model timbangan gantung dan dacin. Keduanya mengandalkan prinsip tuas untuk mendapatkan keseimbangan antara beban dan penanda nilai bobot yang ditimbang. Kemunculan timbangan elektrik tak menggusur keduanya.


+ 5000 SM Mesir kuno dan Babylonia sudah menggunakan timbangan sederhana terbuat dari kayu. Ia menjadi dasar dari semua timbangan model tuas.


+ 400 SM Kekaisaran Rusia sudah menggunakan timbangan Bismar. Di Rusia ia disebut Bezmen. Kendati kurang akurat, penggunaannya meluas ke Eropa.


Baca juga: Asal-Usul Waktu


+ 200 SM Romawi kuno menggunakan timbangan dacin yang disebut statera. Terbuat dari perunggu, ia lebih akurat.


322-185 SM Dinasti Maurya di India memiliki timbangan yang disebut vyavaharika dengan satuan berat palas. Mereka punya seorang pejabat tinggi yang disebut Pautavadhyaksa untuk menangani ketelitian timbangan dan ukuran barang.


1669 Gilles Personne de Roberval, matematikawan Prancis, mengembangkan timbangan dengan dua lengan dan enam titik poros, yang berfungsi agar piring timbangan tetap mendatar.


Baca juga: Asal-Usul Setrika


1698 Christof Weigel dari Jerman membuat timbangan model pegas.


1763 Philipp Matthäus Hahn dari Jerman mengembangkan timbangan pendulum.


1770 Richard Salter dari Inggris mengembangkan timbangan model pegas.

 

+ 1940 Timbangan elektrik mulai berkembang di Amerika Serikat.


Satuan Berat


Selain timbangan, setiap mengukur sesuatu perlu adanya satuan pengukurnya. Romawi kuno memperkenalkan libra pondo sebagai istilah pengukuran berat; libra merujuk pada timbangan dan pondo mengacu pada berat. Pondo di era modern menjadi pound (lb). Inggris dan Belanda termasuk negara yang menggunakan pound.


Satuan Unit Internasional


1668Royal Society, perkumpulan ilmuwan di Inggris, menerbitkan tulisan John Wilkins berjudul “An Essay Towards a Real Character and a Philosophical Language” yang menyinggung pentingnya ukuran universal.


1799 Satuan unit meter dan kilogram mulai diperkenalkan di Prancis –kelak jadi dasar decimal pada Sistem Metrik Internasional.


Baca juga: Asal-Usul Sunat


1875 Sebanyak 17 negara menandatangani Konvensi Meter (la Convention du Metre), sebuah perjanjian internasional yang bertujuan mencari dan menyeragamkan satuan ukuran dan timbangan.


1889 Konferensi Umum untuk Ukuran dan Timbangan (la Conference Generale des Poids et Mesures) yang dihelat di Prancis menetapkan ukuran meter, kilogram, dan detik –kemudian disebut dengan sistem CGS atau centi-gram-second system.


Penerapan di Indonesia


Sebagai koloni Belanda, Hindia Belanda mengikuti sistem satuan dalam ukuran, takaran, timbangan, dan perlengkapannya di negara induk. Satuan berat tradisional masih dipakai penduduk Hindia Belanda seperti tail (setara 38 gram), kati (750 gram), bantal (15 kilogram), dan pikul (75 kilogram).


1816 Belanda menggunakan Sistem Metrik Internasional dengan modifikasi seperti 1 pond = 1 kilogram, 1 ons = 100 gram, dan 1 mijl = 1 kilometer –disebut sistem metrik Belanda. Empat tahun sesudahnya, aturan ini mulai diajarkan di sekolah-sekolah Hindia Belanda.



1937 Sistem Metrik di Belanda berubah melalui Ijk-wet 1937 di mana satuan imperial seperti ons, pond, dan mijl dilarang pengunaannya secara formal. Perubahan ini diperkenalkan di Hindia Belanda setahun kemudian beserta pelarangan satuan sistem tradisional.


1960 Indonesia menggabungkan diri dengan Konvensi Meter.


1981 Terbit UU No 2/1981 tentang Metrologi Legal, yang mengatur alat-alat ukur, takaran, timbangan, dan perlengkapannya sesuai sistem internasional, termasuk penggunaan kilogram untuk satuan dasar besaran massa.


Sumber: A Chronological History of the Modern Metric System oleh Pat Naughtin, Basic Weighing and Measuring Principle oleh Gary Castro; Scales and Balances: A Guide to Collecting oleh John Thomas Graham.

Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Belum ada penilaian

Tambahkan penilaian

Advertisement

Sekolah Tertua di Depok

Sekolah Tertua di Depok

Depok sudah punya sekolah sejak 1830. Tergolong sekolah tertua di Jawa, bahkan Indonesia. Tuan Laurens guru tertuanya.
Wasit Hindia di Olimpiade

Wasit Hindia di Olimpiade

Hindia Belanda nyaris mengirimkan tim sepakbola di Olimpiade tapi gagal karena penolakan Belanda. Sebagai pelipur lara, wasit Hindia Belanda tampil dalam beberapa pertandingan, termasuk final sepakbola di Olimpiade.
Harrison Ford dan Kepedulian Lingkungan

Harrison Ford dan Kepedulian Lingkungan

Harrison Ford sudah peduli isu lingkungan sejak puncak ketenarannya. Pemeran waralaba “Star Wars” dan “Indiana Jones” itu turut berada di garis depan menentang kerusakan lingkungan.
Prajurit Keraton Ikut PKI

Prajurit Keraton Ikut PKI

Dua anggota legiun Mangkunegaran ikut serta gerakan anti-Belanda. Berujung pembuangan.
Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Hubungan diplomatik Indonesia dan Belgia secara resmi sudah terjalin sejak 75 tahun silam. Namun, siapa nyana, kemerdekaan Belgia dari Belanda dipicu oleh Perang Jawa.
bottom of page