top of page

Sejarah Indonesia

Operasi Intelijen Caesarea Memburu September Hitam

Operasi Intelijen Caesarea Memburu September Hitam

Pembunuhan atlet Olimpiade Israel oleh sekelompok orang Palestina, dibalas dengan operasi intelijen yang berdarah.

24 Juli 2013

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Diperbarui: 24 Feb

Agen rahasia Israel (Mossad) membunuh Ali Hassan Salameh pada 22 Januari 1979 di Beirut sebagai pembalasan atas pembunuhan atlet Israel pada Olimpiade Munich, Jerman, September 1972. (einestages.spiegel.de).


21 Juli 1973, sekira pukul 10:30. Seusai menonton bioskop, seorang pria berkulit gelap, menggandeng tangan istrinya yang sedang hamil, menyusuri Jalan Porobakakan di Lillehammer, Norwegia. Tiba-tiba, sebuah mobil berhenti di samping mereka. Dua pria keluar dan dengan pistol Beretta menembak sang calon ayah. Dia meninggal diiringi jeritan istrinya.


Para pembunuh itu bekerja untuk dinas rahasia Israel, Mossad. Mereka yakin telah membunuh seorang Palestina Ali Hassan Salameh yang dijuluki “Pangeran Merah.” Menurut hasil penyelidikan Mossad, Ali Hassan Salameh adalah satu dari delapan orang Palestina yang menamakan diri Black September atau September Hitam dan menyandera atlet Israel dalam Olimpiade Munich, Jerman, tahun 1972. Dalam penyanderaan tersebut, sebelas atlet Israel, lima pelaku penyanderaan, dan seorang polisi Jerman tewas.


Sejak “pembunuhan Munich” agen-agen Israel mengejar orang-orang di balik penyanderaan itu. Ini adalah operasi terorganisir pemerintah Israel dalam skala besar. Wartawan Time, Aaron Klein, dalam bukunya The Avengers, menyebutnya sebagai “Operasi Murka Tuhan”.



Sebelas atlet Israel korban penyanderaan September Hitam di Munich, Jerman pada 1972. (jewishcanada.org).
Sebelas atlet Israel korban penyanderaan September Hitam di Munich, Jerman pada 1972. (jewishcanada.org).

Hanya tiga hari setelah tragedi tersebut, pesawat tempur Israel menyerang kamp Palestina di Lebanon dan Suriah. “200 orang meninggal dunia, menurut data Israel, semata-mata teroris,” tulis Peter Maxwill dalam Spiegel Online (19/7). Selain itu, pemerintah Israel di Yerusalem mengirim 1.350 tentara ke Lebanon Selatan, dan menembak mati 45 orang, ratusan rumah hancur. Itu operasi militer balasan yang berdarah. Tapi pembalasan yang sebenarnya diumumkan Perdana Menteri Israel Golda Meir: “Di mana pun serangan sedang dipersiapkan, di mana pun orang membunuh orang Yahudi dan rencana Israel –tepat di mana kita harus menyerang.”



Untuk memburu para penyandera “September Hitam”, pemerintah Israel membentuk operasi intelijen Caesarea yang dipimpin perwira Mossad, Michael Harari. Agen-agen Caesarea menghabisi orang-orang yang dituduh terlibat dalam tragedi Munich, seperti penulis Wael Zweiter, yang bekerja sebagai penerjemah di Kedutaan Libya di Roma; sejarawan Mahmoud Hamshari; pengacara Irak Basil al-Kubaissi; wakil-wakil pejabat Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Muhammed Jussuf Nadschar, Kamal Adwan, dan Kamal Nassir.


Salah satu anggota September Hitam dalam penyanderaan atlet Israel di Munich, Jerman pada 1972. (Wikipedia).
Salah satu anggota September Hitam dalam penyanderaan atlet Israel di Munich, Jerman pada 1972. (Wikipedia).

Namun, lelaki yang dibunuh di Lillehammer ternyata bukan Ali Hassan Salameh, tapi Ahmed Bouchiki, seorang pelayan asal Maroko. “Tim Caesarea telah membunuh orang yang tidak bersalah,” tulis Peter Maxwill. Polisi Norwegia menangkap setengah lusin agen Israel, lima di antaranya dijatuhi hukuman beberapa tahun penjara.


Akibat salah sasaran, pada Januari 1996, Perdana Menteri Israel Shimon Peres memberikan kompensasi kepada keluarga Bouchiki sebesar 400.000 dolar, tapi dengan satu syarat: “Israel tak akan bertanggung jawab,” kata Peres dalam konferensi pers, “karena Israel bukan organisasi pembunuhan.”



Mossad baru berhasil membunuh Ali Hassan Salameh pada 22 Januari 1979 dengan meledakkan mobil yang dikendarainya. Akibat ledakan itu, duabelas orang pejalan kaki ikut tewas. Pada Juni 1992, duapuluh tahun setelah tragedi Munich, kepala intelijen PLO Reny Bseiso ditembak dua orang asing yang mendekatinya, dalam perjalanan kembali ke Paris dari pertemuan di Berlin.


Reny Bseiso mungkin korban terakhir dari Caesarea. Tapi, menurut Peter Maxwill mereka belum mencapai tujuan mereka karena terduga lainnya seperti pendukung Abu Ijad dan Abu Daoud belum tertangkap. 


Menurut laporan bbc.comMohammed Oudeh atau Abu Daoud adalah perencana utama serangan terhadap atlet Israel di Olimpiade Munchen 1972. Pemimpin September Hitam ini meninggal dunia pada 3 Juli 2010 di Suriah dalam usia 73 tahun. Tidak ada penjelasan mengenai penyebab kematiannya.

Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Belum ada penilaian

Tambahkan penilaian
Hind Rajab dan Keheningan yang Memekakkan Telinga

Hind Rajab dan Keheningan yang Memekakkan Telinga

Film “The Voice of Hind Rajab” jadi antidot amnesia kisah bocah Gaza yang dibantai Israel dengan 335 peluru. PBB menyertakan tragedinya sebagai bagian dari genosida.
Orde Baru “Memfitnah” Orang Dayak

Orde Baru “Memfitnah” Orang Dayak

Dulu, orang Dayak dituduh pembakar hutan yang lebih berbahaya dari industri. Padahal, tidak banyak lahan hutan alam Kalimantan yang mereka gunduli.
Arsip Korupsi Sejak Zaman Kompeni

Arsip Korupsi Sejak Zaman Kompeni

Korupsi sejak masa VOC hingga kolonial Belanda terekam dalam arsip. Korupsi akan terus ada karena berkaitan dengan kekuasaan, kewenangan, dan keserakahan manusia.
Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Dari pelatih sepakbola Timnas Indonesia Toni Pogacnik hingga pembalap Hengky Iriawan. Sejumlah pahlawan olahraga yang mewarnai sejarah Indonesia dimakamkan di TPU Petamburan.
Foto "Gadis Napalm" yang Kontroversial

Foto "Gadis Napalm" yang Kontroversial

Cerita di balik potret bocah-bocah yang menangis histeris saat terjadi serangan napalm di Perang Vietnam. Kini atribusi fotonya jadi polemik.
bottom of page