top of page

Sejarah Indonesia

Orang Yang Mengusulkan Presiden

Orang yang Mengusulkan Presiden Bersepeda

Untuk memperingati Hari Olahraga Nasional, presiden menggowes sepeda agar rakyat dapat melihat langsung presidennya.

7 September 2017

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Presiden Soeharto dan Ibu Tien menggowes sepeda dalam rangka Hari Olahraga Nasional pada 9 September 1988. Foto: kepustakaan-presiden.pnri.go.id.

Presiden Joko Widodo akan menggowes sepeda pada peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) 9 September 2017 di Magelang, Jawa Tengah. Rutenya dari Lapangan Secaba hingga Stadion Moch. Soebroto. Sebagaimana diketahui, Jokowi memang suka sepeda. Selain untuk olahraga, dia juga sering bagi-bagi sepeda dalam berbagai kesempatan.


Presiden Soeharto juga pernah memperingati Haornas pada 9 September 1988 dengan bersepeda tandem bersama Ibu Tien. Rutenya dari kediamannya di Jalan Cendana menuju Gondangdia, Jalan Medan Merdeka Barat, hingga berakhir di Lapangan Monas. Tujuannya untuk menggelorakan jargon “memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat.”

Ternyata, orang yang mengusulkan agar Presiden Soeharto dan Ibu Tien bersepeda adalah Asisten Menpora Bidang Olahraga MF Siregar.


“Saya usul ke Menpora Akbar Tanjung agar membuat perayaan yang berbeda. Supaya Soeharto naik sepeda melalui jalan yang biasa dilaluinya dengan mobil. Rakyat tak pernah melihat presidennya secara langsung karena setiap hari Soeharto selalu pulang pergi kantor naik mobil dengan pengawalan ketat,” ungkap Siregar dalam biografinya, Matahari Olahraga Indonesia


Menpora Akbar Tanjung setuju. Siregar segera mendatangi Kepala Bulog Bustanil Arifin agar menyediakan sepeda tandem untuk digowes Presiden Soeharto dan Ibu Tien beserta rombongan.


“Olahraga bersepeda adalah salah satu olahraga yang merakyat, sehingga sesuai dengan tema kita untuk memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat,” kata Siregar.

Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Belum ada penilaian

Tambahkan penilaian
Dari Gas hingga Listrik

Dari Gas hingga Listrik

NIGM adalah perusahaan besar Belanda yang melahirkan PLN dan PGN. Bersatunya perusahaan gas dan listrik tak lepas dari kerja keras Knottnerus di era Hindia Belanda.
Pangku yang Memotret Kehidupan Kaum Pinggiran

Pangku yang Memotret Kehidupan Kaum Pinggiran

Film perdana Reza Rahadian, “Pangku”, tak sekadar merekam kehidupan remang-remang lewat fenomena kopi pangku. Sarat pesan humanis di dalamnya.
Soebandrio Tidak Menyesal Masuk Penjara Orde Baru

Soebandrio Tidak Menyesal Masuk Penjara Orde Baru

Soebandrio dikenal memiliki selera humor yang tinggi. Selama menjadi tahanan politik Orde Baru, dia mendalami agama Islam, sehingga merasa tidak rugi masuk penjara.
Khotbah dari Menteng Raya

Khotbah dari Menteng Raya

Tak hanya mendatangkan suara, Duta Masjarakat juga menjadi jembatan Islam dan nasionalis sekuler. Harian Nahdlatul Ulama ini tertatih-tatih karena minim penulis dan dana.
Lagi, Seruan Menolak Gelar Pahlawan Nasional Bagi Soeharto

Lagi, Seruan Menolak Gelar Pahlawan Nasional Bagi Soeharto

Wacana penganugerahan gelar pahlawan nasional bagi Soeharto kian santer. Dinilai sebagai upaya pengaburan sejarah dan pemutihan jejak kelam sang diktator.
bottom of page