top of page

Sejarah Indonesia

Pelukis Belia Di Medan Laga

Pelukis Belia di Medan Laga

Dengan membawa kertas dan cat minyak, lima pelukis cilik mengabadikan momen bersejarah negeri ini.

Oleh :
22 April 2017

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Pelukis anak-anak masa revolusi kemerdekaan. (Dok. DictiArt laboratory).

  • Aryono
  • 22 Apr 2017
  • 4 menit membaca

MATAHARI baru muncul dari ufuk timur. Sebagian rakyat Yogyakarta belum beraktivitas. Maklum, hari Minggu. Tiba-tiba, suara pesawat merobek pagi yang tenang. 14 Desember 1948, Belanda menerjunkan tentaranya di lapangan udara Maguwo untuk menguasai Yogyakarta, ibukota republik Indonesia kala itu.

Ingin membaca lebih lanjut?

Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.

Dasar NU Mendukung Bung Karno

Dasar NU Mendukung Bung Karno

Nahdlatul Ulama mendukung Presiden Sukarno atas dasar kepentingan bersama. Tidak semua pemimpin NU suka dengan Sukarno.
NU Mengamankan Benteng Pertahanan

NU Mengamankan Benteng Pertahanan

NU selalu bertahan dalam pemerintahan demi mengamankan benteng pertahanannya: Kementerian Agama.
Badan-Badan Otonom NU

Badan-Badan Otonom NU

Nahdlatul Ulama memiliki badan-badan otonom dalam berbagai bidang untuk menandingi gerakan organisasi-organisasi massa PKI.
Dari Gas hingga Listrik

Dari Gas hingga Listrik

NIGM adalah perusahaan besar Belanda yang melahirkan PLN dan PGN. Bersatunya perusahaan gas dan listrik tak lepas dari kerja keras Knottnerus di era Hindia Belanda.
Khotbah dari Menteng Raya

Khotbah dari Menteng Raya

Tak hanya mendatangkan suara, Duta Masjarakat juga menjadi jembatan Islam dan nasionalis sekuler. Harian Nahdlatul Ulama ini tertatih-tatih karena minim penulis dan dana.
bottom of page