top of page

Sejarah Indonesia

Perempuan Di Medan Perang

Perempuan di Medan Perang

Perang bukanlah milik lelaki semata. Perempuan juga terjun ke medan pertempuran untuk mempertahankan kemerdekaan.

4 April 2023

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

PADA masa revolusi 1945–1949, perempuan terlibat dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Mereka mengorganisir diri dalam satuan-satuan perjuangan di berbagai daerah. Mereka menjalankan dapur umum, palang merah, bahkan intelijen; sebuah tugas yang tak ringan.


Mereka tak menghiraukan keselamatan diri demi menyelamatkan nyawa banyak orang. Peran mereka sangat besar dalam menjaga napas perjuangan.


Di Bandung, Yati Aruji Kartawinata membentuk Laskar Wanita Indonesia (Laswi). Anggotanya beragam, dari gadis sampai janda. Di Surabaya, Loekitaningsih dan Palang Merah 45 berjibaku menyelamatkan para pejuang. Mereka bersama para pejuang perempuan lainnya di sejumlah daerah mengorbankan segalanya demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia.


Merekalah “ibu” bagi para prajurit dan pejuang di medan laga, yang menyediakan makanan atau merawat yang sakit dan terluka. Sayangnya, peran mereka terkubur oleh historiografi Indonesia yang patriarki dan militer sentris. Penulisan sejarah nasional kurang memberi tempat pada peran para perempuan.


Oleh karena itu, Historia menulis laporan khusus untuk mengangkat peran perempuan dalam perjuangan kemerdekaan, sebagai berikut:







Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Belum ada penilaian

Tambahkan penilaian
Arsip Korupsi Sejak Zaman Kompeni

Arsip Korupsi Sejak Zaman Kompeni

Korupsi sejak masa VOC hingga kolonial Belanda terekam dalam arsip. Korupsi akan terus ada karena berkaitan dengan kekuasaan, kewenangan, dan keserakahan manusia.
Tuan Rondahaim Pahlawan Nasional dari Simalungun

Tuan Rondahaim Pahlawan Nasional dari Simalungun

Tuan Rondahaim dikenal dengan julukan Napoleon dari Batak. Menyalakan perlawanan terhadap penjajahan Belanda di tanah Simalungun.
Antara Raja Gowa dengan Portugis

Antara Raja Gowa dengan Portugis

Sebagai musuh Belanda, Gowa bersekutu dengan Portugis menghadapi Belanda.
Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Tan Malaka pertama kali menggagas konsep negara Indonesia dalam risalah Naar de Republik Indonesia. Sejarawan mengusulkan agar negara memformalkan gelar Bapak Republik Indonesia kepada Tan Malaka.
Dewi Sukarno Setelah G30S

Dewi Sukarno Setelah G30S

Dua pekan pasca-G30S, Dewi Sukarno sempat menjamu istri Jenderal Ahmad Yani. Istri Jepang Sukarno itu kagum pada keteguhan hati janda Pahlawan Revolusi itu.
bottom of page