top of page

Sejarah Indonesia

Ragam Cerita Dari Tes Dna

Ragam Cerita dari Tes DNA

Hasil tes DNA mereka membuktikan bahwa Indonesia adalah bangsa yang beragam.

2 November 2019

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Para tokoh publik Indonesia berpose usai mengetahui hasil DNA mereka masing-masing. (Fernando Randy/Historia).

Historia bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan Pameran Asal Usul Orang Indonesia (ASOI) di Museum Nasional 15 Oktober–10 November 2019. Pameran ini menampilkan peta penyebaran manusia di dunia dan Indonesia serta sejarah manusia ditinjau dari segi arkeologis dan antropologis. 


Pameran ASOI juga memaparkan sejarah DNA (Asam Deoksiribonukleat) dan bagaimana tes DNA bisa melacak asal-usul moyang seseorang. Untuk itu, Historia mengadakan serangkaian tes DNA terhadap sejumlah tokoh publik dari beragam panggung, dari politik sampai seni. Antara lain Ariel Noah, Grace Natalie, Najwa Shihab, Mira Lesmana, Riri Riza, Budiman Sudjatmiko, Ayu Utami, dan Hasto Kristiyanto.


Hasil tes DNA tokoh publik tersebut ditampilkan secara gamblang dalam pameran ini. Juga tanggapan mereka tentang tes DNA dan hasilnya. Berikut ini sepenggal tanggapan mereka.


Grace Natalie & Ayu Utami


Grace mengatakan dirinya berasal dari Bangka, Timur Sumatra. Tapi dia tak tahu pasti kampung halaman leluhurnya. Dari cerita ibu dan pengalaman bertemu dengan saudara, Grace mengetahui kakek buyut dari pihak ibu berasal dari Tiongkok lalu menetap lama di Bangka.


Leluhurnya kemudian menikah silang dengan orang tempatan. Hasil tes DNA memperkaya pengetahuan Grace tentang asal-usul leluhurnya. Dia punya DNA Timur Tengah, yaitu suku Afghanistani. “Gak Nyangka. Yang penampakannya kayak saya begini ternyata dulu-dulunya banget ada leluhur Afghanistan,” kata Grace.


Novelis Ayu Utami (kiri) dan Grace Natalie (kanan) sama-sama terkejut dengan hasil DNA mereka. (Fernando Randy/Historia).
Novelis Ayu Utami (kiri) dan Grace Natalie (kanan) sama-sama terkejut dengan hasil DNA mereka. (Fernando Randy/Historia).

Novelis Ayu Utami pun terkejut punya gen Timur Tengah dan India. “Mayoritas gen saya karena saya dari Jawa, memang pasti dari Asia. Tapi yang tidak saya duga, yaitu dari gen Timur Tengah, spesifiknya Kurdi. Suatu data yang menarik dan kebetulan juga berasal dari daerah-daerah yang punya sejarah agama dan pemikiran yang asyik,” ujar Ayu.


Najwa Shihab


Mudah menebak Najwa berasal dari mana jika melihat tampangnya. Dia punya tampang kearab-araban. Tapi hasil tes DNA menyatakan lain. Persentase DNA Arab yang dia miliki hanya 3.4%. Selain itu, ada pula DNA Puerto Rico. Meski dia tidak tahu mengapa bisa leluhurnya berada di sana, Najwa merasa senang karena beragam gen mengalir di dalam dirinya. 


Ekspresi Najwa saat mengetahui hasil tes DNA miliknya. (Fernando Randy/Historia).
Ekspresi Najwa saat mengetahui hasil tes DNA miliknya. (Fernando Randy/Historia).

“Selalu menyenangkan untuk tahu lebih banyak tentang diri sendiri terutama asal-usul kita,” kata Najwa. Dia menyadari keberagaman suku di Indonesia merupakan sebuah nilai yang sangat besar. Menurutnya sangat menarik bisa menggambarkan kekayaan Bhineka Tunggal Ika lewat tes DNA.


Najwa tampak tersenyum saat mengetahui hasil tes DNA miliknya. (Fernando Randy/Historia).
Najwa tampak tersenyum saat mengetahui hasil tes DNA miliknya. (Fernando Randy/Historia).

Hasto Kristiyanto


Sebagian besar DNA moyang Hasto berasal dari Asia Timur. Yang menarik, dia juga memiliki jejak moyang dari Timur Tengah, yaitu Semitik yang kemungkinan besar dari orang-orang Samaria (kini di Palestina).


Hasto Kristiyanto usai pengambilan sampel untuk tes DNA di Jakarta. (Fernando Randy/Historia).
Hasto Kristiyanto usai pengambilan sampel untuk tes DNA di Jakarta. (Fernando Randy/Historia).

“Saya tidak kaget. Sejak awal saya meyakini bahwa Nusantara adalah titik temu dari berbagai ras, etnis, dan peradaban dunia. Sehingga kita tidak bisa mengatakan diri kita asli. Inilah kita semua, perpaduan dari berbagai etnis dunia,” kata Hasto.


Riri Riza


Sutrada Riri Riza mempunyai banyak suku India dalam tubuhnya. (Fernando Randy/Historia).
Sutrada Riri Riza mempunyai banyak suku India dalam tubuhnya. (Fernando Randy/Historia).

Riri mengaku senang mengetahui hasil DNA-nya. Dia memiliki DNA dominan dari Asia Selatan. “Saya merasa menjadi bagian dari sebuah keluarga global yang besar,” kata Riri. Hasil tes juga membawanya ke pemahaman baru mengapa dia begitu nyaman dengan aroma, rasa, atau lingkungan yang banyak orang Indianya. “Saya Muhammad Rifai Riza dan saya merasa sangat nyaman,” tambahnya.


Mira Lesmana dan Riri Riza tampak serius membaca hasil tes DNA milik mereka. (Fernando Randy/Historia).
Mira Lesmana dan Riri Riza tampak serius membaca hasil tes DNA milik mereka. (Fernando Randy/Historia).

Mira Lesmana


Mira Lesmana cukup kaget dengan hasil tes DNA miliknya. (Fernando Randy/Historia).
Mira Lesmana cukup kaget dengan hasil tes DNA miliknya. (Fernando Randy/Historia).

Bagi Mira, informasi terkait leluhur sangat penting. Karena dapat membuktikan bahwa setiap manusia terkait satu sama lain. Proyek DNA juga bagi Mira memberikan gambaran bahwa tidak ada manusia yang lebih superior atau inferior. “Kita harus menyadari bahwa siapa kita itu tergantung dari diri kita sendiri dan kita tidak boleh merendahkan yang lain,” tutup Mira.


Ariel Noah


Nazril Irham atau yang populer disapa Ariel Noah mengaku kerap menerima celetukan “rasis” dari teman-temannya. “Ah pelit lu, Padang!” Begitulah celetukan yang jamak diterima oleh musikus kelahiran 16 September 1981 itu. Namun alih-alih menanggapi, Ariel tak ambil pusing dengannya. Ia menganggapnya semata selorohan saja. “Nggak sampai bully, hanya ejekan ringan,” kata Ariel sambil terkekeh.


Ekspresi Ariel saat mengetahui terdapat gen Yunani dan Siprus di dirinya. (Fernando Randy/Historia).
Ekspresi Ariel saat mengetahui terdapat gen Yunani dan Siprus di dirinya. (Fernando Randy/Historia).

“Kita satu negara bisa banyak sekali keberagamannya. Dan itu menarik. Berbekal dari pengetahuan masa lalu, bagus untuk masa depan. Terutama menghindari bully yang tak perlu tentang kesukuan,” kata Ariel.


Ariel tampak serius menyimak hasil tes DNA miliknya. (Fernando Randy/Historia).
Ariel tampak serius menyimak hasil tes DNA miliknya. (Fernando Randy/Historia).

Budiman Sudjatmiko


Politisi Budiman Sudjatmiko tersenyum usai mengetahui hasil tes DNA dirinya. (Fernando Randy/Historia).
Politisi Budiman Sudjatmiko tersenyum usai mengetahui hasil tes DNA dirinya. (Fernando Randy/Historia).

Budiman Sudjatmiko merasa terkejut memiliki DNA dari Samaritan serupa seperti rekannya, Hasto Kristiyanto. “Saya terkejut, kok, satu partai (PDI Perjuangan) sama-sama turunan, kalau dalam Alkitab, Yesus menyebut The good Samaritan, yaitu orang Samaria yang baik. Orang Samaria yang menolong sesamanya tanpa melihat asal-usul dan agamanya, dan kelihatannya cocok dengan ideologi kita, Bung Hasto,…Marhaenisme,” kata Budiman sambil tertawa.


Budiman Sudjatmiko saat ditemui di kawasan Senayan Jakarta. (Fernando Randy/Historia ).
Budiman Sudjatmiko saat ditemui di kawasan Senayan Jakarta. (Fernando Randy/Historia ).

Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Belum ada penilaian

Tambahkan penilaian
Hind Rajab dan Keheningan yang Memekakkan Telinga

Hind Rajab dan Keheningan yang Memekakkan Telinga

Film “The Voice of Hind Rajab” jadi antidot amnesia kisah bocah Gaza yang dibantai Israel dengan 335 peluru. PBB menyertakan tragedinya sebagai bagian dari genosida.
Orde Baru “Memfitnah” Orang Dayak

Orde Baru “Memfitnah” Orang Dayak

Dulu, orang Dayak dituduh pembakar hutan yang lebih berbahaya dari industri. Padahal, tidak banyak lahan hutan alam Kalimantan yang mereka gunduli.
Arsip Korupsi Sejak Zaman Kompeni

Arsip Korupsi Sejak Zaman Kompeni

Korupsi sejak masa VOC hingga kolonial Belanda terekam dalam arsip. Korupsi akan terus ada karena berkaitan dengan kekuasaan, kewenangan, dan keserakahan manusia.
Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Dari pelatih sepakbola Timnas Indonesia Toni Pogacnik hingga pembalap Hengky Iriawan. Sejumlah pahlawan olahraga yang mewarnai sejarah Indonesia dimakamkan di TPU Petamburan.
Foto "Gadis Napalm" yang Kontroversial

Foto "Gadis Napalm" yang Kontroversial

Cerita di balik potret bocah-bocah yang menangis histeris saat terjadi serangan napalm di Perang Vietnam. Kini atribusi fotonya jadi polemik.
bottom of page