top of page

Sejarah Indonesia

Advertisement

Rektor Tak Lulus Kuliah

Dia berniat menyelesaikan kuliah sarjana. Sukarno malah mengangkatnya jadi rektor.

1 Jun 2017

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Presiden Sukarno melantik Kolonel M. Jasin, Panglima Kodam I/Iskandar Muda menjadi rektor pertama Universitas Syah Kuala (Unsyiah) di Banda Aceh, 27 April 1962. (Repro M. Jasin: Saya Tidak Pernah Minta Ampun kepada Soeharto).

Keputusan bahwa rektor akan ditentukan oleh presiden mendapat soroton. Wewenang menunjuk rektor pernah dimiliki oleh Presiden Sukarno. Salah satunya, ketika dia mengangkat Kolonel M. Jasin, Panglima Kodam I/Iskandar Muda menjadi rektor pertama Universitas Syah Kuala (Unsyiah) di Banda Aceh. Penunjukan tersebut karena Jasin berhasil menciptakan keamanan di Aceh setelah membujuk Daud Beureueh, pimpinan DI/TII turun gunung.


Didirikan pada 2 September 1961, Unsyiah merupakan perguruan tinggi negeri tertua di Aceh. Pendirian Unsyiah dikukuhkan dengan Kepres No. 161 tahun 1962 tanggal 24 April 1962. Tiga hari kemudian, Sukarno melantik Jasin menjadi rektor. Saat dilantik, Jasin enggan mengenakan pakaian resmi akademik. Dia dilantik dengan mengenakan pakaian militer.


Menariknya, Jasin sebenarnya ingin melanjutkan studinya di Fakultas Hukum Unsyiah setelah gagal menyelesaikannya di Universitas Padjadjaran, Bandung, karena tugas militer. “Niat ini terpaksa saya tanggalkan juga, karena aneh bahwa seorang rektor juga menjadi mahasiswa di universitasnya sendiri,” kata Jasin dalam memoarnya Saya Tidak Pernah Minta Ampun kepada Soeharto.


Khawatir menimbulkan isu militer masuk kampus, Jasin menerima pengangkatan itu sebagai dalam keadaan darurat. Dia pun hanya mengurusi pencarian dana untuk kampus. Dia tidak mengurusi langsung bidang akademik yang diserahkan kepada Syamsuddin. Dia diundang rapat dengan dosen bila mereka memerlukan keputusan dari rektor.


“Keadaan kurang aman cukup lama membuat kesulitan mencari dana. Untuk itu diperlukan kekuasaan yang dapat dengan cepat mengalirkan dana ke universitas. Dan tugas saya memang dalam bidang ini,” kata Jasin. Namun, Jasin tidak menyebutkan bagaimana dan dari mana dia mendapatkan dana.


Jasin berpendapat bahwa pendirian Unsyiah terkesan agak dipaksakan karena pendanaan sebenarnya belum tersedia. Selain sebagai bagian dari pembangunan kebudayaan dan pendidikan di Aceh, dia memandang pendirian universitas itu “merupakan penebusan kesalahan Bung Karno karena janjinya terhadap rakyat Aceh yang telah begitu banyak berjasa dalam menyumbang Republik, agak lama terabaikan.” Besarnya sumbangan rakyat Aceh dalam perjuangan kemerdekaan membuatnya disebut Daerah Modal Republik Indonesia.


Jasin tak lama menjabat rektor Unsyiah. Dia mengajukan pindah kepada Kasad Jenderal TNI Achmad Yani. Alasannya, dia tidak ingin terlalu lama bertugas di suatu daerah. Dia menjabat Panglima Kodam I/Iskandar Muda selama dua setengah tahun.


Pada 1965, Brigjen TNI Jasin menjabat Atase Militer di Moskow, Uni Soviet. Pasca peristiwa Gerakan 30 September, dia melakukan screening terhadap mahasiswa Indonesia di seluruh Eropa Timur. Sebagai Panglima Kodam VIII/Brawijaya di Jawa Timur, dia menggelar Operasi Trisula untuk memburu anggota PKI di Blitar. Kariernya di militer sampai menjadi Wakil Kepala Staf Angkatan Darat.


Sempat menjabat sekretaris jenderal Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik, Jasin mengisi masa pensiun dengan berwiraswasta. Bersama tokoh-tokoh terkemuka, dia menandatangani Petisi 50 yang mengkritik Presiden Soeharto. Dia meninggal pada 7 April 2013.

Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Belum ada penilaian

Tambahkan penilaian

Advertisement

Tedy Jusuf Jenderal Tionghoa

Tedy Jusuf Jenderal Tionghoa

Tedy masuk militer karena pamannya yang mantan militer Belanda. Karier Tedy di TNI terus menanjak.
Alex Kawilarang Menolak Disebut Pahlawan

Alex Kawilarang Menolak Disebut Pahlawan

Alex Kawilarang turut berjuang dalam Perang Kemerdekaan dan mendirikan pasukan khusus TNI AD. Mantan atasan Soeharto ini menolak disebut pahlawan karena gelar pahlawan disalahgunakan untuk kepentingan dan pencitraan.
Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Tan Malaka pertama kali menggagas konsep negara Indonesia dalam risalah Naar de Republik Indonesia. Sejarawan mengusulkan agar negara memformalkan gelar Bapak Republik Indonesia kepada Tan Malaka.
Prajurit Keraton Ikut PKI

Prajurit Keraton Ikut PKI

Dua anggota legiun Mangkunegaran ikut serta gerakan anti-Belanda. Berujung pembuangan.
Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Hubungan diplomatik Indonesia dan Belgia secara resmi sudah terjalin sejak 75 tahun silam. Namun, siapa nyana, kemerdekaan Belgia dari Belanda dipicu oleh Perang Jawa.
bottom of page