top of page

Sejarah Indonesia

Relief Tersembunyi Di Gedung Sarinah

Relief Tersembunyi di Gedung Sarinah

Relief di lantai dasar Gedung Sarinah kembali dibuka. Menambah khasanah seni rupa Indonesia dari era Sukarno.

8 Januari 2021

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Department Store Sarinah di Jalan Thamrin Jakarta Pusat. (Micha Rainer Pali/Historia).

Gedung Sarinah ramai diperbincangkan setelah akun Instagram @liayuslan memperlihatkan foto relief tersembunyi di lantai dasar gedung toserba pertama Indonesa itu. Relief-relief itu dibuka kembali bersamaan dengan renovasi Sarinah.


Menurut unggahan Instagram @liayuslan, relief itu berukuran 3x12 meter. Relief tersebut, sebagaimana diunggah arkeolog Candrian Attahiyyat di saluran Youtube, berada di dalam ruang mekanikal elektrikal di lantai dasar. Beberapa bagiannya terhalang oleh pipa-pipa dan perangkat kelistrikan.


Secara umum, relief tersebut menggambarkan beberapa sosok petani, pedagang dengan pikulan berisi ikan hingga perempuan membawa bakul hasil panen. Dalam video Candrian disebutkan bahwa relief ini kemungkinan ditutup pasca-kebakaran tahun 1984. Namun belum ada informasi pasti perihal itu.


Yuke Ardhiati, penulis buku Bung Karno Sang Arsitek, menyebut bahwa informasi mengenai relief itu belum bisa dipublikasikan dan menunggu konferensi pers resmi dari pihak PT Sarinah. Siapa seniman yang membuat patung tersebut juga belum bisa dipastikan.


Not clear. Belum ditemukan data otentiknya,” kata Yuke kepada Historia.


Pembangunan gedung Sarinah dimulai dengan peletakan batu pertama pada 17 Agustus 1963 oleh Presiden Sukarno. Sukarno menginginkan Sarinah bisa menjadi department store untuk mengatur harga sekaligus menyokong ekonomi sosialis. Ia juga menegaskan bahwa yang dijual di Sarinah adalah barang hasil berdikari.


“Barang bikinan Indonesia. Yang boleh impor hanya 40 persen. Tidak boleh lebih. Enam puluh persen mesti barang kita sendiri. Jual-lah di situ kerupuk udang bikinan sendiri. Jual-lah di situ potlot kita sendiri ,” kata Sukarno dalam Sidang Paripurna Kabinet Dwikora, 15 Januari 1966, yang termuat dalam Revolusi Belum Selesai.


Gedung yang diberi nama dari nama pengasuh Sukarno itu diresmikan pada 17 Agustus 1966. Sarinah menjadi salah satu proyek mercusuar Sukarno bersama Monumen Nasional, Stadion Gelora Bung Karno, dan berbagai patung di Jakarta.


Dalam pembangunan proyek-proyek tersebut, Sukarno kerap menambahkan patung, relief maupun mozaik. Patung, relief, dan mozaik itu digunakan untuk menunjukkan unsur keindonesiaan dalam sebuah bangunan. Beragam unsur kebudayaan dan mitologi dirangkai menjadi tamansari wajah Indonesia.


Salah satu yang cukup terkenal sekaligus sempat terbengkalai adalah relief di ruang VIP Bandara Kemayoran. Relief itu dibuat oleh para anggota Seniman Indonesia Muda (SIM) di bawah komando Harijadi Sumadidjaja, Surono, dan Sudjojono. Bandara Kemayoran mulai terbengkalai setelah dibuka Bandara Halim Perdana Kusuma dan Soekarno Hatta pada 1985.


Beruntung, pada 2019 Direktorat Kesenian, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama Pusat Pengelolaan Komplek (PPK) Kemayoran melakukan Konservasi Karya Relief di eks Bandara Kemayoran.


Relief serupa yang dibuat dari gagasan Sukarno adalah relief “Pesta Pura di Bali” karya Harijadi serta relief “Perempuan Indonesia Terbang” karya RM Surono di depan Hotel Indonesia. Sementara, relief “Untung Rugi di Kaki Merapi” karya Harijadi menghiasi Hotel Royal Ambarukmo Yogyakarta. Dibukanya kembali keberadaan relief di Gedung Sarinah tentu dapat melengkapi narasi sejarah seni rupa Indonesia.

Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Belum ada penilaian

Tambahkan penilaian
Hind Rajab dan Keheningan yang Memekakkan Telinga

Hind Rajab dan Keheningan yang Memekakkan Telinga

Film “The Voice of Hind Rajab” jadi antidot amnesia kisah bocah Gaza yang dibantai Israel dengan 335 peluru. PBB menyertakan tragedinya sebagai bagian dari genosida.
Orde Baru “Memfitnah” Orang Dayak

Orde Baru “Memfitnah” Orang Dayak

Dulu, orang Dayak dituduh pembakar hutan yang lebih berbahaya dari industri. Padahal, tidak banyak lahan hutan alam Kalimantan yang mereka gunduli.
Arsip Korupsi Sejak Zaman Kompeni

Arsip Korupsi Sejak Zaman Kompeni

Korupsi sejak masa VOC hingga kolonial Belanda terekam dalam arsip. Korupsi akan terus ada karena berkaitan dengan kekuasaan, kewenangan, dan keserakahan manusia.
Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Dari pelatih sepakbola Timnas Indonesia Toni Pogacnik hingga pembalap Hengky Iriawan. Sejumlah pahlawan olahraga yang mewarnai sejarah Indonesia dimakamkan di TPU Petamburan.
Foto "Gadis Napalm" yang Kontroversial

Foto "Gadis Napalm" yang Kontroversial

Cerita di balik potret bocah-bocah yang menangis histeris saat terjadi serangan napalm di Perang Vietnam. Kini atribusi fotonya jadi polemik.
bottom of page