- Muhammad Yuanda Zara
- 1 Nov 2024
- 6 menit membaca
Diperbarui: 4 Jun
PADA suatu hari di musim panas, saya menemukan makanan kemasan menarik bertulisan ‘Indisch Rendang Padang’ pada sebuah supermarket di Amsterdam. Tapi ini bukan rendang sembarang rendang. Rendang ini memang dijual lengkap dengan nasi, namun pada gambar di kemasannya tidak ada daun singkong, pasangan rendang di warung Padang. Yang ada malah brokoli sebagai sejoli. Bagaimana bisa rendang di Belanda bisa berbeda dengan yang disajikan di Ranah Minang maupun di berbagai restoran padang di Indonesia? Pertanyaan terpenting: Sejak kapan rendang ‘merantau’ ke Belanda dan bagaimana ia menyebar?
Ingin membaca lebih lanjut?
Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.