top of page

Sejarah Indonesia

Simbol Yahudi Tertua Ditemukan

Simbol Yahudi Tertua Ditemukan

Peneliti menemukan sisa-sisa peninggalan arkeologis yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari bangsa Yahudi Kuno.

6 April 2019

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Fragmen lampu minyak dengan pahatan menorah bercabang sembilan, ditemukan di Beer Sheva Anat Rasiuk, IAA.

Pecahan lampu minyak berukir menorah bercabang sembilan, baru saja ditemukan di selatan Kota Beersheba atau Beersheva, Israel bagian selatan. Menorah, merupakan simbol Yahudi berbentuk tempat lilin bercabang tujuh hingga sebelas. Temuan ini merupakan salah satu penggambaran menorah paling awal yang pernah ditemukan.


Seperti dilansir dari Israel Today, Kamis(4/4), pecahan lampu langka itu digali bersama temuan lainnya dalam sebuah penelitian arkeologis yang melibatkan Universitas Ben-Gurion di Negev, dengan penelitinya Peter Fabian dan Daniel Varga dari Otoritas Barang Antik Israel (Israel Antiquities Authority).


Selain pecahan lampu yang langka itu, penggalian arkeologis juga mengungkapkan bukti lebih lanjut tentang kehidupan sehari-hari orang Yahudi Kuno di pusat kota Negev. Termasuk bejana dari batu kapur yang digunakan dalam ritual mereka. Ada pula sebuah menara pengawas setinggi 10 x 10 meter, dan sisa-sisa tangganya yang mengarah ke tingkat dua menara. Pun lorong-lorong tersembunyi di bawah tanah yang digunakan oleh para pejuang Yahudi melawan Romawi.


Puluhan koin perunggu pun ditemukan dari periode kekuasaan Romawi atas Israel. Beberapa koin dicetak di Ashkelon, dan yang lain dicetak di kota-kota dari seluruh Kekaisaran Romawi.


Replika menorah kuil yang bercabang tujuh. (Wikipedia).
Replika menorah kuil yang bercabang tujuh. (Wikipedia).

Menurut Peter Fabian dan Daniel Varga, sisa-sisa permukiman itu mencakup area seluas 2500 meter persegi. Ia meliputi beberapa struktur dan instalasi. Seperti fondasi menara pengawal yang besar, fasilitas pembuatan roti, lubang sampah kuno, dan sistem bawah tanah yang mungkin digunakan sebagai pemandian ritual Yahudi (mikveh).


Tanda-tanda kebakaran juga ditemukan di beberapa struktur. Ini menunjukkan permukiman itu pernah mengalami kebakaran. Mungkin seperti pemberontakan Yahudi pertama pada sekira 70 M.


“Itu adalah tahun yang sama ketika Kuil Kedua Yerusalem dihancurkan,” katanya.


Semua temuan itu menggembirakan para peneliti. Mengingat para arkeolog telah dibingungkan oleh pertanyaan abadi: Di mana orang-orang Yahudi Beersheba kuno?


Situs ini terletak di sepanjang perbatasan selatan kerajaan kuno Yehuda, di sebelah jalan yang mengarah dari Tel Beersheba ke dataran pantai selatan di sepanjang Laut Mediterania. Letaknya yang strategis, mungkin merupakan alasan untuk membangun menara pengawas.


"Ini adalah daerah perbatasan. Kita tidak bisa mengatakan apa yang terjadi di sini pada periode itu," kata Shira Bloch, manajer situs untuk Universitas Ben-Gurion dan Otoritas Barang Antik Israel, dikutip Haaretz.


Berada di jantung Gurun Nagev yang tandus dengan mata air, wilayah ini sudah ditempati manusia setidaknya selama 6.200 tahun dan mungkin lebih lama lagi. Selama bertahun-tahun, sebenarnya artefak dari bangsa Yahudi telah ditemukan. Namun, tidak ada bukti yang bisa menguatkan keberadaan permukiman di mana orang Yahudi tinggal saat itu. Namun, temuan terbaru ini akhirnya mengungkap sisa-sisa kota mereka.


Situs Tel Beer Sheva. (Gugganij)
Situs Tel Beer Sheva. (Gugganij)

Berdasarkan karakteristik tembikar pada waktu itu dan juga temuan-temuan lain, orang-orang Yahudi tampaknya telah tinggal di sana selama 150 tahun atau lebih, dari abad pertama sebelum Masehi hingga masa pemberontakan Bar Kokhba melawan Kaisar Romawi pada 135 M.


Dia juga menjelaskan bahwa permukiman Yahudi yang dikenal luas berada jauh di utara. Sebelum ditemukannya permukiman ini, satu-satunya yang ditemukan di Beersheba dari periode Kuil Kedua adalah artefak dari peradaban Nabatean yang langka.


“Ini adalah pertama kalinya sisa-sisa permukiman Yahudi dari periode Kuil Kedua telah ditemukan di Beersheba,” tulis Haaretz.


Dalam Alkitab, nama kotaBeersheba disebutkan beberapa kali. Ini terkait dengan leluhur bangsa Ibrani, Abraham dan Ishak. Menurut Kejadian 21, disebutkan kalau kota ini didirikan oleh Abraham dan Abimelekh setelah keduanya menyelesaikan perbedaan mereka di atas sumur air dan membentuk perjanjian bersama.


“Nama Beersheba berarti Sumur Tujuh atau Sumur Sumpah,” tulis CBN News.


Alkitab pun mengatakan Ishak membangun sebuah altar di Beersheba dan Yakub bermimpi tentang tangga ke surga setelah meninggalkan kota. Belakangan, Nabi Elia dikisahkan berlindung di Beersheba setelah Izebel memerintahkan eksekusi. 



Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Belum ada penilaian

Tambahkan penilaian
Hind Rajab dan Keheningan yang Memekakkan Telinga

Hind Rajab dan Keheningan yang Memekakkan Telinga

Film “The Voice of Hind Rajab” jadi antidot amnesia kisah bocah Gaza yang dibantai Israel dengan 335 peluru. PBB menyertakan tragedinya sebagai bagian dari genosida.
S.K. Trimurti Murid Politik Bung Karno

S.K. Trimurti Murid Politik Bung Karno

Sebagai murid, S.K. Trimurti tak selalu sejalan dengan guru politiknya. Dia menentang Sukarno kawin lagi dan menolak tawaran menteri. Namun, Sukarno tetap memujinya dan memberinya penghargaan.
Orde Baru “Memfitnah” Orang Dayak

Orde Baru “Memfitnah” Orang Dayak

Dulu, orang Dayak dituduh pembakar hutan yang lebih berbahaya dari industri. Padahal, tidak banyak lahan hutan alam Kalimantan yang mereka gunduli.
Arsip Korupsi Sejak Zaman Kompeni

Arsip Korupsi Sejak Zaman Kompeni

Korupsi sejak masa VOC hingga kolonial Belanda terekam dalam arsip. Korupsi akan terus ada karena berkaitan dengan kekuasaan, kewenangan, dan keserakahan manusia.
Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Dari pelatih sepakbola Timnas Indonesia Toni Pogacnik hingga pembalap Hengky Iriawan. Sejumlah pahlawan olahraga yang mewarnai sejarah Indonesia dimakamkan di TPU Petamburan.
bottom of page