Hasil pencarian
9600 hasil ditemukan dengan pencarian kosong
- KNILM, Maskapai yang Lekas Mati
KERAMAIAN memenuhi Lapangan Udara Tjililitan, Batavia (kini Bandara Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta). Penduduk berjubel. Di bawah tarup sederhana, sejumlah tokoh penting hadir. Di hadapan mereka, dua pesawat Fokker terparkir rapi.
- Hikayat Pare Ageung
SUDAH sepuluh tahun terakhir ini Dinda Saputra (45), seorang pengusaha material di Depok, dan keluarga rutin mengkonsumsi nasi dari beras Cianjur. Selain bersih dan wangi, rasa nasinya pulen. “Tapi ya harganya lumayan mahal dan langka juga. Saya sendiri dapat barang itu karena dikirimi langsung dari seorang petani organik di Cianjur,” ujar Dinda.
- Ini Roman Medan, Bung!
BAHKAN, kendati baru berusia 19 tahun, Dali Moetiara mahir memainkan kata-kata. “Tjantik roepawan kau Wina,” goda Anwar. “Djelita laksana remboelan.” “Hm!” Wina tersipu.
- Ketika Polisi Tampil di Televisi
SOROTAN kamera mengarah pada seorang anggota polisi yang sedang berbincang melalui saluran telepon genggam. Terdengar percakapan dari telepon dengan mode pengeras suara.
- Menghidupkan Mooi Banten
BANTEN LAMA memiliki arti penting bagi Negeri Belanda. Dalam buku catatan perjalanannya, Neêrlands-Oost-Indië (1867), Menteri Belanda Steven Adriaan Buddingh menyebut situs Oud-Bantam (Banten Lama) melambangkan “kepemilikan pertama kami di Jawa” yang “penuh kenangan indah”.
- The Glorious Days of the Banten Sultanate
IT wasn't even noon yet, but the heat was already stifling. A gate welcomed us with the words “Welcome to Banten Lama Tourist Attraction”. Once upon a time, perhaps a welcome gate existed at the dock, welcoming migrants and traders who stopped by Banten Bay. In its time, Old Banten was a world-class trading port, one of the largest in the history of Nusantara. However, that prestige later vanished.
- Mengembalikan Pesona Banten Lama
HARI itu sepi peziarah. Masjid Agung Banten hanya diisi jamaah pengajian rutin. Pintu menaranya pun ditutup. Toh keramaian tak pernah lenyap. Ratusan pedagang kaki lima (PKL) berjejal mendirikan lapak terpal di sekeliling kompleks masjid, berimpitan memutari pagar alun-alun.
- Lima Generasi Mengabdi di Istana
LAZIMNYA di banyak kediaman pejabat atau orang penting, bidang-bidang tembok ruang tamu mereka berhias medali atau piagam penghargaan. Namun bukan itu yang jadi kebanggaan Endang Sumitra yang acap dijuluki “Kuncen Istana Bogor”. Ia lebih bangga menghiasi ruang tamu kediamannya di Bantarjati, Bogor dengan foto-foto kebersamaannya dengan enam Presiden Republik Indonesia –dari Soeharto hingga Joko Widodo– selama ia mengabdi di Istana Bogor.
- Setelah Lama Berpuasa
SEPERTI biasa, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur punya kelakar. Dalam acara televisi bertajuk “Partai-Partai” di Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) tahun 1999, Gus Dur mengibaratkan partai-partai yang berbasiskan Nahdlatul Ulama (NU), termasuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP), bak telor dan tahi ayam.
- Transs, Pengusik Lagu Cengeng
MUSISI Fariz RM tak nyaman bila mendengar kata “reuni”. “Saya tu trauma sama reuni,” ujarnya kepada Historia di sebuah studio musik di bilangan Gandaria, Jakarta Selatan. Perasaan itu muncul dari pengalaman. Rencana reuni tiga band terpenting yang pernah dibentuknya selalu menemui kegagalan. Salah satunya, Transs. Rencana reuni pernah dibicarakan dalam suatu pertemuan di antara mantan personel Transs di rumah Fariz di bilangan Bintaro, Jakarta Selatan. “Eh Uce meninggal [tak lama kemudian]. Wibi meninggal juga, [karena] ginjal. Haduh… trauma kan aku.”
- Behind the Beauty of Policewomen
IN THE 1960s, the people of the capital were restless. Dozens of “tante girang” , a term for married women with high sexual desire or cougars, were rampant in Jakarta. Aside from it being a social problem, the cougar phenomenon was also seen as moral crimes.
- Kisah Polwan yang Tak Selalu Menawan
PADA 1960-an, masyarakat ibukota resah. Puluhan “tante girang”, sebutan untuk perempuan bersuami dengan hasrat birahi tinggi, beroperasi di Jakarta. Tak hanya menjadi masalah sosial, fenomena tante girang memasuki ranah tindak kejahatan susila.





















