top of page

Sejarah Indonesia

Advertisement

Akhir Kisah Raja Lalim

Kisah seorang raja suka mengganggu wanita. Dia sulit dilawan hingga dimusuhi.

1 Mei 2024

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Reruntuhan Candi Menakjingga, Trowulan. Litografi karya Auguste van Weissenbruch tahun 1852. (KITLV).

TAK hanya Kostrad yang pernah punya band bernama Dharmaputra, Kerajaan Majapahit pun punya sekelompok orang yang dulunya juga disebut Dharmaputra. Seperti anggota Dharmaputra di Kostrad, Darmaputra di zaman Majapahit juga terdiri dari orang-orang yang bisa diandalkan.


Dharmaputra di zaman Majapahit dijadikan pejabat kerajaan. Mereka terdiri dari tujuh orang. Kitab Pararaton, seperti dicatat Enung Nurhayati dalam Gajah Mada: Sistem Politik dan Kepemimpinan, menyebutkan Dharmaputra terdiri dari Ra Kuti, Ra Pangsa, Ra Wedeng, Ra Yuyu, Ra Tanca, dan Ra Banyak.


Para anggota Dharmaputra itu hidup di zaman Raja Jayanegara alias Raden Kalagemet, yang memerintah sejak 1309. Jayanegara dikenal dengan gelar panjangnya: Sri Sundarapandyadewadhiswaranamarajabhiseka Wikramottunggadewa. Sebelum menjadi raja, dia pada 1296 sudah menjadi kumararaja, semacam raja muda. Jayanegara naik menggantikan ayahnya, Raden Wijaya.


“Pada masa pemerintahannya ia dirongrong oleh serentetan pemberontakan yang merupakan kelanjutan dari pemberontakan-pemberontakan yang terjadi di masa pemerintahan ayahnya,” tulis Nugroho Notosusanto dkk. dalam Sejarah Nasional Indonesia II.



Nugroho dkk. tidak menggambarkan bagaimana tidak disukainya Jayanegara. Jayanegara adalah raja jahat dan mesum. Bahkan, dia hendak mengawini Tribuana Tunggadewi, adik tirinya sendiri. Selain itu, Jayanegara disebut raja lemah.


“Jayanegara tidak mengizinkan adanya gagasan nusantara," kata Slamet Muljana dalam Menuju Puncak Kemegahan: Sejarah Kerajaan Majapahit.


Maksud dari gagasan nusantara adalah mempersatukan nusantara. Dalam bukunya, Nugroho dkk. hanya menyebut adanya kelicikan daripada seorang pejabat bernama Mahapati di zaman Jayanegara itu.


Mahapati dengan “politik kantor” ala dirinya telah berhasil menyingkirkan Ranggalawe dan Lembu Sora. Dia kemudian berusaha menyingkirkan pula Nambi. Di antara para pemberontak di zaman Jayanegara itu, ada pula yang pernah menjadi pejabat kerajaan di era Raden Wijaya.



Korban Mahapati tak hanya Nambi, Sora, dan Ranggalawe saja. Semi dan Kuti juga kemudian menjadi korban fitnah Mahapati. Semi memberontak pada 1318 dan setahun berikutnya juga ikut terlibat dalam pemberontakan.


“Setelah terjadi dua peristiwa ini rupa-rupanya raja (Jayanegara) baru sadar akan kekeliruannya untuk mempercayai Mahapati dan insyaflah baginda bahwa Mahapati berhati jahat dan tukang fitnah. Maka ia ditangkap dan dibunuh,” sambung Nugroho dkk..


Namun, pemberontakan Ra Kuti tetap mengganas. Bahkan, ibukota Majapahit sampai diduduki oleh pemberontak yang dipimpin Ra Kuti. Alhasil Raja Jayanegara terpaksa menyingkir ke Badender. Dia dikawal sekelompok Bayangkari yang dipimpin Gajah Mada.



Pemberontakan Ra Kuti akhirnya berhasil diatasi. Ra Kuti dibunuh dan Raja Jayanegara bisa kembali ke ibukota.


Setelah hilang masalah dengan Ra Kuti yang telah dibunuh, Jayanegara kemudian punya masalah dengan Ra Tanca. Sehari-harinya Ra Tanca merupakan tabib istana. Ra Tanca dituduh telah membunuh Jayanegara, yang meninggal di tahun 1328.


“Ra Tanca mendapat laporan dari istrinya, bahwa Bathara Jayanagara Sri Kertarajasa melakukan perbuatan tidak senonoh,” tulis Otto Sukatno, CR dan Untung Mulyono dalam Pararaton Kitab Para Raja; Menguak Jejak Genealogi Sejarah Wangsa Jawa dari Tarumanegara Hingga Majapahit.


Ra Tanca sempat melaporkan kelakuan Jayanegara itu kepada Gajah Mada. Namun, Gajah Mada tak bisa berbuat apa-apa atas tingkah rajanya itu. Semua berjalan hingga kemudian sang raja meninggal ketika dioperasi bisul di lehernya oleh Ra Tanca.*

Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Belum ada penilaian

Tambahkan penilaian

Advertisement

Soebandrio, the Diplomat Who Fought for West Irian

Soebandrio, the Diplomat Who Fought for West Irian

He was Sukarno's confidant in the fight for West Irian. He traveled the world to “fight” in the diplomatic arena, but that journey almost ended tragically.
Persekutuan Tuan Rondahaim dan Sisingamangaraja

Persekutuan Tuan Rondahaim dan Sisingamangaraja

Tuan Rondahaim dan Sisingamangaraja bersekutu melawan Belanda. Keduanya telah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.
Wanita Perkasa Pembela Jelata

Wanita Perkasa Pembela Jelata

S.K. Trimurti pejuang perempuan yang komplet, disegani kawan maupun lawan. Dia seorang pendidik, wartawan, pengarang, politisi, dan menteri perburuhan pertama.
Pengusaha Hiburan Malam Naik Haji

Pengusaha Hiburan Malam Naik Haji

Pengusaha hiburan malam yang mengorbitkan banyak penyanyi beken ini mengalami kejadian aneh saat menunaikan ibadah haji.
Biarkan Batin Melayang

Biarkan Batin Melayang

Zaman berubah. Kekuasaan berganti. Namun, S.K. Trimurti mampu melewatinya tanpa membuatnya tersingkir dari sejarah.
bottom of page