- Risa Herdahita Putri
- 3 Jul 2018
- 2 menit membaca
JANGKRIK hadir di bumi sejak 48 juta tahun lalu. Terbukti dengan ditemukannya fosil jangkrik yang terperangkap dalam getah pohon di Kolombia.
Orang Indonesia menyebutnya cengkerik, jangkerik, atau jangkrik, yang memiliki unsur atau . “Penamaannya diberikan secara , yaitu sebutan yang mendasarkan kepada produksi bunyi dari yang diberi nama,” kata Dwi Cahyono, sejarawan Universitas Negeri Malang.
Nama “jangkrik” muncul di Jawa paling tidak pada masa Jayabaya memerintah di Kadiri (1135-1157 M). Kata terdapat dalam kakawin , dan , yang menujuk binatang sejenis jangkrik.
Mpu Panuluh, penggubah kakawin , menyebut jangkrik dalam kalimat Artinya, “ada jangkrik berbunyi di celah itu.”
Jangkrik kemudian menjadi umpatan. Barangkali awalnya hanya di kalangan orang Jawa Timur. Kian populer setalah Kasino menyebutnya dalam film tahun 1980-an.
Menurut Dwi, umpatan jangkrik muncul untuk memplesetkan umpatan agar tak terlampau kasar. Di kalangan orang Jawa Timur, muncul pula sejumlah kata bentukan dari jangkrik yang bernada umpatan: menghaluskan , untuk ; ada pula kalimat umpatan (emang dasar jangkrik kamu!) untuk .
Dengan memakai jangkrik, alih-alih orang yang diumpat biasanya tak marah. “Tak seperti ketika diumpat dengan umpatan ataupun kata-kata jadiannya. Malahan, justru ketawi-ketiwi mendapatkan umpatan itu,” ujar Dwi.
Istilah , menurut Dwi, viral di Jawa paling tidak sejak 1968 ketika lagu dipopulerkan penyanyi asal Solo, Waljinah. Lagu ini digemari dan dinyanyikan masyarakat Jawa.
Jangkrik genggong salah satu jenis jangkrik yang punya tanda kuning melingkar di lehernya seperti kalung. Biasanya dimanfaatkan untuk pakan burung, pengusir tikus, aduan, atau sebagai peliharaan.
“Dalam konteks umpatan, kata jangkrik memperoleh arti yang sama sekali tak terkait dengan dunia hewan, namun masuk ke dalam dunia ujaran manusia,” kata Dwi.
Jauh sebelum lagu , jangkrik telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. “Aktivitas adu jangkrik, memperdengarkan suara merdu jangkrik , ataupun petualangan jangkrik (mencari dan mendapatkan jangkrik, ), adalah sebagian dari masuknya jangkrik ke dalam dunia keasyikan manusia,” kata Dwi.











Komentar