top of page

Sejarah Indonesia

Cita Cita Sukarno Tertinggal Di Jalan M H Thamrin

Cita-cita Sukarno Tertinggal di Jalan M.H. Thamrin

Jalan M.H. Thamrin berjarak 2,5 kilometer. Pendek, tapi memuat cita-cita besar Sukarno tentang kota modern.

31 Agustus 2018

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Gubernur Jakarta, Soemarno menjelaskan maket Jalan M.H. Thamrin kepada Presiden Sukarno di Gedung Pola, Jakarta, 15 Agustus 1962. (Repro Karya Jaya Kenang-Kenangan Lima Kepala Daerah Jakarta 1945-1966).

JALAN M.H. Thamrin di Jakarta Pusat kini tampil lebih elok. Trotoar berdesain modern dan lebar terhampar di sisi kiri dan kanan untuk memanjakan para pedestrian. Lengkap dengan lampu cantik dan fasilitas pendukung untuk kaum difabel. Zebra-cross dan yellow box junction kelihatan mencolok dengan warna putih dan kuning di tiap simpangan. Marka di tengah jalan tampak cerah bagi para pengendara bermotor.

Ingin membaca lebih lanjut?

Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.

Dari Gas hingga Listrik

Dari Gas hingga Listrik

NIGM adalah perusahaan besar Belanda yang melahirkan PLN dan PGN. Bersatunya perusahaan gas dan listrik tak lepas dari kerja keras Knottnerus di era Hindia Belanda.
Khotbah dari Menteng Raya

Khotbah dari Menteng Raya

Tak hanya mendatangkan suara, Duta Masjarakat juga menjadi jembatan Islam dan nasionalis sekuler. Harian Nahdlatul Ulama ini tertatih-tatih karena minim penulis dan dana.
Cerita dari Pengasingan Bung Karno di Rumah Batu Tulis

Cerita dari Pengasingan Bung Karno di Rumah Batu Tulis

Setelah terusir dari paviliun di Istana Bogor, Bung Karno melipir ke Hing Puri Bima Sakti alias Rumah Batu Tulis sebagai tahanan rumah.
Amarta Pavilion: Witness to the End of a Reign

Amarta Pavilion: Witness to the End of a Reign

This recounts the story of the pavilion designed by Sukarno, which bore silent witness to the March 11, 1966 Decree (Supersemar). It was also one of Bung Karno's three “exile” homes in his final days.
Menata Gas Kota

Menata Gas Kota

Pembangunan jaringan gas kota telah dilakukan sejak zaman kolonial. Sempat kehilangan pamor karena kehadiran tabung LPG, jaringan gas untuk rumah tangga kembali dilirik sebagai sumber energi alternatif.
bottom of page