top of page

Sejarah Indonesia

Dono Dan Karikatur Karikaturnya

Dono dan Karikatur-karikaturnya

Bakat Dono yang tak banyak diketahui. Karikatur-karikaturnya mengkritisi situasi politik, ekonomi, sosial, bahkan militer.

13 Agustus 2020

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Dono berfoto di depan lukisan. (Dokumentasi Andika Aria Sena)

Diperbarui: 17 Nov

SEBUAH undangan tiba di rumah Titi Kusumawardhani, istri Wahyu Sardono atau Dono Warkop. Isinya meminta Titi menjadi pembicara di sebuah acara. Dia diharapkan tampil bersama sejumlah karikaturis. Karuan dia terkejut membaca undangan itu. Sebab dia tak paham karikatur. Mengapa dirinya diminta jadi pembicara?

Ingin membaca lebih lanjut?

Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.

Hind Rajab dan Keheningan yang Memekakkan Telinga

Hind Rajab dan Keheningan yang Memekakkan Telinga

Film “The Voice of Hind Rajab” jadi antidot amnesia kisah bocah Gaza yang dibantai Israel dengan 335 peluru. PBB menyertakan tragedinya sebagai bagian dari genosida.
Orde Baru “Memfitnah” Orang Dayak

Orde Baru “Memfitnah” Orang Dayak

Dulu, orang Dayak dituduh pembakar hutan yang lebih berbahaya dari industri. Padahal, tidak banyak lahan hutan alam Kalimantan yang mereka gunduli.
Foto "Gadis Napalm" yang Kontroversial

Foto "Gadis Napalm" yang Kontroversial

Cerita di balik potret bocah-bocah yang menangis histeris saat terjadi serangan napalm di Perang Vietnam. Kini atribusi fotonya jadi polemik.
Anak Tawanan Itu Bernyanyi “Nina Bobo”

Anak Tawanan Itu Bernyanyi “Nina Bobo”

Sukses sebagai penyanyi di Belanda, Anneke Gronloh tak melupakan Indonesia sebagai tempatnya dilahirkan.
Pangku yang Memotret Kehidupan Kaum Pinggiran

Pangku yang Memotret Kehidupan Kaum Pinggiran

Film perdana Reza Rahadian, “Pangku”, tak sekadar merekam kehidupan remang-remang lewat fenomena kopi pangku. Sarat pesan humanis di dalamnya.
bottom of page