top of page

Sejarah Indonesia

Empat Hal Terkait Perempuan

Empat Hal Terkait Perempuan

Ini tentang tradisi perempuan berkaki kecil, perempuan penguasa yang melajang, waria memimpin kota, dan istilah lesbian.

Oleh :
31 Juli 2022

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Edward Hyde lebih dikenal dengan Lord Cornbury yang menjabat walikota New York. (Wikimedia Commons).

Perempuan Berkaki Kecil


Tradisi Tiongkok kuno mengenal praktik mengikat kaki (footbinding). Diperkirakan berawal pada abad ke-10 di masa Dinasti Tang. Kaki yang mungil diidentikkan dengan kegemulaian, erotisme, dan keanggunan.


Karenanya sejak usia lima tahun kaki anak perempuan diikat sedikit demi sedikit dengan kain tebal untuk mencegah pertumbuhannya. Proses menyakitkan ini berlangsung tahunan; membuat perempuan sulit beraktivitas hingga cacat permanen.


“Lelaki jarang mendapat kesempatan melihat kaki wanita dalam keadaan terbuka, karena biasanya tertutup daging busuk dan jika ikatannya dibuka akan menyebarkan bau tak sedap,” tulis Jung Chang dalam Angsa-Angsa Liar.


Tradisi yang menyiksa perempuan ini baru berakhir seiring runtuhnya kekaisaran Tingkok awal abad ke-20. .



Penguasa yang Melajang


Ratu Elizabeth I (1533–1603) membawa Inggris mencapai puncak kejayaan sebagai kerajaan penakluk di era penjelajahan samudera. Selama hidupnya dia kerap dipaksa menikah agar menurunkan ahli waris.


Kepada Parlemen, Elizabeth I berkata: “Saya sudah mengikatkan diri dalam pernikahan dengan seorang suami, yaitu Kerajaan Inggris.”


Elizabeth I dijuluki Virgin Queen (Ratu Perawan) karena selama hidupnya memutuskan tak menikah. Selain Elizabeth I, penguasa lain yang melajang adalah James Buchanan Jr. danWilliam Lyon Mackenzie King.



James Buchanan Jr. (1791–1868), presiden Amerika Serikat ke-15, pernah bertunangan dengan Anne Caroline Coleman, anak pengusaha kaya. Namun, Coleman membatalkannya setelah mengetahui Buchanan dekat dengan temannya. Tak lama kemudian Coleman wafat. Sejak itu Buchanan tak pernah menjalin hubungan dengan perempuan. Ada kabar dia gay. Selama berkuasa pada 1857–1861, Harriet Lane, keponakannya, diadopsi sebagai anak dan berperan sebagai ibu negara.


William Lyon Mackenzie King (1874–1950) adalah perdana menteri ke-10 dan terlama Kanada.Selama berkuasa pada 1921–1948, dia meletakkan dasar-dasar bagi negara kesejahteraan (welfare state) Kanada. Dia tak pernah menikah tapi memiliki beberapa teman dekat perempuan, termasuk Joan Patteson, perempuan sudah menikah dengan siapa dia menghabiskan waktu luangnya. .


Waria Memimpin Kota


Sejarah mencatat seorang waria pernah memimpin kota New York pada kurun 1702–1708. Namanya Edward Hyde (1661–1723) yang lebih dikenal dengan Lord Cornbury. Dia seorang laki-laki yang beroleh kepuasan dengan mengenakan pakaian perempuan.


Sebelumnya, tak banyak orang tahu kebiasaan Cornbury. Tapi lama-lama Cornbury tak tahan juga. Dia mulai berani mempertunjukan kebiasaannya. Dan ini berujung pada pemecatan dirinya.


Alasan pemecatannya, sebagaimana termaktub dalam Manual of the Coorporation of the City of New York 1869, “Kebiasaannya untuk mengenakan pakaian perempuan di hadapan umum. Dia menghentikan segala pekerjaan selagi memuaskan hatinya dengan cara yang luar biasa memuakkan itu.”



Istilah Lesbian Bermula


Lesbian adalah istilah untuk orientasi seksual perempuan penyuka sesama jenis. Kata “lesbian” diambil dari nama sebuah pulau di Yunani, yaitu Lesbos. Di Pulau Lesbos, tinggal seorang perempuan penyair bernama Sappho yang dalam puisi-puisinya mengungkapkan perasaan cinta kepada sesama jenisnya (perempuan).


Menurut James Neill dalam The Origins and Role of Same-Sex Relations in Human Societies, Sappho lahir dari keluarga bangsawan pada 612 SM. Sappho adalah penyair perempuan bermutu tinggi sehingga Plato menyebutnya “Dewi Kesepuluh”, Socrates menyebutnya “Sappho yang Cantik”, dan Strabo menyebutnya “yang terindah”.



Sayangnya, sebagian besar karyanya hancur di bawah perintah para pemimpin Kristen awal, sehingga hanya menyisakan sebuah fragmen kecil, enam ratus dari dua belas ribu bait yang ditulis Sappho.


Sappho juga mengorganisasi dan menjalankan thiasoi, semacam akademi untuk perempuan muda dan belum menikah di Lesbos maupun tempat lain di Yunani untuk belajar menari, musik, dan menyanyi. Di dalam thiasoi, para gadis menjalankan ritual inisiasi di mana dua gadis menjalani penyatuan seksual yang mirip dengan pernikahan.

Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Belum ada penilaian

Tambahkan penilaian
Hind Rajab dan Keheningan yang Memekakkan Telinga

Hind Rajab dan Keheningan yang Memekakkan Telinga

Film “The Voice of Hind Rajab” jadi antidot amnesia kisah bocah Gaza yang dibantai Israel dengan 335 peluru. PBB menyertakan tragedinya sebagai bagian dari genosida.
S.K. Trimurti Murid Politik Bung Karno

S.K. Trimurti Murid Politik Bung Karno

Sebagai murid, S.K. Trimurti tak selalu sejalan dengan guru politiknya. Dia menentang Sukarno kawin lagi dan menolak tawaran menteri. Namun, Sukarno tetap memujinya dan memberinya penghargaan.
Orde Baru “Memfitnah” Orang Dayak

Orde Baru “Memfitnah” Orang Dayak

Dulu, orang Dayak dituduh pembakar hutan yang lebih berbahaya dari industri. Padahal, tidak banyak lahan hutan alam Kalimantan yang mereka gunduli.
Arsip Korupsi Sejak Zaman Kompeni

Arsip Korupsi Sejak Zaman Kompeni

Korupsi sejak masa VOC hingga kolonial Belanda terekam dalam arsip. Korupsi akan terus ada karena berkaitan dengan kekuasaan, kewenangan, dan keserakahan manusia.
Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Dari pelatih sepakbola Timnas Indonesia Toni Pogacnik hingga pembalap Hengky Iriawan. Sejumlah pahlawan olahraga yang mewarnai sejarah Indonesia dimakamkan di TPU Petamburan.
bottom of page