top of page

Sejarah Indonesia

Ho Chi Minh Hidup Bersama

Ho Chi Minh Hidup Bersama Rakyat

Ho Chi Minh tak bisa dipisahkan dari rakyat karena dia betul-betul pemimpin rakyat. Ia hidup bersama rakyat dan seperti rakyat.

11 Juni 2025

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Ho Chi Minh bermain dengan anak-anak, 1950-an. (Wikimedia Commons).

Diperbarui: 20 Nov

HO CHI MINH berjenggot putih dengan pakaian sederhana ala Vietnam dan selalu beralas kaki potongan ban. Ia lahir 19 Mei 1890 (sumber lain menyebut 1892) dan wafat 2 September 1969, tujuh tahun sebelum penyatuan kedua Vietnam. Tokoh bersahaja ini, menurut Roeslan Abdulgani, memperoleh gelar doktor honoris causa dari Universitas Padjajaran Bandung tahun 1959. Ia mengaku sekolah dari alam. “Alam mengajar saya bagaimana mencintai dan membenci: membenci penindas, egoisme, dan perang.”

Ingin membaca lebih lanjut?

Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.

Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Dari pelatih sepakbola Timnas Indonesia Toni Pogacnik hingga pembalap Hengky Iriawan. Sejumlah pahlawan olahraga yang mewarnai sejarah Indonesia dimakamkan di TPU Petamburan.
S.K. Trimurti di Tengah Tokoh Kiri

S.K. Trimurti di Tengah Tokoh Kiri

Sikap politik S.K. Trimurti bersinggungan dengan tiga tokoh kiri terkemuka Republik: Tan Malaka, Amir Sjarifoeddin, dan Musso.
Bukan Sekadar Gaya Hidup

Bukan Sekadar Gaya Hidup

Jaringan gas untuk rumah tangga sudah tersambung di beberapa kota di Indonesia. Umumnya dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memasak. Dulu jaringan gas hanya menjangkau orang-orang kaya. Kini, siapa saja bisa memanfaatkannya.
Kiprah Menteri Bersandal

Kiprah Menteri Bersandal

Pada masa S.K. Trimurti menjabat menteri perburuhan lahir undang-undang perburuhan yang berpihak pada perempuan dan anak-anak sekaligus dianggap tonggak bagi perjuangan buruh di Indonesia.
Cerita di Balik “Sowan” ke Wisma Yaso

Cerita di Balik “Sowan” ke Wisma Yaso

Di balik koleksi diorama hingga alutsistanya, Museum Satria Mandala ketika masih Wisma Yaso jadi saksi bisu kegetiran hari-hari terakhir Sukarno.
bottom of page