top of page

Sejarah Indonesia

Komikus Medan Menggambar

Komikus Medan Menggambar Kartini

Komikus Zam Nuldyn memperkenalkan sosok RA Kartini melalui lukisan dan ilustrasinya.

24 April 2018

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Ilustrasi Kartini karya Zam Nuldyn. Foto: Koleksi Koko Hendri Lubis.

Raden Ajeng Kartini dikenal sebagai pejuang emansipasi perempuan. Jauh sebelum pemerintah menetapkan Kartini sebagai Pahlawan Nasional, hari lahirnya sudah diperingati sebagai Hari Kartini oleh sejumlah kalangan. Lukisan wajahnya pun menghiasi buku-buku sekolah.


Pada akhir 1949, Zainal Abidin Mohamad atau dikenal dengan nama Zam Nuldyn diminta oleh Departemen Penerangan untuk membuat ilustrasi dan lukisan wajah Kartini.


Siapa Zam Nuldyn? Marcel Bonneff, peneliti komik asal Prancis, dalam bukunya Komik Indonesia menyebut Zam –bersama Taguan Hardjo– sebagai seorang kreator. Zam menyumbangkan nilai estetis pada komik, yang sebelumnya kurang mendapat perhatian para komikus.


Karya komik Zam didasarkan pada pengetahuan dokumenter yang cermat, dinamis, dan lihai memanfaatkan macam-macam variasi sudut pandang. Selain itu, Zam dikenal sebagai komikus Medan yang kali pertama mempopulerkan genre cerita bergambar (cergam) ke publik lewat harian terbitan Medan.


Zam yang lahir di Labuan, Deli, 31 Desember 1922, dikenal pula sebagai pelukis. Menurut Koko Hendri Lubis, penulis sejarah Medan dan peneliti komik, hanya Zam yang bisa membuat ilustrasi dan lukisan wajah Kartini di Sumatra Utara. Zam pernah pula ditugaskan sebagai pegawai di Departemen Penerangan dalam seksi pelukis dan film.


“Zam melukis dengan sangat teliti dan detail,” kata Koko kepada Historia.


Perkara durasi pengerjaan, Zam membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk lukisan dengan media kanvas. Sedangkan untuk buku sekolah tak sampai satu minggu saja. Untuk ilustrasi buku sekolah, Zam memanfaatkan mata pena dan tinta cina.


Hasil karya Zam kemudian diperbanyak dalam bentuk poster dan buku sekolah. Kemudian hasil karyanya disebar di wilayah Sumatra Utara.


“Supaya masyarakat tahu tokoh ini. Itu kan misi pemerintah dulu,” ujar Koko, yang sedang menulis buku biografi Zam Nuldyn.


Kartini dianggap sebagai tokoh perempuan yang berpikiran maju di zamannya. Koko mengatakan, upaya pemerintah memperkenalkannya kepada masyarakat di luar Jawa merupakan sebuah hal yang wajar.


Selain Kartini, menurut Koko, Zam mendapatkan tugas melukis wajah tokoh lain seperti Sukarno, Mohammad Hatta, dan Diponegoro.


Kartini sendiri ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Sukarno pada 2 Mei 1964 melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 108 Tahun 1964. Presiden juga menetapkan hari lahir Kartini pada 21 April untuk diperingati sebagai Hari Kartini.


Zam Nuldyn wafat pada 11 Maret 1988. Sejumlah karya terkenalnya berupa komik antara lain Dewi Krakatau, Ratu Karimata, dan Panglima Denai. Sedangkan cergamnya yang terkenal berjudul Detektif Bahtiar.


Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Belum ada penilaian

Tambahkan penilaian
Hind Rajab dan Keheningan yang Memekakkan Telinga

Hind Rajab dan Keheningan yang Memekakkan Telinga

Film “The Voice of Hind Rajab” jadi antidot amnesia kisah bocah Gaza yang dibantai Israel dengan 335 peluru. PBB menyertakan tragedinya sebagai bagian dari genosida.
Orde Baru “Memfitnah” Orang Dayak

Orde Baru “Memfitnah” Orang Dayak

Dulu, orang Dayak dituduh pembakar hutan yang lebih berbahaya dari industri. Padahal, tidak banyak lahan hutan alam Kalimantan yang mereka gunduli.
Arsip Korupsi Sejak Zaman Kompeni

Arsip Korupsi Sejak Zaman Kompeni

Korupsi sejak masa VOC hingga kolonial Belanda terekam dalam arsip. Korupsi akan terus ada karena berkaitan dengan kekuasaan, kewenangan, dan keserakahan manusia.
Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Dari pelatih sepakbola Timnas Indonesia Toni Pogacnik hingga pembalap Hengky Iriawan. Sejumlah pahlawan olahraga yang mewarnai sejarah Indonesia dimakamkan di TPU Petamburan.
Foto "Gadis Napalm" yang Kontroversial

Foto "Gadis Napalm" yang Kontroversial

Cerita di balik potret bocah-bocah yang menangis histeris saat terjadi serangan napalm di Perang Vietnam. Kini atribusi fotonya jadi polemik.
bottom of page