top of page

Sejarah Indonesia

Kota 120 000 Kanal

Kota 120.000 Kanal

Sempat menjadi pusat ilmu pengetahuan dan niaga, Basrah kini menjadi salah satu area di dunia yang rentan konflik.

Oleh :
27 April 2019

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Kota Basrah tahun 1925. (The Print Collector, Getty Images).

TERSEBUTLAH Panglima  Utbah ibn Gazwan. Usai menaklukan kota Ubullah di Persia, ia merasa ribuan anak buahnya membutuhkan  tempat bernaung untuk menghadapi musim dingin. Lantas disuratinya Khalifah Umar ibn Khattab di Medinah.


Permintaan Panglima Utbah dikabulkan oleh Khalifah Umar. Maka pada 638 M, ribuan orang yang terdiri dari tentara dan rakyat sekitar bahu membahu membangun kawasan yang dilukiskan Utbah kepada Khalifah Umar sebagai “tanah subur yang dekat dengan mata air dan tempat penggembalaan.”


“Orang berdatangan ke tempat itu dan membangun tempat tinggal dari buluh, dan Utbah membangun sebuah mesjid juga dari batang buluh. Kalau pasukan itu berperang mereka mencabuti bambu-bambu itu lalu diikat. Bilamana kelak kembali dari medan perang mereka bangun kembal,” tulis Muhammad Husain Haekal dalam Umar bin Khattab.


Semenjak itu, Basrah menjadi tempat bertolak pasukan Arab Islam dalam beberapa ekspedisi penaklukan. Di kota garnisun Basrah, para prajurit Arab diajarkan untuk menjalani kehidupan Islami yang penuh kesederhanaan dan kewaspadaan.


”Dari sinilah berbagai tradisi yang bisa diakomodasikan dengan pandangan duniawi Qur’an diteruskan di negeri asing,” ungkap Karen Armstrong dalam Islam, A Short History.


Selama pemerintahan tiga rasyidin pertama, Basrah tidak begitu populer dibanding Makkah dan Medinah. Hingga pada 657, kala kota tersebut menjadi arena peperangan yang dalam tarikh Islam dikenal sebagai Perang Unta (harb al-jamal). Itu adalah puncak perseteruan antara kubu Khalifah Ali ibn Abithalib dengan Ummu Mukminin Aisyah.


“Awalnya perang itu terjadi disebabkan oleh ketidakpuasan para sahabat pimpinan Aisyah yang menganggap Khalif Ali bersikap tidak tegas terhadap para pembunuh Khalif Utsman,” tulis Joesoef Sou’yb dalam Sejarah Daulat Khulafaur Rasyidin.


Sejarah mencatat adu nyawa antara saudara tersebutberakhir dengan kekalahan di pihak Ummul Mukminin Aisyah. Korban keseluruhan tercatat berjumlah sekitar 10.000 jiwa. Itu termasuk dua sahabat Nabi: Thulhah dan Zubair. Aisyah sendiri luput dari maut dan mendapat perlakuan hormat dari Ali. Ia lantas kembali ke Medinah dan  menghindari dunia politik hingga wafat.


Usai berakhirnya massa khalifah yang empat, Basrah berkembang menjadi kota niaga dan pertanian. Tahun 670 M, Gubernur Khurasan —provinsi yang ada dibawah kendali Dinasti Umayyah— menyulap  kota militer tersebut menjadi kota pelabuhan bertaraf internasional. Sungai Shatt al-Arab yang ada di sana menjadi pintu masuk menuju Teluk Persia.


Begitu pentingnya posisi Basrah bagi Kekhalifahan Bani Umayyah, hingga soal tata kota pun diperhatikan betul. Selain membangun berbagai gedung dagang dan tempat pertahanan, Bani Umayyah pun membuat 120 ribu kanal di Basrah. Itulah sebabnya beberapa sejarawan Barat kerap menyamakan Basrah dengan kota kanal di Italia: Venesia.


Terbukanya jalur dari Teluk Persia, menjadikan Basrah ramai oleh lalu lalang berbagai bangsa dari  hampir seluruh mancanegara. Orang-orang Cina, Yunani, Romawi, India dan Persia, setiap waktu memenuhi bandar internasional Basrah. Selain berniaga, tak jarang mereka pun melakukan riset-riset sekaligus menjadi tenaga pengajar bagi orang-orang Arab. Dan untuk soal belajar ini, orang-orang Arab memang terkenal rajin dan ulet.


“Orang-orang Arab menjadi murid-murid yang rakus dari orang-orang Yunani, Romawi, India dan Persia,” ungkap Philip K. Hitti dalam History of the Arabs.


Di Basrah, hampir semua disiplin ilmu berkembang secara pesat kala itu. Namun yang paling termasyur adalah hukum Islam dan seni. Nama-nama seperti Hasan al-Bashri, Ibn Syihab dan Al Zuhri adalah para ahli hukum yang berpengaruh saat itu di Basrah.


Kisah Ali Baba dengan 40 penyamunnya juga adalah produk Basrah abad pertengahan. Ali Baba adalah seorang anak muda miskin, penemu sebuah gua tempat menyimpan harta para penyamun. Untuk memasuki gua tersebut, ada sebuah mantra yang harus diucapkan. Bunyinya: "Sesam, buka pintu Anda." Mantra itulah yang jadi terkenal ke seluruh dunia saat Hollywood meluncurkan film Ali Baba and the Forty Thieves pada 1944.


Tahun 1922, para ahli menemukan kenyataan bumi Basrah dipenuhi oleh minyak. Jumlahnya sungguh fantastik: 20 milyar barel. Itu adalah 17% dari minyak bumi Irak, yang merupakan negara kedua terbesar penghasil minyak bumi di dunia. Sejak itu, Basrah menjadi rebutan banyak perusahaan kilang minyak dunia, termasuk 2 raksasa perusahaan minyak Inggris: BP Amoco dan Royal Dutch Shell.


Seiring ditemukannya “emas hitam” itu,  Basrah seolah menuai kutukan. Konflik kerap terjadi di sana, bukan saja melibatkan para petualang minyak, namun juga antar penganut sekte beragama dan para penjahat biasa. Kota yang tadinya merupakan pusat pengetahuan itu, kini telah berubah menjadi salah satu kawasan paling berbahaya di dunia.


Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Belum ada penilaian

Tambahkan penilaian
Kejenakaan Agus Salim

Kejenakaan Agus Salim

Agus Salim tumbuh menjadi pribadi yang cerdas, ramah, dan jenaka. Banyak orang memiliki kenangan lucu tentang dirinya.
Soeharto Menemukan "Tempatnya" di Barak KNIL

Soeharto Menemukan "Tempatnya" di Barak KNIL

Sebagai anak “broken home”, Soeharto pontang-panting cari pekerjaan hingga masuk KNIL. Copot seragam ketika Jepang datang dan pulang kampung dari uang hasil main kartu.
Lima Generasi Mengabdi di Istana

Lima Generasi Mengabdi di Istana

Dari generasi ke generasi, keluarga Endang Sumitra merawat dan melayani di Istana Bogor.
Guru Besar Itu Bernama Mamdani

Guru Besar Itu Bernama Mamdani

Ayah Zohran Mamdani pernah diusir Diktator Idi Amin. Karya-karyanya menyinggung Afrika pasca-kolonial hingga hukum adat di Indonesia.
Setelah Lama Berpuasa

Setelah Lama Berpuasa

Setelah Orde Baru tumbang, partai-partai berbasis NU didirikan dan berebut suara warga nahdliyin. Tak semuanya bertahan.
bottom of page