top of page

Sejarah Indonesia

Mendidik Dulu Merdeka

Mendidik Dulu Merdeka Kemudian

Beda siasat dan strategi perjuangan, Sukarno dan Hatta berpisah di tengah jalan. Berjuang dengan caranya masing-masing.

21 September 2024

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Mohammad Hatta dan Sutan Sjahrir pada kunjungan kerja di Jawa Tengah. (KITLV).

Diperbarui: 2 hari yang lalu

MOHAMMAD Hatta merasa gundah dengan cara agitasi yang dilancarkan oleh Sukarno, tetapi tak menggembleng kadernya dengan pendidikan. Dia juga jengah dengan keputusan PNI membubarkan diri pascapenangkapan para pemimpinnya pada April 1931. Dia juga mengkritik cara PNI yang terkesan hanya menggantungkan perjuangan kepada pemimpinnya saja, sehingga ketika mereka dipenjara, rakyat seperti anak ayam kehilangan induknya.

Ingin membaca lebih lanjut?

Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.

Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Dari pelatih sepakbola Timnas Indonesia Toni Pogacnik hingga pembalap Hengky Iriawan. Sejumlah pahlawan olahraga yang mewarnai sejarah Indonesia dimakamkan di TPU Petamburan.
S.K. Trimurti di Tengah Tokoh Kiri

S.K. Trimurti di Tengah Tokoh Kiri

Sikap politik S.K. Trimurti bersinggungan dengan tiga tokoh kiri terkemuka Republik: Tan Malaka, Amir Sjarifoeddin, dan Musso.
Bukan Sekadar Gaya Hidup

Bukan Sekadar Gaya Hidup

Jaringan gas untuk rumah tangga sudah tersambung di beberapa kota di Indonesia. Umumnya dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memasak. Dulu jaringan gas hanya menjangkau orang-orang kaya. Kini, siapa saja bisa memanfaatkannya.
Kiprah Menteri Bersandal

Kiprah Menteri Bersandal

Pada masa S.K. Trimurti menjabat menteri perburuhan lahir undang-undang perburuhan yang berpihak pada perempuan dan anak-anak sekaligus dianggap tonggak bagi perjuangan buruh di Indonesia.
Cerita di Balik “Sowan” ke Wisma Yaso

Cerita di Balik “Sowan” ke Wisma Yaso

Di balik koleksi diorama hingga alutsistanya, Museum Satria Mandala ketika masih Wisma Yaso jadi saksi bisu kegetiran hari-hari terakhir Sukarno.
bottom of page