top of page

Sejarah Indonesia

Perkawinan Antarras Dan Nama Keluarga

Perkawinan Antarras dan Nama Keluarga Terbalik

Perkawinan antarras di Batavia melahirkan anak-anak berdarah campuran. Hal ini memunculkan fenomena menamai anak dengan nama keluarga terbalik.

26 Juni 2023

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Gubernur Jenderal VOC Jacob Mossel (menjabat 1750-1761). (Rijksmuseum).

PERKAWINAN antarras menjadi fenomena yang marak terjadi di zaman kolonial Belanda. Banyaknya penduduk laki-laki Eropa yang datang dan tinggal di sejumlah wilayah Nusantara pada abad ke-17 hingga 18, tak berbanding lurus dengan jumlah wanita Eropa yang ada di wilayah tersebut. Akibatnya, tak sedikit pria Eropa memilih hidup bersama wanita lokal, yang kemudian melahirkan anak-anak berdarah campuran, dikenal dengan Eurasia atau Mestizo.

Ingin membaca lebih lanjut?

Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.

Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Dari pelatih sepakbola Timnas Indonesia Toni Pogacnik hingga pembalap Hengky Iriawan. Sejumlah pahlawan olahraga yang mewarnai sejarah Indonesia dimakamkan di TPU Petamburan.
S.K. Trimurti di Tengah Tokoh Kiri

S.K. Trimurti di Tengah Tokoh Kiri

Sikap politik S.K. Trimurti bersinggungan dengan tiga tokoh kiri terkemuka Republik: Tan Malaka, Amir Sjarifoeddin, dan Musso.
Bukan Sekadar Gaya Hidup

Bukan Sekadar Gaya Hidup

Jaringan gas untuk rumah tangga sudah tersambung di beberapa kota di Indonesia. Umumnya dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memasak. Dulu jaringan gas hanya menjangkau orang-orang kaya. Kini, siapa saja bisa memanfaatkannya.
Kiprah Menteri Bersandal

Kiprah Menteri Bersandal

Pada masa S.K. Trimurti menjabat menteri perburuhan lahir undang-undang perburuhan yang berpihak pada perempuan dan anak-anak sekaligus dianggap tonggak bagi perjuangan buruh di Indonesia.
Cerita di Balik “Sowan” ke Wisma Yaso

Cerita di Balik “Sowan” ke Wisma Yaso

Di balik koleksi diorama hingga alutsistanya, Museum Satria Mandala ketika masih Wisma Yaso jadi saksi bisu kegetiran hari-hari terakhir Sukarno.
bottom of page