top of page

Hasil pencarian

9600 hasil ditemukan dengan pencarian kosong

  • Kisah Lama dari Tanah Banten

    BELUM juga tengah hari, tapi panas yang menyengat sudah terasa. Sebuah gapura menyambut dengan tulisan “Selamat Datang di Objek Wisata Banten Lama”. Dahulu kala, mungkin sebuah gerbang selamat datang berada di dermaga, menyambut para pendatang dan pedagang yang singgah ke Teluk Banten. Pada masanya, Banten Lama merupakan bandar dagang kelas dunia, salah satu yang terbesar dalam sejarah Nusantara. Namun, pamor itu kemudian lenyap.

  • Warisan Jaringan Gas Kolonial

    HARAPAN tumbuh setelah pendudukan Jepang di Indonesia berakhir. Nederlandsch Indische Gasmaatschappij (NIGM), yang memasok listrik dan gas, berharap bisa beroperasi kembali. Apalagi orang butuh listrik dan gas untuk keperluan penerangan, industri, dan rumah tangga.

  • Karena Masa Lalu Maluku

    SEBUAH undangan tertanggal 1 Juni 1981 dari Badan Persatuan Republik Maluku Selatan (RMS) dilayangkan ke segenap pengurus cabang. Isinya ajakan untuk memperingati gugurnya enam pejuang Maluku empat tahun silam “oleh tindakan kekejaman pemerintah Belanda”. Bendera kebangsaan dinaikkan satu tiang.

  • Riwayat Persekutuan Aneh

    KARAWANG, Jawa Barat, akhir Januari 1950. Kopral Nasilan Asmin, anggota intelijen Batalion Tadjimalela, mendadak harus pergi ke Ciranjang. Dia mendapat perintah untuk menyelidiki gerak mundur pasukan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA), sebuah milisi beranggotakan bekas anggota Tentara Kerajaan Hindia Belanda (KNIL) yang dipimpin Kapten R.P.P. Westerling, setelah menyerang Bandung.

  • Perlukah Materi Pelajaran Sejarah Diperbarui?

    GANTI menteri, ganti kurikulum. Ungkapan ini rasanya sudah tak asing lagi bagi banyak orang, dan dirasakan para siswa di Indonesia. Dalam beberapa tahun sekali, kebijakan pendidikan di Indonesia seringkali mengalami perubahan. Hal ini diketahui sudah terjadi sejak era Orde Lama, dimana dunia pendidikan kerap dijadikan kendaraan politik, sehingga kepentingan-kepentingan penguasa seringkali dituangkan ke dalam kurikulum. Inilah yang kemudian menyebabkan kurikulum sekolah berubah-ubah tiap beberapa tahun sekali. (Tilaar, 2006:172).

  • A Gardener who Revived the Bogor Botanical Garden

    SINCE its establishment in 1817, the Bogor Botanical Garden was envisioned as the center of scientific activity in the Dutch East Indies. This dream was realized, and even surpassed, in the 1890s. At that time, the Bogor Botanical Garden was considered one of the main centers of scientific activity in the tropics. It became an icon of Java.

  • Kisah Tukang Kebun Istana Bogor

    SEJAK didirikan pada 1817, Kebun Raya Bogor diimpikan sebagai pusat kegiatan ilmiah di Hindia Belanda. Harapan itu terwujud, bahkan terlampaui, pada 1890-an. Kala itu Kebun Raya dianggap sebagai salah satu pusat kegiatan ilmiah utama di kawasan tropis. Ia menjadi ikon Pulau Jawa.

  • Membangun Bisnis di Tanah Tropis

    PERJALANAN menuju “tanah harapan” tidaklah mudah. Dengan menunggang kuda, Catchick Edgar memulai perjalanan melewati daerah pegunungan di Bakhtiari, di mana malam begitu dingin dan perampok yang bersembunyi bisa kapan saja menyergap. Sesampai di pelabuhan Basra (kini Irak), dia berlayar menuju Madras sebelum meneruskan perjalanan melalui Kalkuta dan Singapura menuju Surabaya. Kakaknya, Galstaun Edgar, menyambutnya di pelabuhan.

  • Simpati dari Hindia untuk “Genosida” Armenia

    KARENA letaknya yang strategis di antara benua Asia dam Eropa, di masa lalu Armenia diperebutkan dan dijajah berbagai bangsa di dunia. Pada abad ke-16, terjadi perebutan antara Ottoman dan Persia, yang membuat wilayah Armenia terbagi dua. Ottoman menguasai wilayah-wilayah yang disebut Armenia Barat, sementara Rusia menggenggam Armenia Timur setelah kekuasaan Persia melemah.

  • Sarkies Brothers, Kings of Hotel in Southeast Asia

    Seeing the Dutch flag flying over the hotel, the Surabaya youths hit the roof. Failed negotiations to take down the flag led to a riot. Four young men approached and climbed to the top of the hotel. After lowering the flag and tearing off its blue color, they raised it again. People who gathered around the hotel welcomed them with excitement while shouting “ Merdeka! ” (Freedom!)

  • NU Seteru Orde Baru

    MENJELANG pemilu 1971, rezim Orde Baru mengerahkan tentara untuk menghabisi basis-basis NU. Banyak warga NU dari pedalaman Jawa Barat meninggalkan rumah-rumah mereka untuk menyelamatkan diri. Losarang di Indramayu adalah desa yang paling menderita dan warganya paling banyak mengungsi ke kantor pusat PBNU di Jakarta.

  • Raja Hotel Asia Tenggara

    MELIHAT bendera Belanda berkibar di atas hotel, para pemuda Surabaya marah. Negosiasi untuk menurunkan bendera itu gagal, bahkan berujung ricuh. Empat pemuda pun nekat mendekat dan naik ke atas hotel. Setelah menurunkan bendera, merobek warna birunya, mereka menaikkan kembali bendera itu. Massa-rakyat yang berkumpul menyambut dengan gegap-gempita sembari meneriakkan pekik “Merdeka...!”

bottom of page