- Hendi Jo
- 20 Mar 2024
- 3 menit membaca
JUMAT, 11 Maret 1966. Telepon di kediaman Mayjen TNI Ibrahim Adjie berdering siang itu. Begitu diangkat oleh Pangdam III/Siliwangi tersebut, terdengar suara Letjen TNI Maraden Panggabean, Deputi Kepala Staf Angkatan Darat, di seberang sana. Dia memberi kabar bahwa Presiden Sukarno telah diamankan dari Jakarta ke Bogor, menyusul terganggunya sidang kabinet di Istana Negara karena kehadiran pasukan liar.
Ingin membaca lebih lanjut?
Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.