top of page

Sejarah Indonesia

Melacak Fiksi Detektif

Melacak (Fiksi) Detektif Indonesia

Salah satu genre fiksi yang paling awal diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu. Digemari tetapi minim ditekuni penulis.

18 April 2023

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

S. Mara Gd, penulis produktif novel detektif. (M.A. Yusuf/Historia.ID).

INGGRIS punya Agatha Christie, Indonesia punya S. Mara Gd. Sama-sama perempuan. Sama-sama penulis roman detektif yang produktif. Karier kepenulisan S. Mara Gd, nama pena Joyce Isa, tak bisa dilepaskan dari Agatha Christie yang punya julukan The Queen of Crimes. Dialah orang yang menerjemahkan novel-novel detektif Agatha Christie. Ketika tak ada lagi persediaan buku yang diterjemahkan, S. Mara Gd diminta penerbitnya menulis novel. Dia menyanggupi. Pilihannya tak jauh-jauh dari cerita detektif.

Ingin membaca lebih lanjut?

Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.

Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Dari pelatih sepakbola Timnas Indonesia Toni Pogacnik hingga pembalap Hengky Iriawan. Sejumlah pahlawan olahraga yang mewarnai sejarah Indonesia dimakamkan di TPU Petamburan.
S.K. Trimurti di Tengah Tokoh Kiri

S.K. Trimurti di Tengah Tokoh Kiri

Sikap politik S.K. Trimurti bersinggungan dengan tiga tokoh kiri terkemuka Republik: Tan Malaka, Amir Sjarifoeddin, dan Musso.
Bukan Sekadar Gaya Hidup

Bukan Sekadar Gaya Hidup

Jaringan gas untuk rumah tangga sudah tersambung di beberapa kota di Indonesia. Umumnya dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memasak. Dulu jaringan gas hanya menjangkau orang-orang kaya. Kini, siapa saja bisa memanfaatkannya.
Kiprah Menteri Bersandal

Kiprah Menteri Bersandal

Pada masa S.K. Trimurti menjabat menteri perburuhan lahir undang-undang perburuhan yang berpihak pada perempuan dan anak-anak sekaligus dianggap tonggak bagi perjuangan buruh di Indonesia.
Cerita di Balik “Sowan” ke Wisma Yaso

Cerita di Balik “Sowan” ke Wisma Yaso

Di balik koleksi diorama hingga alutsistanya, Museum Satria Mandala ketika masih Wisma Yaso jadi saksi bisu kegetiran hari-hari terakhir Sukarno.
bottom of page