top of page



Pramoedya Ananta Toer: Pena yang Ulung dan Tajam
Pengalaman wartawan Belanda mewawancarai Pramoedya Ananta Toer setelah bebas dari Pulau Buru. Karya Pramoedya memicu polemik di Belanda.


Mereka yang Memihak Pramoedya
Dalam polemik penghargaan Ramon Magsaysay, Pramoedya didukung beberapa sastrawan seperti Ajip Rosidi, Arief Budiman, dan Goenawan Mohamad.


Penderitaan Pramoedya Melebihi Manikebuis
Pramoedya Ananta Toer punya tempat dan dihargai dalam kesusastraan. Penghargaan untuknya pernah ditentang banyak sastrawan lain.


Ketika Karya Pramoedya Diakui Dunia
Pramoedya berkali-kali masuk nominasi Nobel bidang sastra. Tapi, ketika menerima penghargaan Ramon Magsaysay ditentang para sastrawan.


Mengenang Karya Pram yang Hilang
Dianggap mengganggu penguasa, sejumlah naskah karya Pramoedya Ananta Toer dilenyapkan. Tentara Angkatan Darat membakar perpustakaannya.


Pramoedya dan Perlawanan Pemuda
Dalam karya-karyanya, Pramoedya memunculkan karakter pemuda yang berani melawan penindasan meski perlawanan tak selalu berakhir kemenangan.


Tetralogi Buru, Roman Sejarah yang Lahir dari Balik “Penjara” Orba
Keterbatasan dalam penjara Orde Baru di Pulau Buru memicu Pramoedya untuk menulis. Tetralogi Buru lahir dari lingkungan serba terbatas itu.


Pramoedya, Lekra, dan Lentera
Pramoedya Ananta Toer mengaku bukan orang penting di Lekra. Ia mengasuh rubrik Lentera yang menyerang para pendukung Manifes Kebudayaan.


Masa Belia Sang Pujangga
Didikan keras ayah dan lingkungan sejak kecil membentuk Pramoedya menjadi pribadi tangguh, kreatif sekaligus peduli pada lingkungan sekitar.


Pramoedya Melancong ke Negeri Belanda
Pram melancong ke Belanda untuk pertukaran kebudayaan Indonesia-Belanda. Pengalaman bercinta dengan gadis Belanda paling berkesan baginya.


Ini Roman Medan, Bung!
Harganya murah. Mutunya dianggap rendah. Namun pada zamannya, roman picisan jadi primadona di pasaran buku sastra.


Jalan Perjuangan Tak Berujung dalam Perang Kota
Sekali kita memilih jalan perjuangan maka jalan itu tidak ada ujungnya, kata Hazil, pemuda gerakan bawah tanah di jantung kota Jakarta.


Tiga Sopir Palang Merah yang Jadi Pesohor Dunia
Setelah jadi sopir ambulans ketika masih remaja, mereka membangun diri hingga menjadi orang penting di bidang masing-masing.


Munculnya Si Doel (Bagian I)
Sedari masih dalam novel hingga imejnya nyantol pada Rano Karno, sosok Si Doel senantiasa memunculkan kisah yang menyelipkan pesan moral.


Sastra Melayu Tionghoa, Pelopor Sastra yang Merana
Di tengah riuh dunia sastra tanah air, kesusastraan Melayu Tionghoa seolah terlupakan.
Ads
Ads
bottom of page