Apresiasi kepada pahlawan olahraga Indonesia antara dulu dan kini ibarat langit dan bumi.

Putus sekolah dan sering diejek karena posturnya, Gerd Müller membungkam para penghinanya dengan rekor-rekor golnya.

Di zaman kuno perempuan ikut atau sekadar nonton Olimpiade bisa dihukum mati. Budaya patriarkinya terbawa sampai ke Olimpiade modern.

Dilarang mengikuti Olimpiade di Tokyo, Indonesia menggelar Olimpiade tandingan. Ganefo melawan dominasi Barat dalam tata kelola olahraga global.

Kisah-kisah unik cabang menembak di Olimpiade. Dari menembak merpati sampai duel ala Koboi.

Trofi Piala Eropa tak hanya bisa direbut dengan strategi dan skuad mumpuni, tapi juga keberuntungan. Italia pernah mengalaminya.

Rekor gol Ali Daei dibidik Cristiano Ronaldo setelah melewati torehan legenda Afrika hingga Negeri Jiran.

Tertatih di permulaan Euro 2020, Spanyol mengharapkan dukungan publik sebagaimana 57 tahun lalu kala meladeni raksasa komunis.

Keunikan 11 maskot Piala Eropa. Dari hewan hibrid sampai maskot yang namanya menyerupai dildo.

Sepakbola Vietnam bermula dari para kolonialis Prancis. Butuh waktu lama bereinkarnasi dari abu imbas serangkaian konflik.

“Raja Roma” Totti membuktikan loyalitas tanpa batasnya pada AS Roma.

Turnamen yang sejak lama ramai penolakan. Edisi perdananya didominasi negara-negara kiri.

Stadio Olimpico yang jadi warisan diktator fasis Benito Mussolini masih berdiri gagah. Berulangkali dirombak hingga menjadi stadion berkategori elite UEFA.

Sosok kontroversial yang lahir dari keluarga fasis. Jurus-jurus politiknya mengubah wajah Formula One.

Club Deportivo Palestino dilahirkan imigran Palestina di Chile. Menyuarakan solidaritas dan kemerdekaan Palestina lewat sepakbola.