top of page



Robby Darwis yang Legendaris
Satu dari beberapa ikon Persib Bandung paling bergaung. Turut melegenda bersama tim Garuda.


Bobotoh, Suporter Militan yang Patut Dicontoh
Lahir dari watak luhur urang Sunda, Bobotoh beda dari fans yang fanatik buta.


Tendang Bola Bisa Hilang Keperawanan?
Sepakbola putri dalam negeri masih terbengkalai. Mitos-mitos menakutkan terus mengitari.


Gaung Maung di Pentas Sejarah
Kiprah Persib terus mewarnai persepakbolaan tanah air.


Wenger dan Lima Pelatih Terawet Sejagat
Arsene Wenger berdiri di antara legenda kehormatan. Satu dari sedikit pelatih terlama yang mengasuh sebuah klub.


Main Bola Bukan untuk Pamer Paha
Mulai populer di era 1980-an, sepakbola putri terus menuai penentangan. Alhasil, kini mengalami kemunduran.


Darah Daging Fasisme Italia Menggebrak Eropa
Roma bikin heboh menjungkalkan Barca. Ibarat de javu lantaran Roma awalnya dilahirkan sebagai pendobrak hegemoni langganan juara.


Sepakbola Kaum Hawa Merentang Masa
Kaum putri juga ingin bisa berprestasi di lapangan hijau. Sayang, acap dipandang sebelah mata.


Diusir di Pengujung Karier
Meski semua pesepakbola berharap tutup karier dengan manis, lima legenda ini justru mendapat kenyataan sebaliknya.


Rasis Tak Kunjung Habis
Bak kanker kronis, rasisme tetap tumbuh di lapangan hijau. Mencoreng keindahan sepakbola.


Para Bintang yang Disanjung Standing Ovation
Mendapat standing ovation dari fans Juve, Ronaldo melanjutkan “estafet” bintang-bintang terdahulu.


Mesin Uang Bernama Beckham
Pele, Maradona, Ronaldo hingga Messi jago dalam prestasi. Dalam hal pesona dan brand, Beckham belum tertandingi.


Sepakbola Soviet Era Stalin
Setelah menggunakan sniper di Perang Dunia II, Joseph Stalin mengalihkan propaganda politiknya ke sepakbola. Inggris jadi tempat pertama percobaannya.


Kiper Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Meski tak punya prestasi di lapangan hijau, garda gawang legendaris Setan Merah ini satu-satunya kiper yang memiliki gelar pahlawan.


Ketika Bang Ali Dihalang-halangi
Motif politik menyertai pencekalan Ali Sadikin. Dibungkam karena kritis terhadap penguasa Orde Baru.

Ads
Ads
Ads
bottom of page













