Hasil pencarian
9602 hasil ditemukan dengan pencarian kosong
- Jalannya Pemberontakan Petani Banten 1888
SENIN, 9 Juli 1888, pukul 02.00 dini hari. Sekitar 100 orang pemberontak bergerak dari tempat Haji Ishak di Saneja, menyerang rumah Henri Francois Dumas, juru tulis kantor asisten residen. Dumas melarikan diri dan bersembunyi di rumah jaksa. Istri Dumas terluka dengan dua anak berlindung di rumah ajun kolektor. Minah, pembantu Dumas berusaha melindungi anak bungsu majikannya.
- Jimat Para Pemberontak
PADA 29 September 1887, para pemberontak berkumpul di rumah pemimpin mereka, Haji Wasid, untuk membahas pengumpulkan senjata. Namun, para kiai berpendapat sebaiknya tak usah mencari senjata api. Alasannya, mayoritas pemberontak belum bisa menggunakannya. Untuk mendatangkannya dari luar Banten juga sulit. Mereka bisa mengandalkan kelewang dan yakin akan memenangi perang suci melawan Belanda dan antek-anteknya.
- Pemberontakan Petani Banten dalam Ingatan Warga Cilegon
BENAK Darwin Mahesa dirundung beragam pertanyaan tentang apa yang sebenarnya terjadi di kampung halamannya pada 1888. Selintas lalu dia pernah mendengar tentang sekelompok petani yang melancarkan perlawanan pada pemerintah kolonial di Cilegon. Lantas dia mencari jawaban: bertanya kepada para tetua dan berselancar di dunia maya.
- Tersesat ke Tema yang Benar
SUATU hari pada 1964, Sartono Kartodirdjo pergi mengunjungi kantor Arsip Umum Kerajaan (Algemeene Rijkarchief, ARA/kini Nationaal Archief) di Den Haag, Belanda. Mahasiswa doktoral di Universiteit van Amsterdam itu beriktikad mencari arsip Boedi Oetomo, organisasi pribumi modern pertama di Hindia Belanda.
- Teror Si Kepala Batu
MENJELANG tengah malam, 4 Juli 1957. Anggota CC PKI masih menggelar sidang pleno. Tiba-tiba terdengar suara ledakan. Tiga granat mengenai kantor CC PKI yang berlokasi di Kramat Raya. Pelakunya langsung kabur dengan sebuah pick-up Chevrolet berwarna hijau tua. Warga sekitar berdatangan. Anggota Pemuda Rakyat langsung bersiaga menjaga gedung CC PKI. Polisi tiba untuk menyelidiki. Komandan Komando Militer Kota Besar (KMKB) Djakarta Raja Letkol Dachjar datang mengecek lokasi. D.N. Aidit dan M.H. Lukman menerima kedatangannya.
- D.N. Aidit: “PKI Menentang Pemretelan Terhadap Pancasila”
SIKAP PKI mengenai Pancasila, terutama sila pertama, kerap dituding mendua menurut lawan-lawan politiknya. Banyak kejadian yang jadi dalih, dari penolakan ide negara Islam hingga tuduhan dalam pidato tahun 1964 Aidit mengatakan bila sosialisme Indonesia tercapai, Pancasila tidak lagi dibutuhkan sebagai filsafat pemersatu. Pada akhirnya Aidit lebih sering menekankan pernyataan Sukarno bahwa Pancasila merupakan alat pemersatu. Pada 1964, PKI juga menerbitkan buku berjudul Aidit Membela Pantja Sila .
- Mematahkan Ingatan Madiun
PENGADILAN Negeri Jakarta penuh sesak. Ratusan orang memenuhi ruang pengadilan. Sisanya menunggu di luar pengadilan. D.N. Aidit, Sekjen CC PKI, duduk di kursi pesakitan. Dia didakwa menghina Wakil Presiden Mohammad Hatta. Dasar tuduhan: statement Politbiro CC PKI pada 13 September 1953 bertajuk “Peringati Peristiwa Madiun secara intern!”
- Dari Kolonialisme ke Nasionalisme: Warisan Mesin Ujaran Kebencian
PADA 2023, Perserikatan Bangsa-Bangsa menetapkan 18 Juni sebagai Hari Internasional Menentang Ujaran Kebencian ( International Day for Countering Hate Speech ). Bagi sebagian orang, hari ini mungkin terasa simbolik belaka. Namun, jika ditelusuri lebih dalam, ia menandai pengakuan global bahwa ujaran kebencian kini bukan lagi sekadar problem sosial, melainkan telah menjelma menjadi persoalan struktural dan politis.
- Cilegon 127 Tahun Setelah Geger
LIMA orang polisi pamong praja menyambut kami di depan rumah dinas wali kota Cilegon, Rabu dua pekan lalu. Satu di antaranya, bertubuh tambun dengan pakaian seragam ketat, membuat kancing-kancingnya hampir copot, melayani pertanyaan kami dengan baik hati. Tak semua tahu sejarah, tapi mereka semua bisa menjawab secara meyakinkan kalau rumah dinas pejabat tertinggi di kotanya itu adalah bangunan dari zaman Belanda.
- Saat Petani Mencipta Sejarah
DUMAS, juru tulis kantor asisten residen Cilegon sekaligus juru tulis pengadilan distrik kota, terbangun dari tidurnya. Pukul 2 dini hari 9 Juli 1888 terdengar suara gaduh di luar rumahnya dan membuatnya buru-buru membuka pintu rumah. Tapi begitu pintu terbuka, empat orang berkelewang sekonyong-konyong berteriak “Allahuakbar” dan menyerangnya.
- Laju PKI dalam Pemilu
ALUN-ALUN Utara Keraton Surakarta Hadiningrat penuh sesak. Beberapa pengunjung terpaksa berhenti dan memadati jalan-jalan di sekitarnya. PKI tengah menggelar kampanye pemilu. Acara kian meriah ketika trio gitaris Johny Trisno, Batara Lubis, dan Rachmad tampil di atas panggung. Ketiganya adalah aktivis Pelukis Rakyat dari Yogyakarta. Mereka memandu massa menyanyikan lagu “Ayo Nyoblos Palu Arit”: Fajar di timur , merah terang . Ayo nyoblos palu arit . Yooo ... ayo nyoblos ... Massa pun ikut bernyanyi sambil menirukan gerakan mencoblos.
- (De)forestasi Kawasan Bandung Utara
SETIAP musim hujan tiba, Bandung selalu tidak baik-baik saja. Intensitas hujan yang tinggi selalu diiringi genangan air di setiap sudut kota. Salah satu penyebabnya adalah rusaknya daerah-daerah resapan air di kawasan Bandung Utara akibat alih-fungsi lahan.





















