top of page

Sejarah Indonesia

Advertisement

Gordon Tobing dan Gitarnya

Penyanyi lagu-lagu Batak Gordon Tobing tak pernah lepas dari gitarnya. Menemaninya keliling Asia dan Eropa Timur.

16 Sep 2022

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Gordon Tobing pada 1960. (Tati Studios/Wikimedia Commons).

PENYANYI lagi-lagu Batak, Gordon Tobing memang tak diragukan lagi kareirnya sebagai seorang musisi. Penyanyi kelahiran 25 Agustus 1925 ini merasa kepiawaiannya bermusik adalah anugerah yang diturunkan dari keluarganya.


“Bagi kami, menyanyi dapat dikatakan suatu gave. Suatu bakat khas yang turun-temurun,” kata Gordon seperti dikutip Mingguan Djaja, 13 Juli 1963.


Ayahnya, R.L. Tobing merupakan juara keroncong Sumatra Utara berturut-turut sejak 1925 hingga 1938. Bahkan, Gordon mengaku tak pernah lebih baik dari ayahnya dalam menyanyi.

Gordon belajar menyanyi sejak kanak-kanak. Ia mendapat pelajaran musik di Sekolah Minggu Methodist di Palembang. Ketika pindah ke Jakarta, ia belajar dari penyanyi soprano German, Nyonya Botterweg.


Di Jakarta, Gordon mulai unjuk gigi melalui RRI menyanyikan lagu-lagu seriosa diiringi piano oleh komponis terkemuka, Sudharnoto. Sejak 1951, ketika belum ada pemilihan bintang radio, Gordon telah menjadi langganan RRI untuk menyanyikan gubahan komponis-komponis seperti Ismail Marzuki, Iskandar, hingga Syaiful Bahri.


“Di tahun itu juga ia membentuk paduan suara yang dinamakannya Sinondang Tapianauli dan khusus membawakan lagu-lagu daerah itu,” tulis Mingguan Djaja.


Gordon Tobing turut dalam delegasi Indonesia ke Festival Pemuda ke-4 di Bukares, Rumania pada 1953. Delegasi ini diikuti oleh musisi ternama Indonesia seperti Sudharnoto, Subronto K. Atmodjo, dan penyanyi seriosa Rose Pandanwangi.


Saat itu, Gordon yang biasanya diandalkan harus mundur dari salah satu kompetisi karena tak memenuhi persyaratan, terutama harus bisa membawakan lagu klasik. Gordon kemudian digantikan Rose Pandanwangi yang akhirnya meraih juara ketiga.


Gordon tak kecewa karena harus digantikan Rose. Ia mendukung Rose dan tak mempermasalahkan mengapa persyaratan tak ditanyakan di awal oleh pemimpin rombongan Indonesia.


“Sikap Gordon Tobing itu membuat dia menjadi teman baik Rose, dan mereka beberapa kali bekerja sama di bidang seni suara,” tulis Sori Siregar dalam Kisah Mawar Pandanwangi.


Namun, dalam festival itu, Gordon tetap berkesempatan tampil tunggal bersama gitarnya. Ia membawakan lagu daerah Tapianauli yang telah diolahnya kembali berjudul A Sing Sing So. Applaus spontan yang gemuruh menunjukkan betapa hangat sambutan para hadirin,” tulis Mingguan Djaja.


Pada 1959, Gordon dan paduan suara Sinondang Tapianauli melawat ke Republik Demokrasi Rakyat Korea (Korea Utara) dan Republik Demokrasi Vietnam. Lawatan kali itu disponsori oleh Lembaga Persahabatan Indonesia-RRT.


Selain negara-negara sahabat di Asia, sepanjang karir setidaknya Gordon telah melakukan tur ke berbagai negara di Eropa Timur seperti Polandia, Hungaria, Cekoslovakia, dan Rusia.

“Di tiap negeri itu Gordon dan kawan-kawannya diminta membawakan lagu-lagunya di muka corong radio. Sambutannya selalu hangat sekali,” tulis Mingguan Djaja.


Dalam setiap lawatan, gitar adalah alat musik yang tak bisa dipisahkan dari Gordon. “Gitar adalah kawan hidup saya,” katanya. “Dengan gitar telah saya menembusi setengah dunia.”*

Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Belum ada penilaian

Tambahkan penilaian

Advertisement

Tedy Jusuf Jenderal Tionghoa

Tedy Jusuf Jenderal Tionghoa

Tedy masuk militer karena pamannya yang mantan militer Belanda. Karier Tedy di TNI terus menanjak.
Alex Kawilarang Menolak Disebut Pahlawan

Alex Kawilarang Menolak Disebut Pahlawan

Alex Kawilarang turut berjuang dalam Perang Kemerdekaan dan mendirikan pasukan khusus TNI AD. Mantan atasan Soeharto ini menolak disebut pahlawan karena gelar pahlawan disalahgunakan untuk kepentingan dan pencitraan.
Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Tan Malaka pertama kali menggagas konsep negara Indonesia dalam risalah Naar de Republik Indonesia. Sejarawan mengusulkan agar negara memformalkan gelar Bapak Republik Indonesia kepada Tan Malaka.
Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Hubungan diplomatik Indonesia dan Belgia secara resmi sudah terjalin sejak 75 tahun silam. Namun, siapa nyana, kemerdekaan Belgia dari Belanda dipicu oleh Perang Jawa.
Prajurit Keraton Ikut PKI

Prajurit Keraton Ikut PKI

Dua anggota legiun Mangkunegaran ikut serta gerakan anti-Belanda. Berujung pembuangan.
bottom of page