top of page

Sejarah Indonesia

Advertisement

Kisah Hidup Ibrahim Isa

Fidel Castro memilihnya sebagai wakil Indonesia dalam sebuah konferensi di Kuba. Guru Gus Dur ini dicabut kewarganegaraannya.

20 Agu 2019

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Fidel Castro (tengah) bersama Ibrahim Isa dan Fransisca Fangidaej di Hotel Habana Libre, Havana, Kuba. (Dok. Ibrahim Isa).

Diperbarui: 10 Jul

LELAKI yang rambutnya memutih itu duduk di hadapan saya. Jarak kami berdua dibatasi sebuah meja, dengan dua cangkir kopi terletak di atasnya. Ketika pembicaraan dimulai, dia tampak berhati-hati. Saya lebih banyak bertanya, dia menjawab seperlunya. Rupanya jarak di antara kami berdua lebih dari sekadar ukuran meja pada sebuah kafe yang terletak di stasiun sentral Amsterdam itu. Ibrahim Isa, lelaki yang saya temui pada sebuah hari di bulan Juni 2004 itu, seperti sedang menahan diri supaya tak terlalu lepas menderas cerita.

Ingin membaca lebih lanjut?

Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.

Advertisement

Tedy Jusuf Jenderal Tionghoa

Tedy Jusuf Jenderal Tionghoa

Tedy masuk militer karena pamannya yang mantan militer Belanda. Karier Tedy di TNI terus menanjak.
Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Tan Malaka pertama kali menggagas konsep negara Indonesia dalam risalah Naar de Republik Indonesia. Sejarawan mengusulkan agar negara memformalkan gelar Bapak Republik Indonesia kepada Tan Malaka.
Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Hubungan diplomatik Indonesia dan Belgia secara resmi sudah terjalin sejak 75 tahun silam. Namun, siapa nyana, kemerdekaan Belgia dari Belanda dipicu oleh Perang Jawa.
Prajurit Keraton Ikut PKI

Prajurit Keraton Ikut PKI

Dua anggota legiun Mangkunegaran ikut serta gerakan anti-Belanda. Berujung pembuangan.
Dewi Sukarno Setelah G30S

Dewi Sukarno Setelah G30S

Dua pekan pasca-G30S, Dewi Sukarno sempat menjamu istri Jenderal Ahmad Yani. Istri Jepang Sukarno itu kagum pada keteguhan hati janda Pahlawan Revolusi itu.
bottom of page