top of page

Sejarah Indonesia

Lebaran Pertama Setelah Zaman Perang

Lebaran Pertama Setelah Zaman Perang

Setelah melewati masa perang kemerdekaan, barulah umat Islam dapat merayakan Lebaran dengan lebih tenang.

2 Mei 2022

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Jemaah setelah mengikuti salat Idulfitri pada 1950 mulai meninggalkan Lapangan Banteng, Jakarta, (ANRI).

MASYARAKAT Indonesia mulai mudik Lebaran ke kampung halaman sejak beberapa hari lalu. Kementerian Perhubungan memprediksi jumlah pemudik tahun ini mencapai 85 juta orang. Jumlah pergerakan manusia yang gigantik ini akan menimbulkan tantangan besar dari segi logistik, keselamatan, dan keamanan. Perkiraan angka ini didasarkan pada fakta bahwa banyak orang Indonesia yang tidak bisa mudik selama dua tahun terakhir karena pandemi Covid-19.

Ingin membaca lebih lanjut?

Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.

Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Dari pelatih sepakbola Timnas Indonesia Toni Pogacnik hingga pembalap Hengky Iriawan. Sejumlah pahlawan olahraga yang mewarnai sejarah Indonesia dimakamkan di TPU Petamburan.
S.K. Trimurti di Tengah Tokoh Kiri

S.K. Trimurti di Tengah Tokoh Kiri

Sikap politik S.K. Trimurti bersinggungan dengan tiga tokoh kiri terkemuka Republik: Tan Malaka, Amir Sjarifoeddin, dan Musso.
Bukan Sekadar Gaya Hidup

Bukan Sekadar Gaya Hidup

Jaringan gas untuk rumah tangga sudah tersambung di beberapa kota di Indonesia. Umumnya dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memasak. Dulu jaringan gas hanya menjangkau orang-orang kaya. Kini, siapa saja bisa memanfaatkannya.
Kiprah Menteri Bersandal

Kiprah Menteri Bersandal

Pada masa S.K. Trimurti menjabat menteri perburuhan lahir undang-undang perburuhan yang berpihak pada perempuan dan anak-anak sekaligus dianggap tonggak bagi perjuangan buruh di Indonesia.
Cerita di Balik “Sowan” ke Wisma Yaso

Cerita di Balik “Sowan” ke Wisma Yaso

Di balik koleksi diorama hingga alutsistanya, Museum Satria Mandala ketika masih Wisma Yaso jadi saksi bisu kegetiran hari-hari terakhir Sukarno.
bottom of page