top of page

Sejarah Indonesia

Sehidup Semati Bersama Nasi

Sehidup Semati Bersama Nasi

Dulu, beras bukanlah makanan pokok. Rakyat lebih memilih sumber pangan yang lebih murah dan menjual beras yang mereka hasilkan.

Oleh :
24 Juli 2017

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Beras. (Nugroho Sejati/Historia.ID).

  • Aryono
  • 24 Jul 2017
  • 2 menit membaca

SEKETIKA melintas empat ekor burung: perkutut, puter, derkuku merah, dan merpati hitam tunggangan Bhatara Sri. Lima anak Raja Makukuhan memburu dan berhasil menembak dengan ketapel. Jatuhlah tembolok burung-burung itu yang berisi biji berwarna putih, kuning, merah, dan hitam. Karena baunya wangi semerbak, kelima anak raja memakan biji berwarna kuning sampai habis dan hanya menyisakan kulitnya.

Ingin membaca lebih lanjut?

Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.

Hind Rajab dan Keheningan yang Memekakkan Telinga

Hind Rajab dan Keheningan yang Memekakkan Telinga

Film “The Voice of Hind Rajab” jadi antidot amnesia kisah bocah Gaza yang dibantai Israel dengan 335 peluru. PBB menyertakan tragedinya sebagai bagian dari genosida.
Orde Baru “Memfitnah” Orang Dayak

Orde Baru “Memfitnah” Orang Dayak

Dulu, orang Dayak dituduh pembakar hutan yang lebih berbahaya dari industri. Padahal, tidak banyak lahan hutan alam Kalimantan yang mereka gunduli.
Arsip Korupsi Sejak Zaman Kompeni

Arsip Korupsi Sejak Zaman Kompeni

Korupsi sejak masa VOC hingga kolonial Belanda terekam dalam arsip. Korupsi akan terus ada karena berkaitan dengan kekuasaan, kewenangan, dan keserakahan manusia.
Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Dari pelatih sepakbola Timnas Indonesia Toni Pogacnik hingga pembalap Hengky Iriawan. Sejumlah pahlawan olahraga yang mewarnai sejarah Indonesia dimakamkan di TPU Petamburan.
Foto "Gadis Napalm" yang Kontroversial

Foto "Gadis Napalm" yang Kontroversial

Cerita di balik potret bocah-bocah yang menangis histeris saat terjadi serangan napalm di Perang Vietnam. Kini atribusi fotonya jadi polemik.
bottom of page