Para penjelajah heran melihat penampilan orang Aceh. Terutama kalangan atas yang begitu semarak menghias dirinya.

Penelusuran mendalam selama 10 tahun tentang konflik di Tanah Rencong. Memuat kisah-kisah yang luput dari pandangan mainstream.

Emas dan batu-batu mulia menjadi tanda kebesaran Sultan Iskandar Muda dan raja-raja Aceh.

Empat perempuan secara berturut-turut menjadi sultanah Kesultanan Aceh. Mendapat penentangan agar kekuasaan dikembalikan kepada laki-laki.

Pada masa kekuasaan Sultan Iskandar Tsani, Idul Adha di Aceh dirayakan dengan prosesi yang sangat megah.

Dengan senjata seadanya, pejuang Aceh menebar teror terhadap tentara Belanda di Medan.

Aceh menolak mengakui kedaulatan Hindia Belanda. Perang Aceh pecah sebagai perang terlama, terkuat, dan terbesar dalam jumlah korban.

Perempuan yang konsisten dengan jalan perjuangan yang dipilihnya.

Pemuda Aceh membuat surat palsu gubernur Maluku untuk merangkul orang-orang Ambon bekas KNIL agar berjuang bersama mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Di hadapan pemimpin Aceh, Sukarno pernah berjanji memberi kebebasan kepada rakyat tanah rencong itu untuk menjalankan syariat Islam.

Kapal dagangnya dirampas penduduk Aceh. Amerika mengirimkan ekspedisi militer sebagai bentuk hukuman. Intervensi militer pertama Amerika di Asia.

Van Heutsz dipuja sekaligus dicerca. Namanya diabadikan jadi nama kapal sampai lagu mars.

Foto atau lukisan Cut Nyak Dhien yang bersanggul dianggap hasil skenario penjajah dan pemerintah sekuler.

Penemuan koin emas bertuliskan nama Sultan Aceh dan Sultan Ottoman menandakan hubungan antara kedua kerajaan Islam itu.

Di masa lampau, gajah Aceh menjadi simbol keagungan. Rakyat menghormatinya dalam beberapa upacara.