top of page



Membersihkan Najis dari Film
Khawatir membawa pengaruh buruk, sekelompok orang menajis-najiskan film. Orang Islam berpikiran terbuka melawannya dengan film bertema Islam.


Kisah Tragis Akhir Hidup Bapak Film Nasional
Karena kerjasama Perfini dengan perusahaan film Italia gagal di tengah jalan, Usmar Ismail jatuh sakit. Wafat dalam kekecewaan mendalam.


Inilah Asal-Usul Profesi Tukang Catut
Mereka beredar di bioskop, bikin geram penonton. Polisi sampai gubernur Jakarta pun ikut turun tangan.


Yasuke Si Samurai Hitam
Seorang budak asal Afrika menjadi tangan kanan Oda Nobunaga. Dia menjalani hidup layaknya samurai.


Enam Penghargaan Lagi untuk Jagal
Jagal/The Act of Killing terus menuai pujian. Aung San Suu Kyi tak ketinggalan memberi penghargaan.


Menganyam Fakta dan Fiksi
Para pembantai mengklaim, masyarakat selama ini keliru mengasumsikan komunis itu kejam atau brutal. "Kita lebih kejam daripada mereka."


Soegija dalam Film dan Buku
Dalam film, 40 persen tentang Soegija, 60 persen soal lainnya. Dalam buku sosok Soegija jauh lebih utuh.


Fiksi Menggugat Fakta Resmi
Tragedi berdarah 30 September 1965 telah melahirkan banyak karya sastra. Fiksi yang berusaha menggugat fakta resmi yang monoversi.


Rin Tin Tin, Anjing Kandidat Oscar
Nyaris mati karena perang, Rin Tin Tin menjadi bintang film yang melegenda.


Fifi Young, Indo Nan Jelita
Fifi Young yang cantik, didukung keahlian menari dan berakting yang mumpuni, membawa ketenaran hinga ke negeri Malaya.


Dari Buaya Keroncong hingga Buaya Darat
Banyak orang mengenalnya sebagai seniman serba-bisa. Kesuksesan pula yang membuat hidup melarat di usia senja.


Sinema dalam Sejarah: Dari Epik Sampai Detektif
Layar bioskop dihujani lesatan panah dan tombak, desingan pedang dan peluru, serta ledakan bom. Menegangkan.


Ini Baru Namanya Mainan
Berawal dari hanya main-main, lima mahasiswa yang memainkan kata-kata mendapatkan hasil bukan main: bisa memainkan perasaan banyak orang.


Film Fiksi Sains dan Fantasi Merekam Harapan dan Ketakutan
Film fiksi sains dan fantasi lahir karena ketakutan pada komunisme, nuklir, dan dunia yang terkomputerisasi.

Ads
Ads
Ads
bottom of page














