Hasil pencarian
9598 hasil ditemukan dengan pencarian kosong
- Memadu Perempuan dalam Budaya Jawa
DALAM budaya Jawa, perempuan ditempatkan dalam posisi tiyang wingking (subordinat), sebagai garwo (istri). Serat Wulang Putri , yang ditulis oleh Pakubuwono IV dalam aksara dan bahasa Jawa pada 1902, sebagai sebuah pedoman untuk mendidik para perempuan di kalangan keraton, menunjukkan betapa rendah posisi perempuan:
- Kaos, Chaos, Sejarah Tukar-Menukar Kaos Sepakbola
DI masa jayanya, Pele, legenda sepakbola asal Brasil, ibarat magnet. Aksi-aksinya di lapangan selalu memukau penonton maupun pemain lawan. Dengan lincah dia mengocek bola dan berkelit dari hadangan pemain lawan. Tapi, usai pertandingan, tak selalu mudah baginya untuk meninggalkan lapangan sebelum memberikan apa yang paling melekat pada dirinya: kaos.
- Perempuan Merokok, Bukan Zaman Roro Mendut
INGAT Roro Mendut? Seorang gadis cantik asal Pati yang hidup pada abad ke-17. Ia sering diasosiasikan dengan rokok lintingan, yang dia hisap lalu jual, sebagai bentuk perlawanan terhadap penerapan pajak dari Mataram. Di Jawa khususnya, perempuan merokok menjadi kelaziman. Penari sintren di Banyumas, misalnya, digambarkan suka merokok siong, dengan aroma kemenyan yang menyengat, sehingga ada merek Siong yang bergambar penari sintren.
- Politik “Gentong Babi” di Parlemen
DALAM rapat Badan Anggaran DPR RI awal Mei 2010, sejumlah fraksi mengusulkan dana aspirasi yang diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2011 sebesar Rp8,4 triliun atau tiap anggota DPR (560 orang) mendapat jatah Rp15 miliar. Fraksi yang paling gigih memperjuangkannya adalah Partai Golkar. Alasannya untuk program percepatan pembangunan di daerah pemilihan. Kritik pun berdatangan. Demonstrasi dilakukan, menyebut dana aspirasi ini sebagai “gentong babi”, yang rawan korupsi alias hanya memenuhi celengan para politisi.
- Telenovela Sepakbola
SEBUAH mobil van berwarna putih selalu ngendon di lapangan parkir markas pemain Argentina, Herzogenaurach, saat tim tango berlatih untuk menghadapi Piala Dunia 2006. Mobil itu menarik perhatian banyak orang karena pada kedua sisinya terdapat grafiti berbahasa Jerman yang dibuat asal-asalan. Bentuk hurufnya buruk. Bunyinya bikin merinding: Der Papst ist Deutscher. Gott ist Argentinier-Diego X . Artinya: “Paus orang Jerman. Tuhan orang Argentina-Diego X”.
- Takdir Waria di Persimpangan Jalan
MASIH pukul 10 pagi. “Salon Mami Yulie” di Cilandak, Jakarta Selatan, belum kedatangan tamu. Ruangan salon kelihatan sempit. Peralatan salon memenuhi ruangan. Foto dan piagam penghargaan tergantung rapi di tiap sudut tembok. Tiga foto berlatar kota-kota di Prancis. Keterangan foto bertuliskan “Festival Film Duoarnenez Prancis 2014”.
- Paradoks Serat Centhini
DALAM sejarah Nusantara pra-kolonial, seksualitas bukan sesuatu yang tabu. Pun keragaman seksualitas. Banyak dokumen sejarah dan tradisi masa lampau menggambarkan keragaman ini dengan gamblang. Salah satunya dalam salah satu karya sastra Jawa terkemuka Serat Centhini.
- S.K. Trimurti Murid Politik Bung Karno
LUKISAN itu berukuran 100 x 60 centimeter. Presiden Sukarno menyematkan penghargaan Bintang Mahaputra Tingkat III ke dada S.K. Trimurti. Wajahnya datar. Tak ada senyuman menghiasi bibirnya. Sementara Trimurti berusaha menahan diri agar mulut tak terbuka dan tertawa.
- S.K. Trimurti Menyalakan Api Kartini
BANGUNAN di Jalan Kramat Raya itu tak seberapa besar. Ia terhimpit di antara bangunan lainnya. Pagar besi menjadi pembatas antara jalan dan halaman kecil yang dihiasi tanaman dalam pot. Suasananya cukup tenang, sekalipun terletak tak jauh dari jalan utama yang sibuk. Beberapa perempuan renta, penghuni Panti Jompo Waluya Sejati Abadi, lalu-lalang. Sebagian penghuni panti menyimpan masa lalu yang kelam.
- Rekonsiliasi Kecil di Hutan Plumbon
TANGIS Sri Murtini pecah di hutan jati Plumbon, Kelurahan Wonosari, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang. Tangis yang tersebab perasaan campur aduk antara sedih, gembira, dan lega. Setelah hampir 50 tahun mencari, itulah kali pertama Sri menemukan keberadaan ayahnya, Joesoef Setijo Widagdo. Pertemuan yang pilu, karena Joesoef telah mati, dan jasadnya terpendam di tanah.
- Raja Tekstil dari Medan
SEKALI waktu di masa akhir kekuasaannya, Presiden Sukarno mengalami kesulitan keuangan. Si Bung Besar lantas memanggil Mangil Martowidjojo. Diperintahkannya sang ajudan itu mengundang T.D. Pardede ke Istana.
- Peran Bung Karno Temukan Makam Imam Bukhari
SALAH satu kebiasaan unik Presiden Sukarno saat berkunjung ke luar negeri yaitu melakukan ziarah di pusara tokoh-tokoh dunia, termasuk para tokoh dan ulama besar Islam. Selain pernah berziarah di makam Nabi Muhammad tahun 1955, Bung Karno pernah berziarah di makam Salahudin Ayubi, Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani, dan beberapa tokoh Islam lainnya.






















