Hasil pencarian
9602 hasil ditemukan dengan pencarian kosong
- Bergaya dengan Sepeda Roda Tiga
HIDUP Ananta Hari Noorsasetya, berusia 42 tahun, tak jauh-jauh dari sepeda. Jika sebelumnya dia tergila-gila pada sepeda onthel, kini dia melirik model sepeda lawas lainnya yang bentuknya lebih unik dan menarik. Koleksinya memenuhi rumahnya di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
- Busung Lapar di Gudang Beras
LOMBOK dikenal sebagai salah satu sentra penghasil beras di Indonesia. Namun, ironisnya, bencana kelaparan beberapa kali terjadi. Tak hanya kekurangan makanan, sejumlah penduduk di Lombok terserang penyakit hongeroedeem atau busung lapar.
- Suara dari Rimba Raya
KUTARAJA, Banda Aceh, 19 Desember 1948. Sore itu, di markas Penerangan TRI Divisi X, Gubernur Militer Aceh Tengku Daud Beureuh menerima kawat kilat. Pesan telegram tertulis, “Kita telah diserang.” Tertera nama si pengirim pesan: Panglima Angkatan Perang Indonesia Letnan Jenderal TNI Soedirman. Belanda melancarkan Agresi Militer II.
- Jejak Pengampunan Pajak
DI kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, pada 1 Juli 2016, Presiden Joko Widodo mencanangkan program pengampunan pajak. Pada tanggal itu pula Undang-Undang No. 11/2016 tentang Pengampunan Pajak disahkan. Dalam sambutannya, Jokowi menegaskan bahwa tax amnesty bukan upaya pengampunan bagi koruptor atau pemutihan atas aksi pencucian uang.
- KOTOE Mengejar Pajak
BEGITU ditunjuk sebagai menteri urusan pendapatan, pembiayaan, dan pengawasan (menteri urusan P3) dalam Kabinet Dwikora, H. Mohammad Hasan alias Tan Kiem Liong dari Nahdlatul Ulama langsung mengemban tugas berat: melaksanakan kebijakan pengampunan pajak. Landasan hukumnya sudah terbit: Penetapan Presiden (Penpres) No. 5/1964, yang ditetapkan pada 9 September 1964.
- Cerita dari Pengasingan Bung Karno di Rumah Batu Tulis
MATAHARI belum lama menyapa kota Bogor pagi itu di bulan Desember 1967. Sarapan di Paviliun II Kompleks Istana Bogor pun masih disiapkan. Tetapi jam 8 pagi itu, tetiba datang sebuah surat dari Pangdam Jaya Mayjen Amir Machmud yang bikin Siti Soehartini alias Hartini, istri ketiga Sukarno, bak tersambar gledek.
- Amarta Pavilion: Witness to the End of a Reign
A pavilion building still stands strong in a corner of the Bogor Palace Complex. Unlike the four other pavilions nearby, this pavilion is smaller and decorated with four statues of women in the courtyard and on the terrace. A large, shady rubber tree ( Ficus elastica ) can be seen at the left corner of the courtyard.
- VOC and the Kingdoms: Between Monopoly and Succession
IN 1614, the VOC sent an envoy to congratulate Sultan Agung on his appointment as king of Mataram. Sultan Agung warned that the relationship between Mataram and the VOC would be good if the VOC had no ambition to control Java. Since the VOC established itself in Batavia in 1619, Sultan Agung realized that the Company would become his rival.
- VOC, the Trade Alliance of the Land of Windmills
ON March 20, 2002, the Dutch government commemorated the 400th anniversary of the Vereenigde Oostindie Compagnie (VOC). Queen Beatrix gave a speech that was broadcast live throughout the Netherlands. Towards the peak of the celebration, Gadjah Mada University historian Sri Margana, then still studying for a master's degree at Leiden University, was asked by a professor to join the event. The professor was also asked to give a speech before the queen.
- Dalam Balutan Paisley
BERSAMA putranya, John Lennon berdiri santai di garasi rumahnya pada suatu hari di tahun 1968. Pakaian Lennon amat mencolok. Sepatu kets dan bawahan jeans hitam amat kontras dengan kemejanya yang bermotif bunga kaya warna.
- Persekutuan Dagang Negeri Atas Angin
PADA 20 Maret 2002, pemerintah Belanda memperingati 400 tahun Vereenigde Oostindie Compagnie (VOC). Ratu Beatrix berpidato dan disiarkan langsung ke seluruh penjuru negeri Belanda. Menjelang puncak perayaan, sejarawan Universitas Gadjah Mada Sri Margana, kala itu masih menempuh studi master di Universitas Leiden, diminta oleh seorang profesornya untuk ikut dalam perhelatan tersebut. Sang guru besar juga didaulat untuk berpidato di hadapan ratu.
- Menata Gas Kota
DI dapurnya yang mungil, Ita Mutia sibuk memasak. Aroma bawang dan berbagai bahan makanan menguar memenuhi ruangan. Setelah rampung, ia mematikan kompor gas yang terhubung sebuah pipa panjang di dinding. Dari pipa itulah mengalir gas untuk memasak.





















