Hasil pencarian
9602 hasil ditemukan dengan pencarian kosong
- Soebandrio Politikus Pragmatis
RIBUAN mahasiswa berbondong-bondong menuju Istana Negara. Hari itu, 11 Maret 1966, Kabinet Dwikora II yang dipimpin Presiden Sukarno bersidang membahas situasi genting dalam negeri. Selain dipenuhi mahasiswa yang berunjuk rasa, di luar Istana terdapat pasukan bersenjata tanpa tanda pengenal. Mereka hendak meringkus Wakil Perdana Menteri (Waperdam) I Soebandrio.
- Soebandrio Diplomat yang Pimpin Lembaga Telik Sandi
GEMURUH tawa para hadirin menggelegar sampai ke luar ruangan di Gedung Bappenas, Jakarta Pusat pada pagi menjelang siang, 2 Oktober 1966. Mereka bukan sedang menyaksikan dagelan, melainkan sidang kedua Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmilub) dengan terdakwa dr. Soebandrio, mantan menteri luar negeri, wakil perdana menteri I, sekaligus kepala Badan Pusat Intelijen (BPI, kini Badan Intelijen Negara/BIN).
- Genjer sebelum “Genjer-genjer”
DI sawah-sawah para petani, sesaat sebelum ditanami padi, biasanya tumbuh rerumputan liar dengan tangkai yang ramping dan daun yang lebar. Nanti, ketika padi telah ditanam, tumbuhan liar ini akan dibabat habis oleh para petani, karena bisa jadi gulma yang menyaingi pertumbuhan padi.
- Ada Sritex di Mata Kanan Wiji Thukul
"Darah sudah kau teteskan/ dari bibirku/ Luka sudah kau bilurkan/ ke sekujur tubuhku/ Cahaya sudah kau rampas/ dari biji mataku"
- Dilarang Menyebut Hidung
NASIB Sultan Abdülhamid II seperti abu di atas tanggul. Ketika ia naik takhta, Kesultanan Ottoman berada di titik nadir dan kekuasaannya menyusut seiring demokratisasi. Maka, dengan beragam cara, Abdülhamid II berupaya menegakkan kembali kekuasaannya yang absolut.
- Dampak Konferensi Asia-Afrika Terhadap Dunia
SEJAK Konferensi Asia-Afrika sukses diselenggarakan di Bandung pada 18 hingga 24 April 1955, ibu kota Jawa Barat itu dipandang sebagai pusat gerakan pembebasan dan perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme yang mengancam perdamaian dunia. Perwakilan dari 29 negara Asia dan Afrika hadir di Bandung untuk membahas berbagai isu global dan menggalang solidaritas di tengah perebutan dominasi Barat dan Timur. Konferensi Bandung ini lebih dari sekadar pertemuan internasional terbesar pertama setelah Perang Dunia II. Konferensi ini merupakan tonggak penting dalam sejarah dunia. Sebab, dalam pertemuan inilah untuk pertama kalinya negara-negara non-Barat secara kolektif menggabungkan kekuatan tanpa Barat.
- Memahami Adat Aceh
PEPATAH Aceh menyebutkan, “ Adat bak Po teu meureuhom, Hukom bak Sjiah Kuala. Hukum ngon Adat hana torn tjre, lagee zat ngon sifat .” Kehidupan dan penghidupan masyarakat Aceh bersendikan adat (yang dipimpin sultan) dan hukum (yang dipimpin ulama). Hukum dan adat tak dapat dipisahkan, seperti zat dengan sifat.
- Dokter Jiwa dan Terapi Kerja
SETELAH memimpin Doorgangshuizen (tempat penampungan sementara) bagi penderita penyakit jiwa di Semarang selama dua tahun, Marzoeki kembali bertugas di Bogor. Sejak 1931 dia menjadi dokter di Krankzinnigengesticht atau Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bogor. Selama bertugas, dia tetap menerapkan metode perawatan yang manusiawi.
- Dokter Jiwa dan Sepakbola
MARZOEKI Mahdi adalah seorang dokter dan tokoh penting dalam bidang kesehatan jiwa. Dia merupakan salah seorang perintis pengembangan psikiatri di Indonesia. Namanya diabadikan sebagai nama Rumah Sakit Jiwa dr. H. Marzoeki Mahdi di Bogor.
- Apakah Kita Memaklumkan Soeharto Sebagai Pahlawan Nasional?
BELAKANGAN khalayak digegerkan oleh kabar rencana penahbisan gelar pahlawan nasional kepada bekas Presiden Indonesia kedua Soeharto. Beragam respons menguar, ada yang mendukung dan tidak sedikit menolak. Sebagian kalangan menganggap ‘bapak pembangunan’ itu layak menyandang gelar pahlawan. Sebagian lagi menganggap kekuasaan mutlak 32 tahun yang menyebut dirinya Orde Baru dibangun dari darah dan daging rakyat tak sepaham.
- Marzoeki Mahdi, A Psychiatrist and Soccer Hero
MARZOEKI Mahdi was a doctor and an important figure in the field of mental health. He was known as one of the pioneers of psychiatry in Indonesia. His name was immortalized as the name of the Dr. H. Marzoeki Mahdi Mental Hospital in Bogor, Indonesia.
- Hak Seorang Istri
KELAHIRAN anak perempuan tak begitu diharapkan para ayah di Aceh. Pada masa Iskandar Muda berkuasa, jika seorang ayah meninggal dunia tanpa memiliki keturunan laki-laki, sultan menjadi pewaris harta kekayaannya.





















