Hasil pencarian
9602 hasil ditemukan dengan pencarian kosong
- Dari Teori hingga Sastra Kiri
SELAIN menerbitkan Bintang Merah , Dewan Harian CC PKI sadar perlunya bacaan bermutu mengenai teori. Langkah pertama yang diambil adalah menerjemahkan karya-karya klasik dengan membentuk Komisi Penterjemah Buku-buku Partai, yang dipimpin langsung oleh Alimin, D.N. Aidit, M.H. Lukman, Njoto, dan Sudisman. Sekretaris Komisi adalah Rollah Sjarifah, adik Lukman.
- Warga Tanpa Negara
TIGA wakil dari golongan Tionghoa mendapat kesempatan berbicara dalam sidang Badan Penyelidik Persiapan Kemerdekaan Indonesia di gedung Tyuuoo Sangi-In tanggal 11 Juli 1945, yang hendak menyusun Undang-Undang Dasar (UUD). Liem Koen Hian menyarankan semua orang Tionghoa menjadi warga negara Indonesia; Oei Tiang Tjoei minta diberi kebebasan memilih, sementara Oei Tjong Hauw menginginkan tetap menjadi orang asing. Ketiganya mewakili perbedaan orientasi yang sudah terbentuk sejak masa kolonial.
- Belajar Merdeka di Negeri Orang
KETIKA Perang Dunia I meletus, Ho Chi Minh memutuskan tinggal di London setelah meninggalkan negerinya dan mengakhiri sejenak petualangannya di kapal uap Prancis. Di kota itu, dia bekerja serabutan. Kala itu London tengah memasuki musim dingin. Siang hari, Ho bekerja sebagai pembersih salju di sebuah sekolah. Bila malam tiba, Ho segera pergi ke Hotel Carlton untuk membantu koki.
- Mengusung Panji Partai
RAGU komunis tua mampu membangun partai yang terpuruk usai Peristiwa Madiun, D.N. Aidit dan beberapa komunis muda segera bergerak. Langkah pertama yang diambil adalah menghidupkan kembali Bintang Merah yang diterbitkan Sekretariat Agitasi dan Propaganda CC PKI. Staf redaksinya diisi Aidit, Njoto, Lukman, dan Peris Pardede. Bintang Merah ditempatkan sebagai majalah teori partai.
- Keluarga Revolusioner
PADA awal 1908, keresahan melanda para petani. Mereka menyuarakan ketidakpuasan atas kenaikan pajak, kewajiban kerja rodi, dan korupsi di kalangan pemerintah. Demonstrasi kerap terjadi. Pada minggu pertama Mei, para petani di desa pinggiran Cong Luong berdemonstrasi menolak pajak yang tinggi. Ketika pejabat mandarin setempat datang dengan pasukan, kerusuhan pecah. Pejabat itu ditangkap dan sehari kemudian dibawa ke ibukota, Hue, di mana mereka berkumpul di depan kantor resident superieur Prancis sembari menyuarakan tuntutan mereka.
- Jalan Menuju Kemerdekaan
GENDERANG Perang Dunia II ditabuh ketika Jerman menyerang Polandia pada 1 September 1939. Beberapa hari setelahnya, sekutu Polandia seperti Prancis, Britania Raya, Australia, dan Selandia Baru menyatakan perang terhadap Jerman. Berhasil menaklukkan Polandia, Jerman menyasar Prancis sebagai target berikutnya. Prancis tak bisa membendung tentara Nazi Jerman. Tentara di Indochina, termasuk Vietnam, pun terpaksa ditarik.
- Ujian Pertama Ho Chi Minh
USAI kekalahan Jepang dalam Perang Pasifik, pada Agustus 1945 Ho Chi Minh mempengaruhi Kaisar Bao Dai untuk turun takhta dan mendeklarasikan Vietnam sebagai sebuah negara merdeka. Vietnam dikenal sebagai Republik Demokratik Vietnam (DRV), dan Ho Chi Minh menjadi presiden pertama. Namun, perjuangan Ho masih terbentang luas. Eskalasi politik dan militer meningkat. Terjadi kekerasan senjata antara Vietnam dan Prancis.
- Kawan Sehaluan dari Negeri Seberang
AMARZAN Loebis dan rekan-rekannya dari delegasi Harian Rakjat mengajukan dua syarat kepada delegasi Bintang Merah , Vietnam Utara ketika mereka mendapat tawaran untuk mengunjungi negara bekas jajahan Prancis itu. “Kami ingin bertemu Paman Ho dan Vo Nguyen Giap,” kata Amarzan kepada mereka pada perayaan ulang tahun Partai Komunis Tiongkok 1 Oktober 1964, di Peking.
- Merambah Melalui Sekolah
SETELAH sempat terhenti, PKI kembali mengadakan kursus-kursus kader, baik yang dihelat CC maupun comite-comite di bawahnya. Di Jakarta, Sekretariat Onderseksi Comite (SOC) Djatinegara mengedarkan surat yang ditujukan kepada RL/RP/Fraksi. “Untuk melancarkan rencana pendidikan kita, berhubung baru-baru ini kursus partai yang akan/baru saja dimulai, terpaksa dibekukan untuk sementara berhubung adanya macam-macam halangan, maka mulai minggu depan ini akan dilangsungkan lagi...,” demikian bunyi surat pemberitahuan tertanggal 23 Oktober 1952.
- Soebandrio, Diplomat Ulung yang Perjuangkan Irian Barat
DI ruang sidang Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmilub) di Gedung Bappenas, Jakarta Pusat, pada 17 Oktober 1966 dalam sesi persidangan ke-14 dr. Soebandrio berdiri dari tempat duduknya. Sebagai terdakwa, dia hendak membacakan pembelaannya di hadapan hakim ketua Letkol CKH Ali Said.
- Pundi-pundi Dana Partai
DEMI terselenggaranya Kongres ke-6 PKI, Ketua CC PKI D.N. Aidit mengajak kawan-kawannya di Dewan Harian Politbiro CC PKI agar berhenti merokok. Ajakan itu tak bertepuk sebelah tangan. Anggota Dewan Harian memutuskan berhenti merokok, “sedangkan kepada semua pemimpin dan anggota PKI dianjurkan juga untuk menghentikan merokok atau sekurang-kurangnya mengurangi rokok, dan menyerahkan uang yang biasanya untuk membeli rokok buat dana kongres,” demikian isi Resolusi Dewan Harian Politbiro CC PKI tanggal 5 Januari 1959.
- Memenuhi Sumpah Partai
DALAM pembukaan Kongres ke-7 PKI tahun 1962, Ketua CC PKI D.N. Aidit dengan bangga menyebut hampir semua delegasi kongres dari semua daerah telah hadir, yang mewakili dua juta anggota dan calon anggota. Aidit juga menyebut analisis Amerika Serikat mengenai kekuatan PKI.






















